Sulawesi Utara

KEK Bitung Sulawesi Utara Butuh Investor, Land Clearing Habiskan Rp 285 Miliar

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung Provinsi Sulawesi Utara masih butuh suplai dana untuk bisa berkembang.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung Provinsi Sulawesi Utara masih butuh suplai dana untuk bisa berkembang.

PT Membangun Sulut Hebat (MSH) selaku operator KEK Bitung masih kesulitan mengembangkan kawasan seluas 92 Hektare itu.

Direktur Utama PT MSH, Jeffry Lungkang mengatakan, KEK Bitung butuh pendanaan, harapannya ada investor yang tertarik berinvestasi di Lahan KEK.

Ia mencontohkan untuk melakukan penataan Lahan (Land Clearing) saja membutuhkan Rp 285 Miliar.

"PT MSH modal terbatas, lahan KEK diberikan masih berbukit , mesti di land clearing, sesuai hitungan cost Rp 285 miliar," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Jumat (19/8/2022).

Selain itu Lahan KEK yang baru 92 Hektare, masih akan diperluas areanya. Namun perluasan area itu lahannya harus dibebaskan

"300 Ha mesti bebaskan," kata dia.

Pembebasan lahan ini diperkirakan bakal menelan dana Rp 1,8 Triliun

"Kita berusaha cari investor yang mau kerja sama mengelola KEK Bitung," ujarnya.

Sudah ada pembicaraan dengan calon investor nasional untuk membuka peluang investasi

"Bulan depan calon investor ini akan datang melihat KEK," ujarnya

Pengembangan KEK Belum cukup sampai di situ, ada rencana ke depan area laut dekat KEK akan dibangun Internasional Hub Port (KJP) mengantikan Pelabuhan Bitung

"Rencana ke depan ada IHP di depan KEK. Ini IHP untuk ekspor impor. Jadi dimuka KEK bisa banyak kapal sandar," katanya.

Internasional Hub Port Khusus Ekspor Impor dari Bitung. Cukup strategis untuk ekspor impor

8 Perusahaan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih berupaya keras menarik investor untuk menanamkan modal.

Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo tahun 2019, KEK Bitung belum bisa berkembang pesat meski sudah 2 tahun berjalan. Beruntung KEK Bitung tidak masuk daftar penghapusan dari Pemerintah Pusat, sehingga masih bertahan.

PT Membangun Sulut Hebat (MSH) yang dijadikan Operator KEK, masih berupaya menghadirkan investor untuk menempati lahan seluas 93 Hektare tersebut.

Direktur Utama PT MSH, Jeffry Lungkang mengungkapkan sejauh ini sudah ada 8 perusahaan atau tenant yang hadir di KEK Bitung.

PT Futai Sulawesi Utara (Biji kertas dan plastik), CV Awilton (Gula kelapa organik), PT Marina Selaras Nusantara (Pengolahan Ikan Tuna)

PT Multi Duta Cipta (Baja Ringan), PT Palma Marinaio Nusantara (Pengolahan Ikan Tuna), PT Ulam Laut Nusantara (Perdagangan Hasil Olahan Ikan)

PT Samudera Ulam Nusantara (Pengolahan Ikan), dan PT An Ping Seafood Indonesia (Pengolahan Ikan Tuna?.

Di antara 8 perusahaan itu, PT Futai yang investasinya cukup besar diperkirakan mengucur dana 100 juta dolar.

Perusahaan lainnya investasinya berkisar belasan hingga puluhan miliaran rupiah.

"Sudah ada peningkatan, progresnya baik kita sudah lapor ke dewan Nasional. Sudah jalan mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ketambahan 3 - 4 perusahaan,'' ujarnya kepada tribunmanado.co.id di Kantor PT MSH, Kairagi, Kota Manado, Kamis (18/8/2022).

Peluang investor masuk ke KEK tetap terbuka, potensinya kata Jeffry Lungkang sudah ada 69 Perusahaan calon tenant yang sudah menyampaikan Letter of Intent (LOI), artinya perusahaan tertarik untuk berinvestasi di KEK.

Kemudian 11 Perusahaan sudah meneken Memorandum of Understanding (MoU), dan 1 Perusahaan sudah meneken Memorandum of Agreement (MoA).

Adapun 8 perusahaan yang masuk ke KEK saat ini masih masa tahap konstruksi, belum beroperasi penuh.

Dalam forum investasi baru-baru ini, kata Dirut PT MSH sudah ada perusahaan tertarik untuk masuk. KEK Bitung terbuka untuk investor.

Sejumlah fasilitas dan kemudahan pun bisa dinikmati di KEK Bitung. Semisal perpajakan, kepabeanan dan cukai, lalu lintas barang, ketenagakerjaan, keimigrasian, pertanahan dan tata ruang, perizinan berusaha dan faskem lainnya.

Jeffry Lungkang mengatakan, sejak diresmikan 2019, baru mau berkembang Indonesia sudah dilanda Pandemi Covid 19. Ada sekitar 50 Perusahaan yang sudah menyatakan tertarik berinvestasi di KEK Bitung, belakangan dengan terpaksa harus menunda rencana tersebut

"Kita terus kontak kembali perusahaan tersebut," kata Mantan Direksi Bank Sulutgo tersebut. (ryo)

Baca juga: Masih Ingat H Sondani Kakek yang Nikahi Gadis 19 Tahun? Kini Bagi-bagi Uang untuk Janda usai Cerai

Baca juga: Ada Dugaan Kekaisaran Irjen Ferdy Sambo di Tubuh Polri, Tim Khusus Didesak Lakukan Penyelidikan

Berita Terkini