TRIBUNMANADO.CO.ID - Penetapan Irjen Ferdy Sambo, atasan Bharada E sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terjadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, membuat banyak pihak kaget.
Termasuk keluarga Brigadir J, yakni ayah dan ibunya, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Baru-baru ini terungkap curahan hati Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir Yosua atau Brigadir J, setelah tahu anaknya meninggal ditembak Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J, turut menyaksikan siaran langsung saat Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama jajarannya menggelar konferensi pers terkait kasus kematian Brigadir J, melalui sambungan televisi.
Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menemui titik terang setelah ditetapkannya tersangka baru, Ferdy Sambo.
Keluarga yang turut menyaksikan dari rumah melalui sambungan televisi pengumuman tersangka yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat merasa terkejut atas penetapan tersangka tersebut.
Dengan ditetapkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka, maka terhitung hingga kini polisi telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas atasannya, Ferdy Sambo.
Sebelumnya, rekan sesama polisi yakni Bharada E sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka, kemudian disusul Brigadir RR, kemudian ada sopir dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dikutip TribunStyle.com dari KOMPAS.com pada Rabu (10/8/2022), polisi pun turut menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Pengumuman penetapan itu pun disampaikan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pengumuman itu disampaikan pada Selasa (9/8/2022) malam hari.
"Timsus sudah menetapkan saudara FS sebagai tersangka," ujarnya.
Sedangkan, dua orang lainnya adalah Brigadir RR dan KM.
Keempatnya diduga terlibat dalam kejadian kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.
Kabar penetapan tersangka ini pun disaksikan langsung oleh pihak keluarga Brigadir J.
Dikutip TribunStyle.com dari TribunJambi.com pada Rabu (10/8/2022), ibunda Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak pun juga menyaksikan pengumuman itu melakui televisi.
Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J mengungkap bahwa sang istri syok usai mendengar FS ditetapkan sebagai tersangka.
"Sekarang syok kondisinya," ujarnya.
Bukan tanpa sebab, sebelumnya Brigadir J dilaporkan meninggal dunia lantaran terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Namun, kini polisi mengumumkan jika mendiang meninggal lantaran ditembak.
Hal itu tak ayal membuat Rosti semakin terkejut.
Ia pun mengenang nasib anaknya yang harus meregang nyawa dengan cara seperti itu.
"Soalnya bilangnya ditembak, bukan tembak menembak," jelasnya.
Samuel juga mengungkap bahwa Rosti sangat sedih mengetahui anaknya ditembak.
"Ternyata tidak (baku tembak), kita sangat sedih, anak kita diperlakukan seperti itu," pungkasnya, dikutip dari artikel berjudul Irjen FS Ditetapkan Sebagai Tersangka, Begini Kondisi Ibunda Brigadir J, Alami Syok Gegara Hal Ini yang tayang di Grid.id.
//Dokter Forensik yang Pertama Autopsi Brigadir J Tak Akan Diperiksa
Sementara itu, pada beberapa waktu lalu dokter forensik pertama yang melakukan autopsi jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menjadi bahan perbincangan publik.
Sang dokter kala itu diduga telah salah atau merekayasa hasil autopsi Brigadir J.
Pasalnya, hasil autopsi kala itu meninggalkan banyak kejanggalan, hingga akhirnya jenazah Brigadir J diautopsi ulang dan kini hasilnya masih belum diumumkan.
Tak hanya warganet, kala itu, Susno Duadji sebagai mantan Kabareskrim Polri juga pernah menyoroti dokter forensik pertama yang melakukan autopsi jenazah Brigadir J.
Susno pun menyoroti hasil autopsi pertama yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati dan menyatakan penyebab kematian Brigadir J dikarenakan luka tembak.
Namun kemudian pihak keluarga menemukan kejanggalan banyaknya luka-luka selain luka tembak yang ada pada jenazah Brigadir J.
Susno pun mendesak Polri untuk memeriksa dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi pada jenazah Brigadir J.
Pasalnya Susno curiga bahwa dokter forensik tersebut bekerja di bawah tekanan.
Susno juga mendesak agar Polri bisa membuka hasil visum pada Brigadir J ke publik.
"Catatan saya, dokter yang memeriksa dan memberikan autopsi itu harus diperiksa, bila perlu dinonaktifkan. Karena dia janggal, dan visumnya harus dibuka ke publik, apa visum yang dibuat dokter itu.
Jadi sorotan kita juga harus ke dokter yang memeriksa itu," kata Susno dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (23/7/2022).
Menurut Susno, pemeriksaan pada dokter forensik tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah dokter tersebut bekerja di bawah tekana atau tidak.
Karena jika dokter tersebut benar-benar melakukan tugasnya untuk mengautopsi jenazah Brigadir J dengan benar, maka hasil autopsi tersebut tidak akan diperdebatkan oleh publik.
Selain itu sejak awal juga bisa terungkap jelas apa sebenarnya penyebab kematian Brigadir J, serta darimana asalnya temuan luka-luka pada jenazah Brigadir J.
"Dia memeriksa itu di bawah tekanan atau meriksa beneran?
Karena kalau memeriksa beneran public tidak akan ribut, ini kena tembak peluru, luka sayat atau kena benda tumpul. Atau dokter-dokteran yang periksa," tegas Susno.
//Tanggapan Kadiv Humas Polri
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J telah melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kode etik profesinya.
"Ya (sudah) sesuai SOP. Kalau Dokfor RS Polri tetap sesuai kode etik profesi dan menyampaikan secara keilmuan," kata Dedi saat dikonfirmasi dikutip TribunStyle.com, Rabu (9/8/2022).
Di sisi lain, kata Dedi, pihaknya meminta semua pihak menunggu hasil autopsi ulang atau autopsi kedua jenazah Brigadir J.
Nantinya, hasil autopsi itu bakal diumumkan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dalam waktu dekat ini.
"Tunggu hasil dari PDFI yang dalam waktu dekat akan disampaikan hasil autopsi kedua," tukasnya, dikutip dari artikel berjudul Merasa Dibohongi, Ibunda Brigadir J Syok Tahu Putranya Tewas Bukan Karena Baku Tembak: Sedih Sekali yang tayang di TribunStyle.com. (Grid/Mahdiyah/TribunStyle.com/Joni Irwan Setiawan)