TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di jalan Solo-Semarang, Pertigaan Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah pada hari ini Selasa pagi tadi.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk dengan sepeda motor.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang pelajar SMA tewas.
Baca juga: Baru Terungkap Komnas HAM Beber Ada Kemajuan Signifikan Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J
Baca juga: Gempa Guncang Sumut Pagi Ini Selasa 2 Agustus 2022, Baru Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Selasa 2 Agustus 2022, Baru Saja Guncang Banten, Info BMKG Magnitudonya
Foto: Polisi melakukan olah TKP kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pelajar di pertigaan Randusari, Teras, Boyolali, atau Jalan Solo-Semarang, Selasa (2/8/2022). Pelajar SMA tersebut tergilas truk yang membawa muatan semen seberat 56 ton. (TribunSolo.com/Tri Widodo)
Seorang pelajar SMA di Boyolali tewas dalam kecelakaan lalu lintas di jalan Solo-Semarang, Selasa (2/8/2022).
Kecelakaan di Pertigaan Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB.
Soni Agus Rujito salah seorang saksi mata kecelakaan ini mengungkapkan siswa yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam melaju dari arah barat (Semarang) menuju Solo.
Sesaat sebelum lampu merah, korban kemudian tertabrak truk tronton yang melaju dari belakang.
"Korban meninggal dunia.
Terseret sampai beberapa meter," katanya saat ditemui TribunSolo.com di lokasi kejadian.
Azmi setiawan (28) sopir truk tronton mengaku jika dirinya mengemudikan kendaraan dari arah Semarang menuju Solo.
Sesaat sebelum sampai di lokasi kejadian dia menyalakan lampu sein ke kiri untuk mengambil lajur kiri.
"Karena kan yang lurus boleh jalan.
Yang belok kanan berhenti.
Nah saat itu lampu yang mau (menyala) warna merah.
Tapi masih kuning," katanya.
Foto: Ilustrasi kecelakaan (Dok warga dan Polsek Kalipucang)
Siswa pengendara sepeda motor yang semula melaju dari lajur kiri langsung mendahului dan memotong jalan truk tronton G 8932 VM bermuatan semen yang dia kemudikan.
"Begitu gunting (mendahului dari kiri ke kanan) siswa itu langsung ngerem mendadak.
Di depan itu sudah kosong.
Cuma anak itu (korban) yang gunting langsung ngerem," jelasnya.
Truk muatan penuh semen dari Palimanan yang akan dibawa ke Solo itupun tak bisa berhenti seketika saat di rem.
Apalagi muatan yang dibawa seberat 56 ton.
"Aku sudah di tengah (jalan).
Makanya kejadiannya itu di tengah," jelasnya.
(TribunSolo.com/Tri Widodo)
Berita Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
Tayang di TribunSolo.com