Polisi Tembak Polisi

Samuel Hutabarat: Anak Saya tak Pernah Cerita Pahitnya Pekerjaan, Vera Ungkap Pengakuan Brigadir J

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Brigadir J sebut anaknya tak pernah cerita masalah yang dialami saat bertugas sebagai Ajudan Ferdy Sambo. Brigadir Yosua atau Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat semasa bertugas sebagai ajudan Irjen Ferdy Sambo disebut tidak pernah bercerita secara detail masalah yang dialaminya.

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kasus tewasnya almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus menjadi perbincangan di media sosial dan publik luas.

Keluarga Brigadir J telah memakai jasa kuasa hukum untuk mendapatkan keadilan. Artinya keluarga menginginkan semua yang terlibat sehingga putranya tewas mendapatkan hukuman yang setimpal.

Semua pihak mendorong Polri selaku penyidik mengungkap kebenaran yang memberi rasa keadilan kepada semua. Memberi rasa keadilan kepada Keluarga Brigadir J, memberi rasa keadilan kepada Irjen Pol Ferdy Sambo dan publik.

Autopsi Brigadir J tanpa Izin Keluarga: Foto Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua meminta keadilan untuk anaknya yang tewas (Tribunjambi.com/M Kurniawan)

Ini karena kasus ini sudah menyita perhatian publik yang menuntut perkara ini benar-benar diungkap secara transparan.

Cerita Kebaikan Irjen Ferdy Sambo

Orang tua Brigadir J mengungkapkan, sang anak semasa hidupnya kerap menceritakan tentang kebaikan Irjen Ferdy Sambo.

Samuel Hutabarat, ayah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengungkapan hal baru tentang anaknya.

Menurut Samuel Hutabarat, Brigadir J hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo semasa hidupnya, bukan cerita keburukan sang atasan.

Selama hidup, Brigadir Yosua hanya menceritakan kebaikan Irjen Ferdy Sambo.

"Soal komunikasi, selama ini, anak kami Yosua ini yang kami rasakan mulai dari kecil sudah jujur."

"Jadi selama almarhum bekerja sama dengan Pak Ferdy Sambo, bahkan sejak dari Jambi, dia tidak pernah menceritakan apa yang dia alami dalam pekerjaan."

"Dia hanya bercerita yang baik-baik saja. Enggak tahu kalau ke pacarnya," ungkapnya kepada wartawan di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022).

Samuel mengaku tidak pernah mendapat cerita soal ancaman pembunuhan dari anaknya itu.

"Dia tidak pernah menceritakan kepada orang tua soal apa yang beredar di media sosial (ancaman pembunuhan)," kata Samuel

 
Samuel menduga, Brigadir Yosua tidak menceritakan ancaman pembunuhan, karena tidak mau membebani pikiran orang tua.

"Di situ lah, anak kami tidak mau membebani pikiran orang tua."

"Sepahit apa pun dia bekerja, biar dia di Jambi dan Jakarta, tidak pernah cerita, takut orang tua kepikiran," beber Samuel.

Merasa tak Tenang

Sebelum tewas ditembak, hidup Brigadir Yosua disebut tak tenang setelah ada ancaman pembunuhan.

Brigadir Yosua merasa hidupnya tak tenang setelah ada ancaman pembunuhan terhadap dirinya.

Brigadir Yosua mencurahkan isi hatinya pada sang kekasih yakni Vera Simanjuntak.

Hal ini disampaikan Pengacara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Simanjuntak memamparkan, almarhum Brigadir J pernah berkomunikasi dengan Vera, kekasihnya, ihwal ancaman pembunuhan terhadap dirinya tersebut.

Tangkapan layar Brigadir J menangis saat video call dengan Vera Simanjuntak, kekasihnya. Foto mereka dalam satu frame diunggah Kamaruddin Simanjuntak di di laman Facebooknys. Sebelum tewas baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo, Brigadir J menangis dan meminta Vera Simanjuntak mencari pria lain, seolah nasibnya bakal berakhir. (Kolase Tribun Network)

"Iya benar, almarhum bercerita kepada pacarnya terkait itu (ancaman pembunuhan)," kata Kamaruddin kepada Tribunnews.com, Jumat (29/7/2022).

Diakuinya Brigadir J tidak tenang hingga mengucapkan kata-kata perpisahan kepada Vera.

"Membuat kata-kata perpisahan dengan pacarnya memohon ampun atas dosa dan perbuatannya kepada pacarnya ini dan meminta mencari pria lain sebagai penggantinya," ucapnya.

Sebelumnya Vera Simanjuntak pacar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua menjadi ketakutan setelah kekasihnya itu tewas ditembak.

Vera Simanjuntak tinggal dan bekerja di Jambi. Sementar Brigadir Yosua tinggal di Jakarta karena menjadi ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Setelah Brigadir Yosua tewas ditembak, Vera Simanjuntak sempat dimintai keterangan di Polda Jambi.

Saat ini Vera Simanjuntak disebut sangat ketakutan bahkan mengundurkan diri dari pekerjaan.

Vera Simanjuntak merasa tertekan dengan kasus tewasnya Brigadir Yosua.

Pasca diperiksa kasus tewasnya Brigadir Yosua, Vera Simanjuntak mundur dari pekerjaannya sebagai bidan di satu puskesmas.

Kabar terbaru Vera Simanjuntak ini disampaikan kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Jhonson Panjaitan.

"Dia (Vera) merasa tertekan, akhirnya memilih mundur dari pekerjaan," katanya, Kamis (28/7/2022).

Perkumpulan Marga Hutabarat Minta Hasil Autopsi Awal Brigadir J Dibuka

Perkumpulan Marga Hutabarat meminta agar hasil autopsi awal tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J agar dibuka ke publik.

Hal ini setelah adanya permintaan dari Menko Polhukam, Mahfud MD yang meminta agar hasil autopsi ulang Brigadir J dibeberkan.

Pengurus Punguan Sirajanabarat yang diwakili Hutabarat Lawyers menyebut hasil dua hal itu nantinya akan dijadikan perbandingan.

Jika ada perberdaan maka patut diduga ada upaya menghalangi proses hukum atau diistilahkan obstruction of justice oleh oknum polisi.

"Kalau memang autopsi ulang akan diumumkan maka marga Hutabarat mendesak autopsi awal harus juga dibuka. Kalau dua ini barang yang berbeda tentu ada ketidakbenaran di barang yang salah. Ada proses hukum dong," kata Ketua Hutabarat Lawyers, Pheo Marojahan Hutabarat di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Nasib Bonge Citayam, Kini Pilu Akun Instagram Hilang, Diminta Kembalikan Uang Endorse

Baca juga: Pemerintah Tambah Rp 600 M untuk Destinasi Super Prioritas KEK Pariwisata Likupang Sulawesi Utara

Merujuk hasil visum et repertum awal jasad Brigadir J, Pheo menuturkan tercatat adanya luka pada bagian dada.

Pada kenyataanya, ada sejumlah luka yang ditemukan pihak keluarga pada tubuh Brigadir J setelah dibawa ke kampung halamannya di Sungai Bahar, Jambi.

"Kalau kami baca visum, dua kali disebutkan kondisi adek kami (Brigadir J) dibilang cuma satu terlentang ada luka di dada. Di atas lagi disebut, ada luka di dada. Tidak ada tulisan luka-luka. Hukum jelas obstruction of justice. Ada tindak menghalang-halangin ngga di sini," ucapnya.

Lebih lanjut, Pheo Marojahan Hutabarat menyinggung pernyataan pihak kepolisian. Pada saat menyampaikan hasil otopsi sementara disebutkan luka-luka akibat tembakan.

Sementara, merujuk pada keterangan Ketua tim forensik dengan tegas menyatakan ada luka luar. Pheo mempersoalkan hal tersebut karena tak diungkap ke publik.

"Harusnya luka secara mata telanjang ditulis di sini. Bahwa luka-luka post mortem itu sesudah atau sebelum. Tapi kalau adek kami (Brigadir J) kena luka tembak kenapa bikin laporan begini? Polisi tidak boleh begitu. Advokat kalau gitu aja masuk penjara," ungkapnya.

Kronologi versi polisi

Sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. 

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

Baca juga: Baru Terungkap Penyebab Bharada E Disebut Sakti oleh Mantan Kabareskrim, Jenderal Bintang 3 Heran

Baca juga: Sosok Pastor Andi Simon, Pendeta yang Viral Doakan Ribuan Warga yang Sakit di Jalanan Umum

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam. Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri KadivPropam.

Sebagian berita tayang di Tribun Jambi: Selama Hidup, Brigadir Yosua Hanya Ceritakan Kebaikan Ferdy Sambo pada sang Ayah 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Orang Tua Brigadir J: Semasa Hidupnya, Anak Kami Hanya Menceritakan Kebaikan Pak Ferdy Sambo, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/30/orang-tua-brigadir-j-semasa-hidupnya-anak-kami-hanya-menceritakan-kebaikan-pak-ferdy-sambo?page=all.

Berita Terkini