TRIBUNMANADO.CO.ID - Istri Irjen Ferdy Sambo telah menjalani pemeriksaan di Polres jakarta Selatan terkait dengan insiden polisi tembak polisi yang menewarkan Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo disebut menjadi saksi kunci kasus yang menyeret nama Brigadir J dan Bharada E tersebut.
Dalam kesaksiannya, istri Irjen Ferdy Sambo itu menyinggung soal pelecehan seksual.
Baca juga: Kondisi Terkini Ibunda Brigadir J, Trauma dan Tak Mau Bicara, Suami Takut dan Khawatir
Baca juga: Baru Terungkap Sosok yang Diduga Kuat Bharada E, Ternyata Polisi Asal Manado, Jago Olahraga Ekstrim
Keterangan yang disampaikan oleh Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Ini seperti diungkapkan Novita Tandry yang mendampingi istri Kepala Kadiv Propam.
Foto: Istri Irjebn Ferdy Sambo Putri Candrawathi dan Brigadir J.
“Yang saya dapat informasi bahwa Ibu Putri Candrawathi sudah memberikan BAP (berita acara pemeriksaan) di Polres Jakarta Selatan. Kalau tidak salah beberapa hari yang lalu. (Sekitar) dua hari yang lalu,” ucap Novita Tandry dilansir dari KOMPAS TV, dikutip Kamis (14/7/2022).
Menurut Novita, Putri Candrawathi sudah menyampaikan soal pelecehan seksual yang dialami kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Namun, sambung Novita, keterangan yang disampaikan Putri Candrawathi belum detail.
“Pelecehan seksual yang dialami ini juga sudah dituangkan di dalam BAP di Polres Jakarta Selatan,” kata Novita.
Novita lebih lanjut menyampaikan, istri Kadiv Propam saat ini masih membutuhkan pendampingan setelah apa yang dialaminya pada Jumat (8/7/2022).
“Pendampingan, psikologis, (Ibu Putri) tidak boleh ditinggal tentunya, apalagi Ibu Putri juga Ibu dari empat orang anak ya dan yang paling kecil itu masih berusia satu setengah tahun,” kata Novita.
Semuanya anaknya itu juga masih di dalam bangku sekolah.
"Yang semuanya tentu merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Pendampingan kepada empat orang anaknya ini juga sangat diperlukan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya aksi baku tembak polisi tembak polisi terjadi di rumah dinas Kadiv Propam antara Bharada E dan Brigadir Yosua.
Foto: Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E.
Polisi tembak polisi ini menewaskan Brigadir Yosua.
Baku tembak itu terjadi karena dipicu aksi pelecehan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat memasuki kamar pribadinya.
Bukan hanya itu, Brigadir J diduga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.
“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik dan keluar dari kamar. Kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.
Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter.
Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.
“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.
Telah tayang di TribunJambi.com