Bitung Sulawesi Utara

Walikota Maurits Mantiri Apresiasi BPJS Kesehatan Bitung Sulawesi Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semarak pelaksanaan HUT ke 54 BPJS Kesehatan hadir di ujung negeri di Kota Bitung provinsi Sulawesi Utara.

TRIBUNMANADO.CO.ID – Walikota Bitung Maurits Mantiri, memberikan apresiasi yang tinggi ke BPJS Kesehatan atas sinergitas dan kolaborasi dengan pemerintah daerah Kota Bitung, yang bersama menanggulangi permasalahan kesehatan khusus di saat pandemi Covid-19.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Maurits, pada pelaksanaan semarak HUT ke-54 BPJS Kesehatan hadir di ujung Negeri Kolaborasi Inovasi JKN Kebanggaan Bangsa di lapangan dan tribun lapangan kantor walikota Bitung, Selasa (12/7/2022).

Apresiasi itu, semakin dipertegas Maurits dengan kehadiran Deputi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Andi Megantara, Direktur SDM dan UMUM BPJS Kesehatan Andi Afdal dan jajaran BPJS Kesehatan lainya.

“Kami Maurits – Hengky juga mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya karna telah memilih kota Bitung sebagai salah satu dari 14 wilayah terluar seluruh Indonesia, tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan BPJS Kesehatan Hadir di Ujung Negeri. Dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke 54 tahun 2022,” kata Maurits.

Sembari mendoakan, agar supaya sinergi kita selalu terjaga demi terwujudnya masyarakat yang semakin sehat dan sejahtera dari waktu ke waktu.

Menurut Maurits, di era kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, BPJS Kesehatan juga terus berupaya menghadirkan inovasi berbasis digital yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh peserta JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan administrasi hingga pelayanan di fasilitas kesehatan.

Pemerintah kota Bitung, akan terus mendukung setiap program yang memberikan keuntungan dan kemudahan bagi masyarakat, terlebih inovasi berbasis digital ini.

Karena sangat relvan dan sejalan dengan visi MMH akronim dari nama Maurits Mantiri dan Hengky Honandar, mewujudkan Bitung kota digital yang mandiri, sejahtera dan berkarakter, berlandaskan gotong royong.

“Terselip harapan kami agar BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara jaminan kesehatan dapat memberikan perhatian yang lebih terkait anggaran dan penjaminan pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh fasilitas kesehatan kepada masyarakat dan melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan kesehatan secara berkesinambungan,” tandasnya.

Pemkot Bitung juga mendapakan penghargaan dari BPJS kesehatan sebagai tuan rumah kegiatan BPJS Kesehatan di ujung negeri dalam rangka hut ke 54.

Dalam rangka memperingati HUT ke-54 BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022 nanti sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan turun langsung memberikan pelayanan informasi seputar JKN di 14 kabupaten/kota terluar atau perbatasan Indonesia.

Ke-14 kabupaten/kota tersebut meliputi Sabang, Nias, Natuna, Sebatik, Kepulauan Talaud, Rote, Merauke, Entikong, Malinau, Morotai, Atambua, Jayapura, Sumba, dan Sumbawa.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti melalui Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Andi Afdal, meski Program JKN telah sewindu berjalan, namun upaya edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat, hak, kewajiban, hingga prosedur layanan Program JKN tak henti dilakukan.

Ia menegaskan, bertambahnya jumlah peserta JKN juga harus diiringi dengan kemudahan akses informasi dan penanganan pengaduan.

“Saat ini kami memang sudah menyediakan beragam kanal layanan informasi, administrasi dan penanganan pengaduan tanpa tatap muka, seperti melalui BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), hingga dengan cara mengirimkan direct message di media sosial resmi BPJS Kesehatan.

Namun harus kita pahami bahwa tidak semua orang bisa mengakses kanal tersebut karena terkendala kondisi jaringan komunikasi, tidak semua orang familiar menggunakan smartphone, dan sebagainya.

Untuk itu, kami juga berupaya memberikan kemudahan layanan informasi dan penanganan pengaduan bagi masyarakat dan peserta JKN secara tatap muka,” kata Ghufron Mukti melalui Andi Afdal.

Lanjutnya, selain melalui Kantor Cabang, layanan informasi dan pengaduan juga bisa diakses melalui Mall Pelayanan Publik (MPP), Kader JKN, hingga Mobile Customer Service (MCS) yang siap menjemput bola hingga daerah pelosok atau yang terkendala akses geografis.

Di waktu yang sama, BPJS Kesehatan juga menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik.

Senam Prolanis ini pun berhasil menyabet Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.

Menurutnya, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11 persen dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif.

Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.

“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan senam ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia,” jelasnya.

Masih dalam rangkaian peringatan ulang tahunnya yang ke-54, BPJS Kesehatan juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia.

Aksi kemanusiaan ini merupakah wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah.

“Selain untuk menambah stok ketersediaan kantong darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius.

Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif,” tandasnya.(crz)

Baca juga: Mencuat Isu Hubungan Asmara Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo Putri Candrawati, Diungkap Sesuai Fakta

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Minta Puan Maharani Temui Semua Ketua Umum Partai Politik, Mencoba Koalisi

Berita Terkini