TRIBUNMANADO.CO.ID - Manado hujan proyek di 2022. Proyek tersebut adalah infrastruktur berupa jalan, pasar, rumah sakit, jembatan dan pariwisata. Proyek tersebut didanai oleh dana PEN, APBD dan pusat.
Adanya proyek tersebut membuat Manado dapat lebih cepat pulih dari pandemi.
Proyek tersebut akan menggerakkan ekonomi makro dan mikro.
Berikut proyek infrastruktur di Manado:
1 Proyek pembuatan 27 proyek jalan, jembatan dan drainase dengan pagu 100 miliar berasal dari dana PEN.
Jalan jalan tersebut diantaranya Lengkong Wuaya yang hampir satu dekade tidak diperbaiki serta jalan Arie Lasut dan Politeknik.
2 Rehab Pasar Bersehati senilai 60 miliar dari dana PEN. Pasar ini akan jadi pasar wisata dengan fasilitas modern.
Rehab sudah mencapai 30 persen.
3 Infrastruktur kesehatan dengan pagu 45 miliar dari dana PEN. Salah satunya lanjutan pembangunan RSUD Manado
4 Pasar Tematik di Tongkaina. Anggarannya dari pusat senilai 75 miliar. Pasar ini khusus menjual aneka cenderamata dan akan mendukung Daerah Pariwisata Super Prioritas di Likupang.
5 Minanga Beach Walk dan Ecotourism Village Bunaken senilai 94.26 miliar bersumber dari pusat. Minanga Beach Walk dibandrol Rp 65,48 miliar. Minanga Beach Walk akan jadi ikon pariwisata baru kota Manado.
6. Objek Wisata Gunung Tumpa diperbaiki dengan dana senilai 3 M bersumber dari DAK Pariwisata.
Selain kota kotor, Manado juga menyandang predikat kota kuno. Kontur jalannya peninggalan Belanda. Ada trotoar yang sudah puluhan tahun tak diperbaiki. Begitupun jalan.
Fasilitas kota lainnya juga uzur. Banyak jalan yang tak berlampu.
Itu dari segi fisik. Dari segi non fisik, pelayanan di kota Manado berbelit dan berbau pungli.
Nah di tahun 2022, Pemkot Manado dibawah pemerintahan Walikota Andrei Angouw dan Wawali Richard Sualang coba membenahi Manado.
Manado dipermak. Tujuan utamanya agar jadi kota modern.
Di mata Andrei Angouw, kota modern adalah kota dengan pelayanan cepat, efisien, infrastruktur yang menyamankan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Seribu kilometer dimulai dari sebuah langkah kaki. Andrei Angouw mulai dengan membenahi infrastuktur.
Untuk pertama kalinya sepanjang dua dekade, ada pembenahan besar besaran infrastruktur di kota Manado.
Jalan diperbaiki. Jembatan dibuat. Rumah sakit dipermak.
Pasar bersehati direnovasi. Ini langkah berani.
Karena berlangsung di tengah era sulit uang akibat pandemi Covid 19. Beruntung Manado diguyur dana PEN sebesar 205 M.
Hasilnya tokcer. Sejumlah jalan yang kerap viral karena kerusakannya, kini mulus. Contoh jalan Lengkong Wuaya.
Yang sudah 10 tahun tak pernah tersentuh aspal. Pun jalan Arie Lasut yang babak belur dimana mana.
Kadis PU Manado Jhony Suwuh menuturkan, semua jalan rusak di Manado 100 persen mulus.
"Ada jalan Lengkong Wuaya, jalan Arie Lasut, jalan Paal 4, jalan Teling, politeknik, jalan Sungai Barito dan lainnya," kata dia.
Menurutnya perbaikan jalan merupakan program Pemkot Manado untuk melayani warga Manado sesuai visi misi Walikota Manado Andrei Angouw dan Wawali Richard Sualang.
"Perbaikan infrastruktur jalan merupakan prioritas utama Pemkot Manado saat ini," katanya.
Sejumlah jalan yang diperbaiki Pemkot Manado ternyata sudah puluhan tahun tidak diperbaiki.
Salah satunya jalan sungai Barito di Kelurahan Singkil.
Anggota DPRD Manado Ronny Jonas Makawata membeber, jalan itu pertama diperbaiki tahun 1983.
"Saat itu jalan tersebut diperbaiki melalui giat ABRI masuk desa," katanya.
Ia menuturkan, perbaikan jalan itu sudah kerap disuarakan anggota dewan pada periode kepemimpinan sebelumnya.
Namun nanti saat ini diperbaiki.
Jelang umur 399, Manado mulai keluar dari lingkaran setan banjir. Upaya itu sudah dimulai tahun lalu. Selokan diperbaiki. DAS diperlebar.
Adalah pemandangan jamak di Manado melihat selokan yang sedang dikeruk alat berat.
Walikota Manado Andrei Angouw tak bosan memantau pengerjaan selokan.
Hasilnya nyata. Banjir skala besar tak terjadi. Meski belum bisa dikatakan Manado sepenuhnya bebas dari banjir.
Kota Manado juga mulai indah. Taman taman kota ditata. Dan Pemkot menyiapkan ribuan tanaman Tabebuya untuk ditanam di jalan jalan utama seluruh Manado. Ratusan bibit sudah ditanam di Jalan Yos Sudarso.
Tempat lain bakal menyusul.
Tanaman Tabebuya mirip bunga Sakura di Jepang, hingga disebut Manado bakal disulap bak Jepang.
Manado mulai terang dengan pemasangan lampu di sejumlah titik jalan yang selama ini gelap.
Andrei Angouw meminta semua ketua lingkungan agar tahu daerah mana yang lampunya tidak menyala.
Upaya lainya yang tengah digencarkan Pemkot Manado adalah kota digital. Aplikasi Manado Hub tengah dirancang.
Manado Hub adalah big data yang menyimpan semua data tentang Manado. Salah satunya data pemabuk.
Menurut Andrei Angouw data dalam Manado Hub akan jadi acuan pihaknya dalam mengambil kebijakan.
"Juga akan mempermudah pelayanan kepada warga," kata dia. Sebut Andrei Angouw, Manado harus jadi kota digital.
Jika tidak, maka Manado akan ketinggalan.
Walikota Manado Andrei Angouw mengatakan, pembangunan nanti akan menyentuh semua aspek kehidupan warga Manado.
Kedepan ia berencana menata sistem transportasi di kota Manado.
"Konsep kita adalah memperbanyak transportasi massal, itu sudah dimulai di jalur Pandu pusat kota Manado yang dilayani Damri," benernya. (Art)
Baca juga: Walikota Maurits Mantiri Apresiasi BPJS Kesehatan Bitung Sulawesi Utara
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sikap Orang Tua Atta Halilintar Pertama Kali Ketemu Ameena, Anofial Asmid Posesif