Gempa Bumi

Gempa Magnitudo 6.0 SR Jumat 1 Juli 2022 Pagi, Ini Lokasinya

Penulis: Frandi Piring
Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa Magnitudo 6.0 Jumat 1 Juli 2022 di Filipina. Lokasi episenter pusat gempa berada di laut, 50 km dari daerah Namuac.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi dengan parameter magnitudo 6.0 SR mengguncang wilayah Filipina, Jumat 1 Juli 2022 pada pukul 02:40 pagi dini hari, waktu Indonesia atau 2022-06-30 18:40:37 (UTC).

Dilansir dari Survei Geologi AS, lokasi episenter pusat gempa berada di laut, 50 km dari daerah Namuac, Filipina.

Kedalaman gempa 35 km dari permukaan laut dengan koordinat 19.045°N 121.307°E (analisis USGS).

Guncangan gempa dirasakan dengan skala V (DYFI) dengan skala merusak V (ShakeMap).


(Foto data gempa magnitudo 6.0, Jumat 1 Juli 2022 di Filipina. Lokasi episenter pusat gempa berada di laut, 50 km dari daerah Namuac./Dok. Laman USGS)

Berikut laporan tertulis dari USGS dalam laman resmi usgs.gov:

M 6.0 - 50 km NNE of Namuac, Philippines

Time 2022-07-01 02:40:37 (UTC+08:00)

Location 19.045°N 121.307°E

Depth 35.4 km

DYFI V/ShakeMap V

Gempa magnitudo 7.1 di Filipina 2021 lalu Dirasakan hingga Sulawesi Utara-Indonesia

Pada 2021 lalu, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.1 SR mengguncang Filipina, Kamis (12/8/2021) dini hari, pukul 00.46 WIB. 

Guncangan gempa ini dirasakan hingga wilayah Indonesia.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi di wilayah Davao di Filipina hingga Kepulauan Talaud, yakni wilayah paling utara di Indonesia.

Berikut beberapa fakta gempa Filipina, dengan guncangan gempa yang dirasakan hingga di wilayah Indonesia.

1. Pusat gempa di laut

Filipina diguncang gempa bumi pada dini hari tadi. Dalam keterangan tertulisnya, Daryono mengatakan bahwa episenter gempa Filipina terletak di laut.

Pusat gempa ini terletak pada koordinat 6,45 derajat Lintang Utara dan 126,73 derajat Bujur Timur.

Tepatnya, lokasi gempa bumi ini terjadi di laut pada jarak 63 km timur Pondaguitan, Filipina atau pada jarak 270 km Utara Melonguane, Kepulauan Talaud, Indonesia, dengan kedalaman 44 km.


(Foto Ilustrasi gempa bumi - alat pengukur gempa (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/kye/17)

2. Sumber gempa di zona megathrust

Daryono menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Filipina yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

"Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Filipina di zona megathrust," jelas Daryono.

3. Dipicu sumber gempa mekanisme naik

Lebih lanjut Daryono menambahkan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Artinya, gempa di Filipina yang getarannya dirasakan hingga Indonesia ini memiliki ciri khas mekanisme sumber gempa di zona tumbukan lempeng yang ada di zona megathrust.

4. Gempa bumi berpotensi merusak

Gempa Filipina dengan kekuatan M 7,1 ini berpotensi menyebabkan kerusakan di wilayah Davao, di mana lokasi pusat gempa bumi ini terjadi.

Daryono menyebut bahwa guncangan gempa ini dirasakan sangat kuat di wilayah Davao Filipina dengan mencapai skala intensitas V-VI MMI, yakni getaran gempa yang diakibatkan berpotensi merusak.

Sementara itu, gempa juga dan dirasakan kuat di wilayah Indonesia.

Khususnya, guncangan gempa cukup kuat dirasakan di Kepulauan Talaud dalam skala intensitas III-IV MMI, guncangannya dirasakan oleh orang banyak.

"Gempa juga dirasakan di Sangihe dan Bitung dalam intensitas II - III MMI," imbuh Daryono.

Kendati demikian, hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan, yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang berpusat di zona megathrust tersebut.

"Jika memang tidak ada dampak kerusakan adalah wajar, karena jarak pusat gempa ke daratan wilayah daratan Filipina cukup jauh sekitar 80 kilometer," jelas Daryono.

5. Gempa tidak berpotensi tsunami

Gempa Filipina tercatat berkekuatan mencapai M 7,1. Namun, kata Daryono, hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hal ini disebabkan karena kedalaman pusat gempa bumi yang terjadi relatif dalam untuk memicu terjadinya gangguan kolom air laut dan memicu tsunami.

6. Gempa susulan 8 kali

Daryono menambahkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 06.00 WIB, baru terjadi delapan kali gempa susulan (aftershock) dari gempa Filipina berkekuatan M 7,1 yang terjadi Kamis, dini hari tadi.

Kekuatan gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo minimum gempa susulan M 4,1 dan magnitudo maksimum gempa susulan M 5,3.

Catatan gempa besar di Filipina

Gempa bumi yang berpusat laut wilayah Davao, Filipina, terjadi di zona megathrust.

Daryono menjelaskan catataran sejarah gempa besar di zona Tunjaman Lempeng Laut Filipina cukup banyak.

"Ini menunjukkan di wilayah tersebut sudah sering terjadi gempa besar dan merusak pada masa lalu," kata Daryono.

Berikut beberapa catatan sejarah gempa besar dan merusak yang pernah terjadi di Filipina.

Gempa merusak Kepulauan Talaud 23 Oktober 1914 (M 7,4).

Gempa merusak Davao 14 April 1924 (M 8,2)

Gempa merusak Davao 25 Mei 1943 (M 7,6)

Gempa merusak Halmahera 27 Maret 1949 (M 7,0).

Gempa merusak Davao 19 Maret 1952 (M 7,7)

Gempa merusak Kepulauan Talaud 24 September 1957 (M 7,2).

Gempa merusak Halmahera Utara dan Morotai 8 September 1966 (M 7,7).

Gempa merusak Kepulauan Talaud 30 Januari 1969 (M 7,6).

Gempa merusak Maluku Utara dan Morotai Morotai pada 26 Mei 2003 (M 7,0).

(TribunManado.co.id/Frandi Piring/Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Berita Terkait:

Baca juga: Gempa Guncang Jatim Kamis 30 Juni 2022, Guncangan di Laut, Info BMKG Mafnitudonya

Baca juga: Gempa 5.4 SR Kamis 30 Juni 2022 Pagi, Info Terkini Baru Saja Guncangan di Laut, Berikut Lokasinya

Baca juga: Gempa Guncang Banten Kamis 30 Juni 2022, Guncangan Berpusat di Laut, Berikut Info BMKG

Berita Terkini