Berita Bitung

Warga Bitung Harus Tahu Info Ini, KPID Sulut Sosialisasi Migrasi Siaran Analog ke Digital

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi Program Nasional Switch Off (Aso) tahun 2022 di Kota Bitung.

TRIBUNMANADO.CO.ID – Info penting untuk masyarakat Kota Bitung Sulut. 

Tak lama lagi pemerintah pusat bakal melakukan Migrasi Siaran dari Analog ke Digital.

Terkait dengan itu, Komisi penyiaran Indonesia daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sosialisasi Program Nasional Switch Off (Aso) tahun 2022.

Menurut Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sulut Pengasihan Amisan, informasi migrasi siaran dari analog ke digital sudah mendesak dan terlambat ketimbang negara lain di kawasan Asia.

Sehingga pihaknya terus melakukan berbagai upaya dan cara, agar informasi ini disampaikan dan bisa diketahui oleh seluruh elemen masyarakat.

Supaya, ketika pemberlakuannya masyarakat sudah tidak kaget dan bingung lagi.

“Pemerintah melakukan migrasi siaran, satu diantara agar bisa menghemat frekuensi. Karena itu penting di tengah sumber daya terbatas dalam menyongsong era digital.

Sehingga informasi ini oleh pemerintah ditingkat kecamatan dan kelurahan, sampaikan ke masyarakat,” ujar Pengasihan Amisan, Senin (13/6/2022).

Dengan hadirnya siaran secara digital, ketika menghadapi era digital bisa dirasakan manfaatnya lewat program yang sudah ada.

Dalam sosialisasi itu, menghadirkan dua pembicara atau narasumber yang sangat konsen dengan migrasi siaran analog ke digital.

Mereka adalah dua Anggota Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Fabian Kaloh dan Melky Pangemanan.

Juga menghadirkan Komisioner KPID Sulut Merlyn Watulangkow dan Komisioner lainnya Meilany Rauw.

Dan dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Bitung Theodorus Rompas mewakili Wali kota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar.

Kepala Bidang Layanan Informasi, Humas dan Persandian Diskominfo Bitung Sem Muhaling mengatakan terkait migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital, pemerintah langsung oleh Wali kota Bitung Maurits Mantiri sudah melakukan sosialisasi ASO ke lurah dan camat tanpa terkecuali.

“Meski sudah disosialisasikan dan disampaikan ke masyarakat baik secara online dan offline, tapi perlu disampaikan lebih lanjut oleh KPID Sulut. Dan penyempurnaan apa yang sudah dilakukan Kominfo,” kata Sem Muhaling.

Dia jelaskan, TV Digital bukan yang muncul di TV atau youtube melainkan teknologi pemancaran siaran, bukan konten di webside di youtube dan media sosial lainnya.

Kepala Dinas Kominfo Kota Bitung Theodorus Rompas, mengatakan mengenai masalah penyiaran, sebenarnya bagi kota Bitung bukanlah hal baru.

Sebab, pada tahun 2002 pemerintah kota Bitung pernah berupaya untuk menyelenggarakan penyiaran multikanal untuk kebutuhan publik yang dikenal dengan TV Bitung.

Lembaga penyiaran ini menggunakan teknologi penyiaran analog multikanal dengan 6 saluran.

Namun kegiatan dimaksud terhenti karena berbagai masalah teknis dan non teknis.

Kini pemerintah melalui kementerian kominfo dan lembaga penyiaran, melakukan perubahan total dalam sistem penyiaran dengan melakukan migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital.

“Maksud pertama dari migrasi ini adalah mengikuti trend teknologi penyiaran di dunia. Kedua adalah melakukan penghematan penggunaan frekuensi penyiaran,” kata Theodorus Rompas.

Menurutnya, dari waktu ke waktu lembaga penyiaran baik nasional maupun lokal terus bertambah, sementara kuota frekuensi penyiaran sangat terbatas.

Karena memang frekuensi merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas dan dikuasai oleh negara.

Sehubungan dengan migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital, pemerintah Kota Bitung akan melakukan penjadwalan untuk mematikan siaran analog secara perlahan, jika perangkat pendukung siaran digital ke masyarakat yaitu set top box (STB) sudah terdistribusikan.

Siapkan Perangkat Khusus

Untuk mengantisipasi migrasi yang populer dengan istilah aso atau analog switch off, pemerintah melalui kementerian kominfo bersama lembaga penyiaran, menyiapkan perangkat khusus bagi keluarga miskin pemilik pesawat televisi analog, baik tv tabung, tv led, tv oled, tv lcd maupun tv plasma.

Perangkat dimaksud adalah set top box atau STB, berfungsi mengubah signal siaran digital ke analog sehingga bisa diterima oleh pesawat tv analog yang banyak dimiliki keluarga miskin.

Harapan Pemerintah

Sementara itu, bagi keluarga mampu secara ekonomi yang masih memnggunakan tv analog, pemerintah harapkan agar dapat membeli sendiri perangkat STB di toko-toko elektronik dengan harga bervariasi.

Mulai dari Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah.

Sedangkan bagi pemilik pesawat tv digital atau juga disebut smart tv, tidak perlu membeli STB karena sudah bisa menerima langsung sistem penyiaran digital dengan menggunakan antena teresterial atau populer disebut antena mandra, atau jika mau lebih jernih dapat membeli antena khusus tv digital.

Kota Bitung bersama beberapa daerah lain di sulut, masuk dalam tahap pertama jadwal ASO yang ditetapkan.

Jadi bagi pemilik pesawat tv digital sudah bisa menikmat beberapa siaran digital tv swasta nasional dan TVRI.

Sedangkan bagi pemilik pesawat tv analog, secara perlahan akan dimatikan siarannya sehingga untuk bisa menikmati siaran tv, dapat segera memiliki STB, baik dibeli sendiri atau mendapatkan bantuan stb dari lembaga penyiaran dan pemerintah.(crz)

Berita Terkini