TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengejutkan datang dari Greysia Polii.
Greysia Polii atau sering dipanggil dengan nama Greys (pengucapan bahasa Indonesia: [ˈgrɛjsi̯a poˈliʔi]; lahir 11 Agustus 1987) adalah salah satu atlet bulu tangkis ganda Indonesia pada nomor ganda putri.
Atlet berdarah Minahasa Manado ini adalah putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi.
Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.
Berikut ini biodata Greysia Polii, pebulu tangkis wanita Indonesia yang memutuskan gantung raket alias pensiun.
Greysia Polii resmi mengumumkan bahwa dirinya akan mundur sebagai atlet badminton di usia 34 tahun.
Keputusan ini disampaikan Greysia Polii saat konferensi pers pada Jumat (3/6/2022) pagi WIB.
"Seperti yang selalu saya bilang, saya sudah 30 tahun mendedikasikan untuk bulutangkis, bahkan sudah tinggal di asrama dari usia 11 tahun."
"Jadi waktu saya buat keluarga, mama, suami saya, itu yang harus dinomorsatukan untuk saat ini. Paling enggak untuk beberapa tahun ke depan," ungkapnya.
Ia lantas berterima kasih kepada rekan, keluarga, PBSI, pecinta bulu tangkis Indonesia yang telah mendukungnya selama menjadi atlet.
"Tidak ada kata lain selain mengucap syukur dengan apa yang sudah saya dapatkan selama ini. Cukup mungkin kata yang tepat bagi saya sekarang."
"Saya rasa setiap atlet yang sudah berjuang mendedikasikan hidupnya ke bulu tangkis ingin juara semua turnamen, gelar apa pun kami ingin. Kami diciptakan sebagai juara."
"Tetapi, saat ada di posisi sekarang ketika juara Olimpiade, saya tidak menyangka. Itu hal yang selalu saya syukuri. Tuhan kasih sebelum saya menyatakan berhenti sebagai atlet," ucapnya.
"Itu saya lebih syukuri, top of my priority yang saya syukuri dibandingkan melihat hal-hal yang belum saya raih. Saya sudah cukup, " lanjut wanita berusia 34 tahun tersebut.
"Puji Tuhan sudah dikasih jalannya walau dari kecil sulit sekali ganda putri Indonesia untuk berprestasi di level dunia."
"Saya bisa mengatakan semua yang saya dapatkan sudah cukup," terangnya.
Pamit
Sama seperti banyak legenda bulu tangkis Indonesia lainnya, Greysia Polii juga mendapatkan kesempatan mengucapkan kalimat perpisahan di Istora Senayan, DKI Jakarta.
Acara perpisahan Greysia Polii itu dijadwalkan berlansung tepat sebelum Final Indonesia Masters 2022, Minggu (12/6/2022).
Siapa sosok Greysia Polii?
Biodata Greysia Polii
Greysia Polii merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi.
Besar di Manado akhirnya keluarga Greysia Polii pindah ke Jakarta agar Greysia Polii dapat mengejar cita-citanya sebagai atlet badminton.
Sejak kecil Greysia Polii sudah menunjukkan bakatnya dalam bidang olahraga tersebut.
Keluarga Greysia Polii memang menggemari olahraga jadi tidak heran kalau Greysia Polii sudah familiar dengan badminton semenjak berusia tiga atau empat tahun.
Saat tinggal di Manado, Greysia Polii melihat anak-anak yang bermain badminton di lapangan terbua dekat rumahnya.
Meski awalnya hanya menggunakan raket yang terbuat dari kayu dan papan triplek, bakat alami Greysia Polii mulai terlihat.
Sang ibu bahkan pernah menjual bajunya untuk membelikan Greysia Polii sebuah raket.
"Orangtua melihat kalau saya memiliki bakat. Jadi kenapa enggak diterusin main bulutangkis. Lalu waktu itu ada lomba bulutangkis seperti Porseni, saya jadi juara di kategori umur 10 tahun padahal saya baru berusia enam tahun," ujar Greysia Polii seperti dikutip dari artikel Tribun Manado berjudul "Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang"
Dalam olahraga badminton, Greysia Polii mengungkapkan bahwa panutannya adalah Zhang Ning dan Susi Susanti.
Menurut Greysia, keduanya adalah wanita hebat yang telah membuat sejarah di dunia badminton.
Dalam unggahannya di Instagram, Greysia menuliskan asal nama Greysia yang dibuat oleh sang ayah.
Nama 'Grey' yang diberikan orang tuanya terinspirasi dari 'grey' yang berarti abu-abu karena ketika melahirkan Greysia, kedua orangtuanya sudah mencapai usia yang tua.
Kemudian nama 'sia' yang terinspirasi dari Indone'sia', ditambahkan menjadi 'Greysia'.
Perjalanan Karier Greysia Polii
Greysia Polii awalnya masuk ke klub Jaya Raya Jakarta dan kemudian bergabung dengan Pelatnas pada 2003.
Dilatih oleh Richard Mainaky dan Aryono Miranat, Greysia Polii ditempatkan di kelas ganda campuran.
Greysia Polii pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
Dipindahkan ke ganda putri, Heni Budiman, Jo Novita. Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari dan Meiliana Jauhari pernah berpasangan dengan Greysia Polii.
Mendapat banyak pelajaran dari seluruh mantan partner-nya, Greysia Polii pernah menempati peringkat terbaik kedelapan sedunia untuk kelas badminton ganda putri.
Pada 2004 dan 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Jo Novita di Piala Uber Indonesia.
Berganti pasangan di tahun 2008, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memulai perjalanan mereka.
Keduanya menjadi Runner-up Tim Piala Uber Indonesia 2008, Runner-up Aviva Singapore Super Series 2009 dan semifinal Yonex French Super Series 2009.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id