TRIBUNMANADO.CO.ID - Ustaz Abdul Somat sebelumnya jadi sorotan publik karena ditolak Singapura.
Terkait hal tersebut para pendukung UAS pun melakukan aksi demo di Kedutaan Besar Singapura.
Saat aksi demo massa diguyur hujan hingga akkhirnya bubar karena toa tak berfungsi.
Baca juga: Presiden Jokowi Siap Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng, Ini Alasan dan Cek Jadwalnya
Baca juga: Peran Panji Yosua Menjaga Keamanan dan Toleransi di Kota Manado
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 10.30 WIB, Gadis 19 Tahun Tewas, Korban Sedang Tunggu Pacarnnya Ditabrak Truk
Foto : Massa Aksi UAS di Depan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura Mulai Bubar sekira 16.15 WIB, Jumat (20/5/2022) akibat toa orasi yang tidak berfungsi karena hujan. (Tribunnews.com/Mario CS)
Aksi demo massa Ustaz Abdul Somat (UAS) di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura, Jakarta Selatan, bubar akibat toa orasi tidak berfungsi karena hujan.
Guyuran hujan deras tak buat massa demo Ustaz Abdul Somat (UAS) bubar, sampai akhirnya toa orasi tidak berungsi karena hujan yang akibatkan sound meledak dan toa tak berfungsi.
Tidak berfungsinya toa orasi akhirnya membuat massa aksi bubar.
Masih di bawah guyuran hujan pihaknya berduyun-duyun membubarkan diri.
"Ya gimana mas, udah hujan deras, toanya enggak berfungsi. Paling lanjut besok lagi," ujar seorang massa demo yang mulai membubarkan diri, Jumat (20/5/2022) sore.
Massa aksi mulai berdemo sekira pukul 15.00 WIB. Seiring orasi, cuaca mulai tampak mendung dan hujan deras mulai turun.
Massa aksi masih melanjutkan demo hingga sekira pukul 16.15 WIB.
Massa aksi yang hadir adalah dari Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) DKI Jakarta dan benerapa organisasi Islam lainnya.
Adapun tuntutan poin-poin yang dilayangkan oleh PERISAI dan organisasi Islam lainnya terhadap Kedubes Singapura adalah sebagai berikut:
Foto : Ustadz Abdul Somad UAS ditolak masuk singapura. (Instagram/@ustadzabdulsomad_official)
Pertama adalah PERISAI mengecam Singapura karena telah mendeportasi UAS tanpa alasan yang jelas.
Kedua, Pemerintah Singapura harus meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia. Sebab telah mendeportasi UAS beserta rombongan.
Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan Diplomatik RI-Singapura.
Kemudian, poin ketiga atau terakhir adalah mendesak Dubes RI, Suryopratomo untuk meminta maaf kepada UAS umat Islam Indonesia karena telah bersikap acuh tak acuh pada kasus tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com