TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari yang paling dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia setelah ramadan adalah idul fitri.
Persiapan untuk merayakannya pun dilakukan beberapa hari sebelum idul fitri, Membuat kue dan hidangan khas.
Selain hidangan, ada juga tradisi yang sudah rutin dilakukan beberapa hari sebelum idul fitri.
Baca juga: Puan Maharani kepada Kader Partai Banteng: Saya Pastikan Kita Punya Capres dari PDI Perjuangan
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 20.15 WIB, 2 Orang Pemudik Tewas, Tabrakan Motor Ninja dengan Truk
Baca juga: Permen Kopiko Kembali Bikin Heboh, Viral Dicicipi Elon Musk dan Dapat Dua Jempol, Ini Fakta Uniknya
Karang Taruna Desa Tabilaa Bolsel saat bekerja dari sore hingga subuh persiapan malam pasang lampu. (Tribun Manado/Indra Lapa)
Di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Sulut, ada tradisi malam pasang lampu atau Tumbilo Tohe.
Biasanya tradisi ini dilakukan setiap malam ke 27 ramadan setiap tahunnya.
Warga Bolsel pun sangat antusias menyambut tradisi ini.
Seperti yang dilakukan Karang Taruna Desa Tabilaa, Kecamatan Bolaang Uki Bolsel.
Mereka sudah menyediakan ribuan lampu botol untuk tradisi tersebut.
Karang Taruna Desa Tabilaa Bolsel saat bekerja dari sore hingga subuh persiapan malam pasang lampu. (Tribun Manado/Indra Lapa) (Tribun Manado/Indra Lapa)
Ketua Karang Taruna Desa Tabilaa, Sigit Prasetyo Ngidiho mengatakan ada 2000 lampu botol yang disediakan.
"Lampu yang disediakan sebanyak 2.000 lebih dan itu semua akan dipasang ditengah tengah lapangan," ujar Sigit.
Sigit mengatakan untuk persiapan malam pasang lampu atau Tumbilo Tohe ini sudah dilakukan sejak dua minggu sebelum hari H.
"Seluruh Karang Taruna yang ada, telah menyiapkannya 2 minggu sebelum hari H. Dikerjakan dari sore sampai subuh," ujar Sigit.
Ada perbedaan persiapan menyambut Tumbilo Tohe tahun ini dan tahun lalu.
Sigit mengatakan, persiapannya kali ini sangat luar biasa.
Itu karena beberapa tahun kemarin, kurang lebih 2 tahun masih sangat terbatas pergerakan karena pandemi covid 19.
Banyak kegiatan-kegiatan termasuk Tumbilo Tohe yang tidak dilakukan.
"Sehingga ini menjadi semangat yang sangat luar biasa buat kami karang taruna Tabilaa," ucapnya.
Sigit mengatakan biasanya ada lomba yang digelar pemerintah. Hal itu juga yang menambah semangat untuk menghias lampu.
"Apalagi kalau kegiatan ini dilombakan, menambah spirit dari kami generasi muda untuk melaksanakan dan mempersiapkan sebaik mungkin," ungkap Sigit.
Tradisi Tumbilo Tohe yang dilakukan ini mendapat dukungan dari pemerintah desa, teman-teman mahasiswa FKPMT, pengurus BKPRMI, Ansor dan Remaja Gereja.
"Insya Allah pelaksanaan malam pasang lampu kali ini bisa menambah berkah buat kita semua dan terpenting tetap terus menjalankan tradisi atau budaya ini," ujar dia. (Dra).