TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah yang terjadi saat Wali Kota Bitung Maurits Mantiri bertemu dengan Konsul Jenderal Filipina Mrs Angeliva C Escalona, berikut pembicaraan lengkapnya.
Pertemuan terjadi Rabu (20/4/2022).
Maurits Mantiri menyambut Angeliva C Escalona di Guest House Rumah Dinas Wali Kota Bitung,
Bahasa Tagalog dan Bahasa Inggris mewarnai percakapan akrab antara Maurits Mantiri dan Mrs Angeliva C Escalona.
Mrs Angeliva Escalona tampak anggun dengan busana casual, kemeja lengan panjang motif bunga dan celana kain panjang biru serta sepatu putih.
Maurits lebih dulu menyapa Angeliva dengan beberapa kalimat bahasa Tagalog, lalu disambung dengan bahasa Inggris.
Katanya dia sudah beberapa kali menyambangi beberapa kota di Filipina seperti di General Santos dan Manila.
Angeliva kemudian bertanya kepada Maurits.
“How about Davao?,” tanya Angeliva Escalona kepada wali kota Bitung.
“Davao its very good city,” jawab Maurits Mantiri.
Angeliva Escalona memperkenalkan dirinya menggunakan bahasa Inggris dan langsung diterjemahkan oleh penerjemah.
Katanya ini merupakan jabatan pertamanya sebagai konsul jendral.
Sebelumnya dia adalah Wakil Konjen. Pernah bertugas di kedutaan besar Filipina di Jakarta.
Dia mengaku sangat senang, bisa kembali ditempatkan atau bekerja di Indonesia khususnya dibagian timur Indonesia.
Berharap, bisa terus mempererat hubungan kerjasama antara Filipina dan Indonesia terutama Kota Bitung.
Menyambut itu wali kota Bitung bilang, hingga saat ini Filipina dan Kota Bitung sudah punya hubungan yakni sister city yaitu Davao City dan Kota Bitung.
“Kami juga sudah mendapat laporan, ada monumen pahlawan Nasional Filipina di Bitung bernama Jose Rizal.
Terima kasih kepada wali kota Bitung mewakili pemerintah yang terus merawat, menjaga hingga hadir perayaan Razil Day,” ucap Angeliva.
Monumen pahlawan Nasional Filipina, Dr Jose Protacia Rizal berdiri kokoh di Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir, tepatnya didepan Monumen Piala Adipura.
Monumen berbentuk setengah badan sang pahlawan dengan prasasti bertuliskan 'In Memory of Dr Jose Protacio Rizal a great Malayan and National Hero of the Philippines 19 June 1861 - 30 Desember 1898.
Oleh Konsul Filipina di Manado, rutin melakukan perayaan hari lahir Jose Rizal setiap tanggal 30 Desember.
“Itu sudah kewajiban kami, dan tanggung jawab kami merawat dan mengikuti perayaan Rizal Day,” sambung Walikota Bitung.
Pada percakapan itu juga, Konjen Filipina di Manado berencana akan mendatangi monument tersebut pada bulan Juni 2022 dalam rangka hari Kemerdekaan Filipina dan Rizal Day tanggal 30 Desember 2022.
Menurut Angeliva Escalona, satu hal yang menjadi kebanggaan bukan hanya Konsul Filipina di Manado yang bangga juga dari komunitas Filipina yang ada di Kota Bitung.
Angeliva juga memperlihatkan foto-foto saat pemerintah Provinsi Sulut dibawah kepemimpinan EE Mangindaan, saat menyambangi monument Sam Ratulangi di Davao Filipina.
Walikota Bitung juga tidak menutup nutupi keberadaan kampung Filipina, yang ada di kota Bitung di wilayah Kecamatan Matuari dihuni warga yang sempat berstatus Filipin Sangir atau Sangir Filipina.
Keberadaan mereka oleh penduduk setempat kerap diberi lebel Sapi (Sangir – Filipina) dan Pisang (Philipine – Sangir).
Terkait dengan keberadaan masyarakat tanpa status, sudah sempat dilakukan wawancara dan pengecekan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) didapati informasi status mereka tidak jelas apakah warna negara Indonesia atau Filipina.
“Sehingga ketika pihak UGM berkomunikasi dengan kami, kami menyampaikan bahwa itulah persolan yang diurus untuk naturalisasi atau meberikan status warga negara,” tambah Walikota.
“Keberadaan mereka sangat penting di tengah pandemic Covid 19, mereka bisa memperoleh bantuan yang ada,” sambung Konjen.
Tak hanya itu, pertemuan yang berlangsung akrab antara walikota Bitung dan Konjen Filipina di Manado ikut mempercakapkan terkait dengan ekport hasil bumi dan lainnya dari Indonesia ke Filipina.
Terkait itu menurut Walikota Bitung, dalam beberapa kali pertemuan dengan pemerintah pusat datang ke Bitung berkembang pembicaraan terkait beberapa masalah, harus di support dengan insiasi dari Konjun Filipina di Manado.
“Start saja lagi dari kerja sama yang sudah sempat dilakukan yaitu kapal RoRo, kan sudah ada perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Filipina. Di cek lagi dokumennya untuk kembali di efektifkan lagi,” tutur Wali kota BItung Maurits Mantiri.
Selain itu kata Walikota, bisa juga melibatkan PT Pelni bisa membangun bisnis pelayaran agar professional dan kuat dengan menyiapkan kapal yang kecil, jangan langsung kapal yang besar sambil bangun ekosistem baru libatkan armada kapal yang besar.
Seperti yang terjadi waktu lalu, kerja sama ekspor Indonesia dan Filipina sempat dikejutkan dengan keberadaan kapal yang besar dengan kapastitas sekitar 700 konteiner.
Walikota Bitung punya program, terkait dengan kegiatan – kegiatan untuk mendukung kerja sama ekspor antara Indonesia dan Filipina.
Pihaknya sudah berinisiasi, berkomunikasi dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey akan mengundang pemangku kepentingan hingga kepala daerah yang ada di sekitar Kota Bitung hingga Halmahera Provinsi Maluku Utara hingga Irian.
“Nanti kami dan mereka akan berdiskusi, terkait dengan potensi komoditas yang dimiliki untuk di eksport ke Filipina melalui Pelabuhan Internasional di Kota Bitung,” tambah Walikota Bitung.
Merespons itu Konjen Filipina di Manado, langsung memberikan signal positif akan menjadwal rapat dengan Konjen Indonesia di Davao di Filipina, bersama stekholder yang ada dan pemerintah terkait untuk membahas hal tersebut.
“Dari situ kami akan mendapat masukan untuk dibahas terkait kerjasama itu,” tambah Konjen.
Lagi kata Wali kota Bitung Maurits Mantiri, General Santos merupakan kota keduanya setelah kota Bitung karena sudah 20 kali pergi kesana.
Percapakan keduanya juga sempat membahas, tentang election yang akan berlangsung di Filipina dan di Indonesi hingga sosok Manny Pacquiao.
Diakhir pembicaraan, keduanya melakukan pertukaran cinderamata hingga makan siang bersama di rumah Dinas Walikota Bitung.(christianwayongkere)