Nasional

Mahasiswi Syok dan Menangis Buang Mayat Bayinya setelah Aborsi, Tulis Surat Minta Tolong Dimakamkan

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi di Bantul Syok dan Menangis Buang Mayat Bayinya setelah Aborsi.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang mahasiswi berinisial AU (21) di Kabupaten Bantul terlihat syok dan terus menangis saat mengakui jika ia telah melakukan aborsi.

"(aborsi dilakukan) sendiri, mau sekolah," kata dia di Mapolres Bantul, Rbu (16/2/2022).

AU terlihat menggelengkan kepalanya saat Kapolres Bantul AKBP Ihsan menanyakan apakah pacarnya mengetahui perbuatannya.

Ia diamankan polisi setelah menerima laporan dari warga terkait penemuan mayat bayi di serambi masjid di Dusun Brajan, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul pada 22 Januari 2022.


(Ilustrasi bayi aborsi./ThinkStock Photo)

Ternyata setelah melahirkan, AU membungkus jasad bayinya dengan plastik dan memasukkannya dalam kardus lalu meletakkannya di serambi masjid.

Mayat bayi perempuan tersebut kemudian temukan warga sekitar pukul 20.00 WIB.

Tak menunggu lama, sekitar pukul 23.00 WIB, polisi berhasil mengamankan AU di kamar kosnya di Tamantirto, Kasihan Dari identitasnya, AU tercatat sebagai warga Kalimantan Tengah.

Terungkap dari nomor ponsel di surat wasiat

Saat meletakkan maya bayinya di serambi masjid, AU menyertakan surat wasiat yang ia tulis tangan.

Dalam surat tersebut AU mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang menemukan bayinya, memandikan, mengafani, mensholatkan, dan menguburkan layaknya orang yang meninggal karena takdir dan maut.

Masih dalam suratnya, AU menyebut jika dirinya mengalami kegururan saat hamil di usia hampir 5 bulan. Di surat itu ia mengaku tinggal sendiri, karena suaminya bekerja di Kalbar, dan tidak bisa datang ke sini.

Dalam akhir surat selain meninggalkan nomor hp yang ditulis dengan tinta warna merah.

AU juga memberi nama bayi malang itu Umairah bin Irfan.

Sepucuk surat tersebut jadi petunjuk polisi saat menangkap AU. Dari hasil pemeriksan, bayi dalam kardus tersebut berusia 5 bulan dalam kandungan.

"Jadi, dari sini pengungkapan awal. Karena terdapat surat wasiat kalau istilahnya," kata Ihsan, Rabu (16/2/2022).

Namun isi surat itu berbeda pengakuan saat ditangkap polisi.

Ihsan menyebut jika AU belum menikah dan pacarnya tidak mengetahui jika dirinya menggurkan kandungan.

"Jadi dari sini pengungkapan awal. Karena terdapat surat wasiat kalau istilahnya," kata Ihsan.

Saat diamankan, menurut Ihsan, kondisi AU lemas karena baru melahirkan. Ia pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Dari tempat kos pelaku ditemukan obat yang dikonsumsi pelaku untuk menggurkan kandungan yang dibeli secara online.

"Pelaku mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Yogya. Yang bersangkutan sudah kita tahan di rutan Polres Bantul untuk kita lakukan pengembangan dan sebagainya," kata Ihsan.

Polisi menyita barang bukti, beberapa obat mulai dari obat flu, hingga obat luka hingga dua lembar uang Rp 50.000.

Jika merujuk pada rilis yang diterima dari Polres Bantul, dalam barang bukti yang disita terdapat 13 jenis obat.

Berikut isi surat wasiat yang ditulis AU dan ditinggalkan di dalam kardus berisi bayi.

Kertas pertama bertulisan "Dimohon untuk membaca isi surat ini terlebih dahulu agar tahu apa yang telah disampaikan dalam surat ini".


(Foto Surat minta tolong dimakamkan dari mahasiswi AU (21)./TRIBUNJOGJA.COM/ Santo Ari)

Kertas kedua berisi;

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih pada siapapun orang yang menemukan bayi ku ini dan mau memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburnya layaknya orang yang sudah meninggal karena takdir dan mautnya.

Saya mengalami keguguran pada usia kandungan hampir 5 bulan. Posisi saya di sini sendirian tidak ada siapa-siapa, karena masih menjalankan masa pendidikan.

Suami saya kerja di Kalbar, dia sedih mendengarnya, tapi karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk ke sini, maka dari itu dia menyarankan pada saya untuk meletakkannya di masjid agar ada orang yang mau mengurusnya.

Bukannya saya tidak ingin bertemu langsung pada siapapun di masjid ini, hanya saja saya tidak kuat kalau harus melihatnya, orang yang selama ini saya dan suami saya nantikan malah duluan diambil sama yang kuasa sang pencipta alam semesta ini.

Saya titipkan bayi saya ini pada siapapun yang mau mengurusnya, sekali lagi saya mohon maaf tidak bisa bertemu langsung.

Semoga amanah dan dapat balasan surga dari Allah. Saya ucapkan terimakasih banyak. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bayi ini aku dan suamiku beri nama Umairah bin Irfan"

Tak lupa AU juga meninggalkan nomor ponselnya dengan tinta merah di bawah kertas.

Artikel ini tayang di Kompas.com

Berita Terkini