Bea Cukai

Bea Cukai Sulbagtara Dukung Keberlanjutan Direct Call Ekspor Via Udara Manado-Jepang

Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direct Call Ekspor via udara dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Bertempat di area Cargo Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Rabu (02/02/2022), Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) hadir dalam kegiatan pelepasan ekspor langsung atau Direct Call Ekspor via udara dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

Keberadaan Bea Cukai tersebut dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator dan mengembangkan potensi perekonomian daerah, khususnya di wilayah Sulawesi Bagian Utara.

Perlu diketahui juga bahwa Direct Call ekspor yang telah berlangsung pada hari Rabu malam tersebut merupakan kegiatan pelepasan ekspor yang perdana pada tahun 2022 ini setelah vakum beberapa bulan, tepatnya direct call ekspor terakhir dilaksanakan pada Bulan November tahun 2021 yang lalu.

Ekspor pakai pesawat (Istimewa)

Turut hadir dalam acara pelepasan tadi malam antara lain Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi bagian Utara, Erwin Situmorang, Kepala BKIPM Manado, Muhlin, GM Garuda Indonesia Manado, Vonny Pinonton, dan juga GM PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggu Gandeguai, didampingi sejumlah pejabat lainnya.

Pada Direct Call ekspor kali ini menggunakan pesawat Cargo Garuda Indonesia seri A330-300 dengan nomor penerbangan GA 8800 yang telah dijadwalkan terbang dari Bandara Sam Ratulangi Manado Pukul 23.40 Wita dan diestimasikan tiba pada Pukul 06.15 waktu setempat atau di Narita Jepang.

“Pada kesempatan penerbangan kali kedua ini jenis komoditas ekspor ada beberapa macam antara lain ikan Tuna dan live tropical fish sebanyak 13,5 Ton serta muatan lain seprti rempah-rempah berupa kayu manis sebesar 924 kg, dengan total tonase 14,4 ton dan nilai ekspor sebesar USD 74.142”, ungkap Erwin Situmorang.

Direct Call Ekspor via udara dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang. (Istimewa)

Dari jenis komoditas perikanan serta pertanian tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Sulawesi Utara dan dari Denpasar. Selanjutnya Kepala Kanwil Bea Cukai tersebut juga menambahkan,

“Kedepannya Bea Cukai berharap eksportir dari Sulawesi Utara lebih giat lagi dalam menyediakan komoditas supaya kuota ekspor dapat selalu terpenuhi sehingga setiap hari Rabu Direct Call Ekspor ini dapat terlaksana secara teratur.”

Disamping itu diharapkan juga adanya kemungkinan perluasan komoditas yang nantinya akan diekspor, tidak hanya didominasi dari sektor perikanan saja, melainkan dari sektor perkebunan dan pertanian bahkan mungkin dari pasar produk UMKM.

Sejalan dengan komitmen Bea Cukai dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui kegiatan ekspor, kegiatan seperti ini dapat dikatakan sebagai wujud nyata Bea Cukai ikut andil dalam memberikan fasilitas kemudahan ekspor melalui pelayanan ekspor selama 24 jam serta memberikan asistensi kepada para eksportir dan calon eksportir agar mampu mengembangkan usaha yang berorientasi ekspor sehingga dapat memperluas pasar sampai ke luar negeri.

Direct Call Ekspor via udara Manado-Tokyo ini sejatinya mempunyai banyak kelebihan diantaranya adanya efisiensi waktu pengiriman, karena akan menghemat waktu tempuh menjadi lebih cepat hanya 5-6 jam dibandingkan jika harus transit ke Jakarta.

Disamping itu keuntungan berikutnya adalah adanya efisiensi biaya dengan biaya logistik yang lebih murah, serta ketersediaan slot kargo yang lebih bisa dipastikan. Dengan demikian, efek positif lainnya adalah komoditas yang akan diangkut pun dapat terjaga dari segi kualitasnya.

Selanjutnya menurut Erwin, meskipun ini adalah kegiatan direct call yang kesekian kalinya, tetapi sangat disayangkan pelaksanaannya dirasa belum dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha di bidang ekspor, hal tersebut terlihat dari slot kargo yang belum terisi secara maksimal dan konsisten.

Sama seperti halnya kegiatan ekspor langsung sebelumnya, terealisasinya direct call ekspor kemarin merupakan wujud keberhasilan sinergi dan kolaborasi bea cukai dengan berbagai instansi antara lain Pemerintah Daerah Sulut, Instansi vertikal di daerah, BUMN, asosiasi dan para pengusaha ekspor.

Berita Terkini