TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Akibat cuaca yang tidak menentu beberapa hari ini di wilayah perairan Sangihe mengakibatkan nelayan enggan melaut sehingga berdampak pada hasil tangkapan ikan yang merupakan kebutuhan masyarkat sehari-hari.
Dari Pantauan media ini terlihat hanya beberapa pedagang ikan yang berjualan, salah satu pedagang ikan Naomi M mengatakan hasil tangkapan ikan sedikit karena cuaca yang tidak bersahabat.
"Harga ikan Tude biasanya dijual 5 ekor 20.000 sekarang 50.000 karena hasil tangkapan suami sedikit skali, laeng pake makan baru da jual depe sisa, dengan ini cuaca nda menentu jadi suami cuma ba tangka dekat-dekat (lain makan sendiri sisanya dijual, cuacanya tak menentu jadi suami hanya tangkap ikan di dekat-dekat saja," ucapnya.(nel)
Tentang Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000.
Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98 km².
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao, (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik.
Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.
Saat ini Kabupaten Kepulauan Sangihe dipimpin oleh Bupati Jabes Ezar Gaghana. (nel)
Baca juga: Terungkap Kronologi Irwansyah Ditipu Adik Kandung, Kaget Dapat Surat Tagihan Bank, Kredit Miliaran
Baca juga: Harga Barito di Manado Mulai Turun, Cabai Rawit Rp 60 Ribu per Kilogram
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Rabu 5 Januari 2022: Daftar Wilayah/Daerah Waspada Alami Cuaca Ekstrem