TRIBUNMANADO CO.ID, Manado - Menjaga kerukunan antar umat beragama bukan hanya peran satu lembaga atau para pemuka agama saja, melainkan tanggung jawab setiap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu pula yang diyakini oleh Solagratia Eunike Stella Lengkong.
Sebagai warga Sulut yang terkenal dengan sikap toleransi yang tinggi, Solagratia merasa punya tugas untuk selalu memupuk sikap dan rasa toleransi dalam pergaulan sehari-hari.
Menurut gadis kelahiran Lembean, Bitung, 28 September 2000 ini, kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara sudah jadi jati diri masyarakat Sulut.
Sikap warga Sulut yang menjunjung tinggi toleransi itu pun, kata dia tercermin dari filosofi hidup warga Sulut.
"Seperti semboyan Torang samua Basudara dan Sitou Timou Tumou Tou," ujar dia.
Untuk itu sebagai anak muda Sulut dirinya merasa punya kewajiban untuk membumikan rasa toleransi dalam pergaulan sehari-hari, di mana pun dan kapan pun itu.
"Sebagai anak muda Sulut yang saya bisa lakukan agar menciptakan kehidupan yang rukun dan damai yaitu di dalam pergaulan kita harus tetap bersikap positif, dan mengikuti kegiatan yang berbudaya," kata anak keempat dari empat bersaudara ini.
Pemilik akun Instagram @stellalengkong_ ini juga menjelaskan salah satu contoh wujud kerukunan di Sulut yaitu saling membantu
"Saya juga ingin memperkenalkan soal mapalus."
"Yaitu setiap orang memberikan sumbangan kepada orang lain yang sedang melangsungkan acara dan begitu pun sebaliknya," jelasnya.
• Dua Orang Penipu di Sulut Diamankan Polisi, Aksi Pelaku Bermodus Jual Beli Mobil
• Update Kasus Covid 19 di 34 Provinsi Indonesia, Data Lengkap Pasien Sembuh dan Meninggal Dunia
• Update Kasus Covid 19 Kamis 18 November 2021, di Indonesia dan Dunia
• Keinginan Larissa Chou Terkabul, Alvin Faiz dan Henny Rahman Ucap Permintaan Maaf
• Warga Bitung Hasbullah Notji Dapat Hadiah Mobil dari BRI
• Gubernur Sulut Olly Dondokambey Meraih Piagam Penghargaan Anugerah Paramakarya 2021