Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Putra Joko Widodo, Kaesang Pangarep diangkat jadi Komisaris RANS Entertainment.
Diangkatnya Kaesang Pangarep sebagai komisaris membuat banyak orang bertanya-tanya.
Baru-baru ini Raffi Ahmad, suami Nagita Slavina membeberkan alasan ditunjuknya adik Kahiyang Ayu tersebut sebagai bagian dari keluarga RANS Entertainment.
Dikabarkan sebelumnya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina semakin mengembangkan bisnis miliknya, RANS Entertainment.
Pasangan yang tengah menanti kelahiran anak keduanya ini baru saja mengumumkan kolaborasi resmi bersama Emtek Grup.
Selain itu orang tua dari Rafathar Malik Ahmad itu juga menunjuk Kaesang Pangarep menjadi komisaris RANS Entertainment.
Hal ini pun mengejutkan publik, tak sedikit yang mengaku penasaran apa alasan Raffi dan Nagita menunjuk Kaesang menjadi komisaris RANS Entertainment.
Tak ingin membuat publik penasaran, Raffi dan Nagita akhirnya mengungkapkan alasan mereka menunjuk Kaesang menjadi komisaris RANS Entertainment.
Raffi menegaskan jika pemilihan Kaesang Pangarep bukan karena melihat statusnya sebagai anak Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulilah dia mau bantuin, aku bukan melihat beliau sebagai sosok putra presiden,” ujar Raffi Ahmad dikutip Tribun Style dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Jumat, 5 November 2021.
Raffi kemudian menjelaskan jika Kaesang merupakan sosok pemuda kreatif.
"Kaesang itu 8 tahun di bawah saya dan memiliki industri kreatif juga, dia sebagai influencer di anak muda di usianya dia, sangat kuat," jelas Raffi Ahmad.
Selain itu, dia juga mencari perwakilan dari setiap generasi, dari yang muda hingga yang tua.
“Jadi saya harus mencari di perusahaan itu ibaratnya lima generasi harus ada semua, sebagai perwakilan,” tegasnya.
“Jadi yang paling senior ada, ya ibaratnya usia 50 (tahun) ada, jagoan usia 40-an ada, jagoan usia 30-an ada, jagoan usia 20-an pun ada,” tutup Raffi Ahmad.
Cara Raffi Ahmad Menikmati Hidup
Dikenal sebagai artis kaya raya, rupanya tak selalu membuat Raffi Ahmad bahagia.
Ia mengatakan bahwa setiap apa yang dititipkan Tuhan termasuk perihal kekayaan itu tidak ada yang abadi.
Suami Nagita Slavina itu merasa akan mendapatkan cobaan yang berat setiap kali dirinya menerima rezeki yang besar dari Tuhan.
Hal itulah yang membuatnya kini belajar berdamai dengan diri sendiri dan bersyukur atas segala karunia Tuhan padanya.
Pernyataan tersebut diutarakan Raffi Ahmad saat berbincang santai bersama Ivan Gunawan baru-baru ini.
"Makanya kita harus tahu, harus berdamai dengan diri sendiri. Paling bahaya itu kita jadi lupa diri.
Uang yang banyak kita dapatin, berarti cobaan banyak juga yang akan kita dapat," kata Raffi Ahmad, dilansir Tribun Style dari YouTube Ivan Gunawan pada Minggu, 24 Oktober 2021.
Ivan Gunawan yang mendengarkannya bercerita mengaku setuju dengan pendapat Raffi Ahmad itu.
Pria yang akrab disapa Igun itu tak jarang merasa hidupnya hampa padahal ia memiliki segalanya.
Lantas, Raffi menyebut hal itu terjadi akibat kurangnya rasa syukur kepada Tuhan.
"Itu karena terlalu sering kita dikasih enak sama tuhan, padahal kita tuh udah dikasih yang kita butuhkan tapi kan kita kepengennya banyak tuh." beber Raffi Ahmad.
Raffi mengibaratkan jika uang yang selama ini dicari hanyalah perihal nominal semata, dan itu bisa hilang kapanpun.
"Duit ibarat nih kita mau punya 100 juta, punya 100 juta mau 1 miliar, punya 1 miliar mau 10 miliar.
Ujung-ujungnya nih suatu hari (uang) kita jadi triliun. Itu kita cuma lihat di rekening doang," ucap ayah Rafathar itu.
"Ujung-ujungnya kan berapa sih yang kita habiskan untuk hidup? Satu triliun aja satu hari bisa habis," lanjutnya.
Terakhir, Raffi Ahmad mengatakan jika salah satu cara untuk menikmati hidup bukan dengan kekayaan, melainkan berdamai dengan diri sendiri dengan perbanyak bersyukur.
"Yang paling terpenting itu, kita bisa berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan keadaan," pungkas Raffi Ahmad.
Artikel terkait Kaesang Pangarep
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Kaesang Jadi Komisaris di RANS Entertainment, Raffi Ahmad Beber Alasan: Bukan karena Anak Presiden
Penulis: Joni Irwan Setiawan/Dhimas Yanuar