TRIBUNMANADO.CO.ID, MILAN - Usianya masih muda, postur tubuhnya kekar dan memiliki jangkauan tangan yang panjang, membuatnya secara anatomi memiliki standar sebagai penjaga gawang handal.
Dia adalah Alessandro Plizzari yang kini merupakan kiper kedua AC Milan.
Siapa yang layak menjadi kiper utama Rossoneri? Mantan kiper AC Milan, Christian Abbiati, ditanya mengenai siapa yang layak mengisi kiper utama Rossonerri.
Jawabannya sangat normatif, ia menjelaskan nama Gianluigi Donnarumma sebagai sosok yang layak menjadi kiper utama AC Milan.
Tetapi, dengan tidak bercanda, dan tegas, nama lain yang layak menjadi penjaga gawang AC Milan, bukanlah Pepe Reina atau Antonio Donnarumma.
"Jelas Gigio (Donnarumma) sangat layak menjadi penjaga gawang utama, tetapi, ia akan mendapatkan tekanan besar dari Alessandro Plizzari," ujar Abbiati pada 2018.
Alessandro Plizzari, adalah penjaga gawang kelahiran 12 Maret 2000, yang musim ini akan menjadi kiper kedua bersaing dengan Tatarusanu.
Plizzari sangat dekat dengan Donnarumma secara personal, mereka sering berbagi kabar bahkan Plizzari adalah orang pertama yang tahu Donnarumma akan hengkang ke PSG.
Secara fisik keduanya juga mirip, besar dan kekar ditambah dengan jangkauan panjang sebagai kiper.
Ini yang membuatnya sempat dijuluki titisan Donnarumma.
Dan Plizzari adalah penggemar AC Milan sejak muda, karena dorongan sang ayah Ezio Plizzari.
Jangan heran, Plizzari sudah menyaksikan AC Milan sejak berusia 5 tahun, dan jatuh cinta.
Ezio sejatinya mengarahkan sang anak sebagai gelandang nomor 10 seperti Kaka, tetapi Plizzari muda enggan berlari, dan membuat sang ayah melatihnya untuk menjadi penjaga gawang.
"Dia menjadi penjaga gawang hebat karena tidak ingin berlari," kelakar Ezio Plizzari di Gianluca di Marzio.
Ketika ia masuk dalam trial untuk bergabung ke AC Milan pada 2007, ia menunggu cukup lama mendapatkan jawaban dari klub.
Juventus, Inter Milan hingga Fiorentina, justru melirik talentanya.
Bahkan Inter Milan menemui Ezio Plizzarri dan mengajaknya bergabung ke akademi.
Perwakilan Inter Milan itu, hanya menerima jawabannya sederhana dari Ezio.
"Jika bukan dari AC Milan, kami akan memilih untuk bertahan di sini,"
Akhirnya Alessandro Plizzari mendapatkan jawaban yang dinantinya, bergabung ke akademi AC Milan pada usia 8 tahun.
Semenjak itu hatinya tertanam di AC Milan dan tidak sedikitpun berpaling.
Namun, Plizzari sadar, bahwa persaingan ketat di AC Milan justru bisa menjadi boomerang baginya.
Ia berlatih cukup keras, dan membentuk mentalitas dan kedewasaannya di bawah mistar.
Dan Plizzari sangat menyukai tantangan, dalam suatu sesi latihan, ia bertaruh dengan tim primavera Milan U-17 untuk sebanyak mungkin menepis bola dalam latihan penalti.
Hasilnya? 11 eksekusi penalti yang dilepaskan pemain muda Milan, hanya 4 yang berhasil.
Julukannya sebagai penalty killer muncul di sini, mirip dengan Donnarumma ketika muda.
Plizzari sudah memperkuat tim junior Italia sejak 15 tahun, namun tidak ada yang lebih mengejutkan ketika ia loncat kelas dan membela tim u-20.
Alberigo Evani, saat itu pelatih Italia U-20, tanpa sengaja melihat Plizzari sedang berlatih bersama Timnas U-17 Italia untuk persiapan Euro.
Melihat sosok Plizzari, tidak perlu waktu lama bagi Evani, dan segera memanggilnya untuk bergabung ke tim U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2017.
Dan Plizzari menjadi sosok termuda di skuat tersebut, ia baru berusia 17 tahun dan harus bersaing dengan dua kiper yang lebih senior.
Ia bersaing dengan Andrea Zaccagano, Samuele Perisan, dan Evani, sejatinya memproyeksikan Zaccagano sebagai kiper utama.
Secara bergantian Evani merotasi penjaga gawang, Italia akhirnya kalah di Semifinal dari Inggris.
Di perebutan peringkat ketiga, Plizzar menunjukkan kelasnya, menghadapi Uruguay, ia membuat gawangnya tetap perawan selama 90 menit.
Sebelum akhirnya menjadi pahlawan di babak adu penalti dengan menepis semua penendang Uruguay.
Talentanya mulai disadari AC Milan, Plizzari kemudian dipinjamkan ke Ternana, Livorno hingga musim lalu ke Reggina.
Sejatinya, kontraknya bersama Milan berakhir musim 2018 dan Livorno berniat mempermanenkannya.
Tetapi, Paolo Maldini bergerak dan kembali memperpanjang kontraknya hingga 2023.
Kini, Plizzari dengan tegas tidak akan dipinjamkan AC Milan, dan mulai diproyeksikan sebagai kiper kedua untuk menjadi backup Maignan.
Bahkan bersama Daniel Maldini, Pierre Kalulu, menjadi tiga pemain yang dijamin oleh Stefano Pioli mendapatkan kesempatan untuk berlaga.
Plizzari dianggap punya peluang menyamai Donnarumma yang tampil luar biasa untuk AC Milan sebelum akhirnya pindah ke PSG musim panas ini.
Mungkin dalam lima tahun ke depan, nama Plizzari akan menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang AC Milan.
(Tribunnews.com/Gigih)