Berita Sulut

Begini Ungkapan Salah Satu Epidemiologi Sulut Atas Kepergian dr Reginald Lefrandt

Penulis: Andreas Ruauw
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat kesehatan Epidemolog sekaligus Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Manado Jonesius Manoppo

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Salah satu tenaga kesehatan Sulawesi Utara (Sulut) kembali menjadi korban Covid-19.

Belum habis rasa duka atas kepergian dr Miryam Pinontoan, Sp.PD akibat ganasnya Covid-19, dunia kesehatan Sulut kembali dikejutkan atas meninggalnya Prof. Dr. dr Reginald L Lefrandt, SpJP(K), FIHA karena kasus serupa.

"Hanya berselang satu pekan kita dihebohkan dengan meninggalnya tenaga kesehatan, kemarin kita juga dikejutkan dengan meninggalnya guru besar ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah," ungkap Epidemiologi Jonesius Manoppo, Senin (30/8/2021).

Manoppo mengungkapkan, memang bulan Agustus diakhiri dengan melaindainya kasus, dan berubahnya status PPKM dan warna zonasi.

"Tapi rasa lega tersebut harus dibayar mahal, tidak sedikit tenaga kesehatan yang berjuang melakukan pencegahan di komunitas dan apalagi yang berjuang di Rumah Sakit dan Fasilitas kesehatan lainnya terpapar dan sakit," pungkasnya.

Dengan banyaknya kasus kematian seperti ini juga menegaskan bahwa Covid-19 memang benar adanya, dan perjuangan yang dilakukan merupakan hal yang nyata.

Menempatkan tenaga kesehatan diatara hidup dan mati, sehingga bukti ini bisa menepis narasi yang dikeluarkan oleh beberapa pihak bahwa ada agenda "mengcovidkan" pasien.

Bersama dengan seluruh tenaga kesehata di Sulawesi Utara ia pun turut berbelasungkawa dan tentunya ini meninggalkan duka yang mendalam.

"Mengingat beliau merupakan guru dokter-dokter lulusan FK Unsrat yang telah banyak berjasa dalam meningkatkan pendidikan kedokteran," ucap Manoppo.

Ia melanjutkan, almarhum semasa hidupnya telah menghasilkan lulusan yang telah mengabdi di berbagai bidang kesehatan dan secara tidak langsung ikut membangun masyarakat Sulawesi Utara.

"Atas nama semua nakes yang berjuang, saya turut berbelasungkawa dengan keluarga yang ditinggalkan oleh salah satu pahlawan kemanusiaan dalam tragedi pandemi ini, sambil berharap tidak akan ada lagi korban-korban selanjutnya," tandasnya.

Namun, katanya, itu semua hanya bisa terjadi apabila kita bekerja sama memutus rantai penularan, mencegah agar tidak ada mutasi-mutasi baru yang bisa mengancam, syaratnya tidak sulit, cukup dengan 6M.

"Kemudian membantu pemerintah menyukseskan program herd immunity melalui vaksinasi," ucap Manoppo.

Baca juga: Info Terkini Aturan PPKM Setelah Diperpanjang Hingga 6 September 2021

Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Bahas Sanksi bagi Sekolah Aktif Belajar Tatap Muka di Medan

Baca juga: Seleksi Kompetensi Dasar untuk CPNS Kotamabagu Bakal Digelar September 2021

 

Berita Terkini