Tribun Travel

Ayo Traveling ke Kawangkoan Minahasa, Ada 5 Spot Destinasi Wisata yang bisa Dikunjungi

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Ragey di Kawangkoan Minahasa. Ragey adalah menu sate Jumbo dari daging babi yang merupakan menu khas Minahasa

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kawangkoan merupakan salah satu daerah di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Terbagi atas 3 kecamatan, Kawangkoan Induk, Kawangkoan Barat, dan Kawangkoan Utara.

Kawangkoan bisa menjadi pilihan destinasi wisata bagi para travelers untuk dikunjungi.

Lokasinya sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulut.

Terletak di daerah dataran tinggi sehingga iklimnya dingin. Kawangkoan  merupakan daerah cukup ramai, menjadi daerah trasnsit bagi yang hendak menuju ke beberapa daerah di Minahasa semisal Langowan, Ratahan  atau menuju Amurang.

Sejumlah destinasi wisata bisa dikunjungi di Kawangkoan, baik wisata alam, wisata buatan, bahkan menikmati kulinernya yang khas

Berikut 5 spot destinasi wisata di Kawangkoan

1. Rumah Kopi dan Biapong Kawangkoan

Jalan-jalan ke Kawangkoan, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Rumah Kopi dan Biapong Langowan.

Letaknya berada di Pusat Kota Kawangkoan.

Ciri khasnya travelers bisa menikmati kopi seduhan, dan kue biapong atau bakpao.

Biapong kue khas dengan isian daging, rempah, dan telur.

Ada juga yang isi kacang hijau manis atau biasa disebut temo

Ada beberapa Rumah kopi bisa dikunjungi Rumah Kopi Gembira, Taronata dan Sarina

2. Bukit Kasih Kanonang

Bukit Kasih (Tribun manado / nielton durado)

Bukit Kasih Kanonang terletak di desa Kanonang di kabupaten Minahasa, sekitar 15 menit perjalanan dari pusat Kota Kawangkoan

Bukit Kasih Kanonang merupakan simbol toleransi dan kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara. 

Di atas bukit terdapat lima tempat ibadah yaitu Gereja Katolik, Vihara, Mesjid, gereja Protestan, dan Kuil Hindu yang berdampingan.

Disebut sebagai Bukit Kasih karena disini, semua agama dapat berkumpul dan berdoa, sesuai kepercayaan masing-masing. 

Bukit ini disebut Bukit Kasih karena tempat tersebut menjadi lokasi berkumpul beragam agama dalam damai dan penuh harmoni.

Di pintu masuk Bukit Kasih terdapat sebuah tugu toleransi setinggi 22 meter.

Dalam tugu tersebut terdapat kutipan simbol dan kutipan dari masing-masing agama.

Tugu ini juga merupakan monumen untuk mengingatkan akan toleransi dalam kehidupan beragama.

Selain itu di Bukit Kasih, pada puncak pertama terdapat salib putih dengan ketinggian sekitar 53 meter. Untuk mencapai tempat ini, para traveler harus menaiki ratusan anak tangga

Di Bukit Kasih juga ada sumber air panas. Bisa menikmati berendam air panas, atau duduk santai menikmati penganan seperti jagung rebus pisang goreng, dan telur rebus sambil merasakan pijatan refleksi yang dilayani warga setempat

3. Sentra Rumah Panggung Minahasa di Tombasian

Kawangkoan juga punya Sentra Rumah Panggung Tradisional Suku Minahasa.

Lokasinya terletak di Desa Tombasian. Lokasinya hanya 15 menit perjalanan dari Pusat Kota Kawangkoan

Sentra Rumah Panggung Desa Tombasian merupakan pesaing utama Sentra Rumah Panggung Woloan Tomohon yang terkenal di Sulut.

Bagi yang ingin membangun rumah impian berbahan kayu bisa memilih dan membeli di Tombasian.

Desa Tombasian memiliki banyak tukang kayu yang mengusahakan pembuatan rumah panggung berstatus home industri 

Rumah - rumah penduduk di tepi jalan raya menjadi lokasi home industri rumah panggung.

Sehingga travelers punya banyak pilihan sekadar bekunjung atau memilih tukang pembuat rumah panggung.

Rumah panggung tradisional Minahasa ini dibandrol puluhan hingga ratusan juta tergantung ukuran. Harga sudah termasuk ongkos perakitan rumah di lokasi pendirian rumah konsumen.

4. Sentra Produksi Kacang Tore

Kawangkoan punya produk khas daerah, yakni Kacang Tore. Kacang Tore yakni olahan kacang tanah yang rasanya manis garing.

Kacang Tore ini sudah menjadi industri rumahan warga Kawangkoan. Bahkan warga mendirikan monumen Kacang Tore di salah satu titik pusat Kota Langowan.

Ada beberapa sentra produksi rumahan Kacang Tore Kawangkoan. Untuk memperloleh kacang ini pun tak sulit karena banyak di jual di kios-kios.

Industri Kacang Tore juga terbentuk dari hulu sampai hilir.

Kacang Tanah ditanam petani Kawangkoan..hasil panen kemudian dibeli oleh produsen kacang tore yang juga warga Kawangkoan.

Usai kacang ini disangrai, kemudian dijual di kios-kios bahkan sampai ke daerah sekitarnya.

Kacang Tore ini cocok untuk oleh-oleh usai pelisir ke Kawangkoan.

5. Rumah Makan Ragey Kawangkoan

Kawangkoan juga punya kuliner khas yang sejak dulu terkenal yakni Ragey Kawangkoan.

Sekadar informasi Ragey ini diolah dari daging babi kemudian dibuat sate dengan ukuran cukup besar dari sate pada umumnya.

Ragey dimasak dengan cara dipanggang di bara api. Dagingnya pun sudah dicampur bumbu dan rempah.

Untuk menikmati ragey, traveler bisa mendatangi Rumah Makan Ragey di Kelurahan Talikuran, Kecamatan Kawangkoan, Minahasa. Rumah Makan ini sudah ada sejak 1987.

Saking ikoniknya ini bahkan dibangun monumen Ragey di depan Rumah Makan. 

Tak hanya Ragey, Rumah Makan ini juga menyajikan menu khas Minahasa lainnya yang daftarnya cukup panjang . 

Tentang Minahasa

Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Tondano, dengan luas wilayah kabupaten 1.025,85 km².

Kabupaten Minahasa memiliki 25 kecamatan, 43 kelurahan dan 227 desa (dari total 171 kecamatan, 332 kelurahan dan 1.507 desa di seluruh Sulawesi Utara).

Saat ini Kabupaten Minahasa dipimpin oleh Bupati Royke Octavian Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey.

Berita Terkini