Kabar Papua

Gubernur Lukas Enembe Sikapi Pengesahan Otsus Papua, Singgung Konflik di Tanah Cendrawasih

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua Lukas Enembe tanggapi Otis di Papua yang telah disahkan di tahun 2021.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Papua menyikapi terkait pengesahan Otonomi Khusus (Otsus) Papua.

Sebagaimana diketahui, DPR RI telah resmi mengesahkan revisi Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang otonomi khusus ( otsus ) di Tanah Papua pada 15 Juli 2021.

Gubernur Papua Lukas Enembe melalui juru bicaranya, Muhammad Rifai Darus mengapresiasi kinerja DPR dan pemerintah pusat.

Gubernur Papua Lukas Enembe. (www.papua.go.id)

Lukas Enembe berharap, pemerintah pusat dan daerah bisa memiliki pemahaman yang sama terkait UU tersebut.

Sehingga, tak ada perbedaan dalam penerapan aturan itu.

"Bapak gubernur mengharapkan seluruh pihak terkait untuk tetap berada dalam koridor sekutu yang sama agar tercipta sebuah cara pandang

yang sama guna menjadikan kebijakan otonomi khusus Papua sebagai instrumen yang strategis

dan berdayaguna dalam menyelesaikan sejumlah masalah di Bumi Cenderawasih secara komprehensif serta bermartabat," ujar Rifai di Jayapura, Senin (19/7/2021).

Setelah ini, sambung Rifai, Lukas Enembe menginginkan semua pihak tanggap merespons perubahan dalam UU Otsus tersebut.

Ia mengingatkan, UU hanya menjadi dasar dalam upaya pemerintah menyejahterakan masyarakat Papua.

Sehingga, diperlukan peran serta seluruh pihak.

"Apabila hal demikian dapat terwujud, maka bukan hal mustahil bagi seluruh rakyat Papua

untuk dapat menyaksikan dan merasakan derasnya arus perubahan tanah ini menuju kebangkitan,

kemandirian serta kesejahteraan Papua yang berkeadilan dalam kerangka NKRI," kata dia.

Meski diakui Rifai, ada beberapa pasal dalam UU Otsus

yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk direvisi tidak diakomodasi.

Namun, Lukas Enembe memandang hal-hal prinsip yang selama ini menjadi perdebatan sudah diubah.

"Sekalipun demikian, Gubernur Papua mengakui bahwa perubahan kedua atas UU Otsus tersebut secara parsial

telah mengakomodasi sejumlah masalah krusial yang berulangkali disampaikan dan diperjuangkan Lukas Enembe sejak 2014,

dan intens disampaikan kembali beberapa bulan terakhir ini seiring dengan penetapan RUU Perubahan Kedua atas UU Otsus Papua sebagai prioritas dalam Prolegnas," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU)

tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Bagi Provinsi Papua pada hari ini dalam rapat paripurna, Kamis (15/7/2021).

Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU Otsus Papua DPR Komarudin Watubun mengungkapkan ada 18 pasal

yang diubah dalam ketentuan UU yang lama dan tambahan 2 pasal baru.

Situasi terkini di Yalimo, Papua setelah pembakaran gedung pemerintah dan rusuh massa pendukung Erdi Dabi. (Kodim 1702 Jayawijaya)

Selain itu, ada juga pasal yang dihapus yaitu Pasal 28 yaitu ayat 1 dan 2 terkait partai politik lokal.

Pansus dan Pemerintah menilai selama pelaksanaan Pasal 28 UU Otsus yang selama ini diartikan sebagai hadirnya partai politik lokal di Papua,

telah menimbulkan kesalahpahaman antara pemerintah daerah dan pusat.

(Kompas.com)

Tautan:

https://regional.kompas.com/read/2021/07/19/170214878/revisi-uu-otsus-papua-disahkan-ini-tanggapan-gubernur-lukas-enembe?page=all

Berita Terkini