TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut 7 langkah agar WhatsApp bisa digunakan di 4 perangkat berbeda secara bersamaan.
Fitur baru ini mulai digulirkan WhatsApp pekan ini.
Satu akun pengguna dimungkinkan dapat terhubung ke beberapa perangkat sekaligus tanpa bergantung pada ponsel dengan nomor telepon yang terdaftar.
Fitur ini sudah ditunggu-tunggu pengguna karena cara kerjanya mirip akun media sosial/e-mail yang bisa diakses di mana pun.
Pengguna bisa "login" WhatsApp di laptop, komputer, dan tablet, tanpa ponsel dengan WhatsApp yang online.
Fitur dukungan multi-perangkat ini sudah tersedia bagi pengguna WhatsApp versi Beta di Android/iOS dan WhatsApp Business versi Beta.
Adapun jumlah perangkat yang bisa terhubung sekaligus mencapai empat perangkat, baik dari smartphone, tablet, atau PC (desktop/laptop).
Yang menarik, fitur ini tetap bisa digunakan meski ponsel milik pengguna tidak terhubung dengan internet. Misalnya, ketika ponsel pengguna tiba-tiba mati karena kehabisan baterai atau memiliki koneksi internet yang buruk.
WhatsApp mengklaim bahwa percakapan pribadi masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end. Artinya, pihak lain bahkan pihak WhatsApp sendiri tidak dapat mengaksesnya.
"Setiap pesan dienkripsi secara individual menggunakan sesi enkripsi yang berlaku di setiap perangkat. Pesan pribadi Anda juga tidak akan disimpan di server kami setelah pesan itu dikirim," tulis WhatsApp.
Demi aspek keamanan, untuk menghubungkan satu akun WhatsApp ke beberapa perangkat sekaligus, pengguna tetap harus menggunakan smartphone mereka untuk memindai kode QR (QR Code).
Sebagai informasi, pengguna WhatsApp selama ini memang bisa menggunakan smartphone dan WhatsApp Web atau desktop secara bersamaan.
Namun, untuk menggunakan WhatsApp Web atau aplikasi di komputer, WhatsApp harus terhubung dengan ponsel, sebagai perangkat utama, dengan akses internet yang selalu aktif.
Dengan hadirnya dukungan multi-perangkat ini, pemakaian WhatsApp di beberapa perangkat berbeda seperti desktop, laptop, dan ponsel lain bakal lebih mudah.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Washington Post, Kamis (15/7/2021), WhatsApp belum memastikan kapan fitur ini diluncurkan secara resmi kepada seluruh penggunanya.
Bagi pengguna WhatsApp Beta yang sudah kedapatan fitur ini, mereka bisa menjajal dukungan multi-perangkat dengan cara berikut:
1. Pertama, buka aplikasi WhatsApp di smartphone Anda (Android/iOS).
2. Lalu, klik ikon tiga titik di pojok kanan atas untuk membuka menu pengaturan (Opsi Lainnya).
3. Selanjutnya, pilih "Tautkan Perangkat" dan ikuti petunjuk yang ditampilkan.
4. Android: Jika perangkat Anda tidak mengaktifkan autentikasi biometrik, Anda akan diminta untuk memasukkan PIN yang digunakan untuk membuka layar kunci.
iOS: Setelah memilih opsi "Tautkan Perangkat", Anda bisa langsung mengeklik "Oke".
Di iOS 14 atau yang lebih baru, gunakan Touch ID atau Face ID untuk membuka layar kunci. Jika tidak mengaktifkan autentikasi biometrik, Anda akan diminta untuk memasukkan PIN yang digunakan untuk membuka layar kunci.
5. Klik centang pada opsi "Tetap Masuk" di layar yang menampilkan kode QR Anda baik di perangkat PC (desktop/laptop) atau tablet agar tetap terhubung dengan akun WhatsApp di ponsel Anda (perangkat utama).
6. Nantinya, Anda diminta untuk memindai kode QR pada komputer atau perangkat lain yang ingin Anda hubungkan dengan ponsel Anda (perangkat utama).
7. Jika sudah, Anda cukup menekan tombol "Selesai".
Cara Pertahankan Akun WhatsApp dari Ancaman Peretasan
Di akun WhatsApp, peretasan tetap menjadi hal menakutkan meski sudah dibekali fitur keamanan verifikasi dua langkah atau two-step verification.
Satu modus yang paling banyak dilakukan adalah melalui social engineering dengan mengelabui pengguna agar memberi nomor OTP.
Jika pengguna lengah dan dapat dikelabui, peretas bisa dengan mudah mengambil alih akun korban.
Akun tersebut kemudian bisa disalahgunakan untuk kejahatan.
Apabila akun sudah terlanjur diambil alih peretas, sebenarnya ada cara agar pemilik asli bisa mendapatkan kembali akun tersebut.
Korban bisa melaporkan langsung peretasan tersebut melalui e-mail ke alamat support@whatsapp.com.
Pada 2020, WhatsApp APAC Communications Director, Sravanthi Dev, mengatakan bahwa dalam e-mail tersebut pengguna harus menjelaskan detail kronologi kejadian, termasuk kapan dan kemungkinan bagaimana akun diretas.
"Misalnya Anda sebelumnya memberikan kode OTP (one time password) ke seseorang sebelum terjadi peretasan," jelas Sravanthi dalam sebuah acara temu media yang digelar online, Kamis (27/8/2020).
Kode OTP terdiri dari enam digit dan dikirimkan ke nomor pengguna melalui SMS untuk melakukan verifikasi akun.
Dia menjelaskan, tim backend WhatsApp merupakan tim yang cekatan, semakin cepat pengguna melapor maka proses pemulihan kemungkinan bisa cepat dilakukan.
Tim WhatsApp akan melakukan investigasi dan mengamati pola perilaku si pemegang akun yang diretas tersebut.
"Misalnya akun yang diretas log-in ke perangkat baru yang sebelumnya tidak pernah log-in menggunakan akun tersebut, hal ini bisa diidentifikasi," imbuh Sravanthi.
Kendati demikian, Sravanthi mengatakan, tim WhatsApp tidak akan bisa melihat isi pesan apa saja yang sudah dikirim pelaku karena WhatsApp memiliki sistem end-to-end encryption.
Sistem itu diklaim tidak bisa diintip siapa pun, bahkan tim WhatsApp itu sendiri.
Peretas juga tidak akan bisa melihat isi pesan yang ada sebelumnya.
"Kabar baiknya, pesan yang Anda kirim sebelumnya aman. Sebab, pelaku tidak memiliki akses ke ponsel Anda," jelas Sravanthi.
Cara lain
Sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan pengguna untuk memulihkan akun yang diretas.
Begitu pengguna menyadari akunnya diretas, pengguna bisa menginstal ulang aplikasi WhatsApp sesegera mungkin.
Kemudian log-in dengan nomor WhatsApp yang telah diretas.
Lalu, masukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS untuk verifikasi nomor.
Apabila berhasil log in, maka akun dianggap telah pulih.
Namun, apabila gagal, pengguna bisa menggunakan cara pertama di atas.
Mengamankan akun WhatsApp
Seperti dikatakan sebelumnya, WhatsApp sendiri memiliki sejumlah fitur keamanan untuk melindungi akun pengguna.
Sravanthi menyarankan pengguna WhatsApp untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah.
Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna harus memasukkan PIN enam digit yang telah didaftarkan jika berganti perangkat atau memasang ulang aplikasi WhatsApp.
PIN ini juga akan muncul secara berkala saat pengguna membuka aplikasi WhatsApp.
TAUTAN AWAL: WhatsApp Resmi Bisa Dipakai di 4 Perangkat Bersamaaan, Ponsel WA Tidak Harus Online
Ikuti Berita tribun Manado di google