TRIBUNMANADO.CO.ID - Tribun Manado menggelar forum diskusi virtual bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dan Kementerian Pertanian RI dengan para stakeholder dari perbankan dan juga petani milenial, Rabu (30/6/2021).
Forum diskusi virtual yang digelar mulai pukul 14.00 Wita tersebut mengambil tema 'Bertani di Era Digital, Peluang dan tantangan Milenial' dan disiarkan secara langsung melalui fanpage Facebook Tribun Manado dan channel YouTube Tribun Manado Official.
Dalam kesmepatan tersebut, adapun narasumber yang hadir di antaranya Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Sulut Novri Mowiling, Menteri Pertanian diwakili Kapusdik Kementan RI Idha Widi Arsanti.
Selain itu, Kepala Bank Indonesia Harbonas Hutabarat, Kanwil BNI Faizal Isnaeni, Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Donny M Saragih dan Petani Milenial Owner Green Whisper Plant Survey Enjie Jacklin.
Gubernur Sulut Olly Dondolambey yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Sulut Novri Mowiling memberikan apresiasi kepada Tribun Manado yang telah menginisiasi pelaksanaan diskusi virtual dengan tema pertanian.
(FOTO: Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Novly Mowiling (Tribun Manado/Ronald Moha)
"Pak gubenur juga menilai bahwa Manado mengambil bagian juga di dalam kepedulian kaitannya dalam mendorong percepatan pembangunan pertanian di Provinsi Sulut. Bertani di era digital, peluang dan tantangan milenial," ucapnya.
Ia menjelaskan, situasi yang dihadapi secara khusus di Provinsi Sulut belum sepenuhnya.
Menurutnya, Provinsi Sulut beruntung memiliki pemimpin daerah yang punya kemampuan dan komitmen kuat mendorong pertanian di Sulut.
"Tetapi kita bersyukur bahwa di sini kita memiliki pimpinan daeah yang punya kemampuan dan komitmen yang cukup kuat mendorong pertanian di Sulut. Kita bisa melihat dalam beberapa kegiatan pertanian yang saat kita menggunang pak gubernur dan wkail gubernur mereka tidak sungkan untuk mengambil bagian bersama dengan petani dalam proses budidaya," paparnya.
Menurutnya lagi, gubernur memiliki komitmen ke depan untuk menghadirkan petani yang sejahtera.
"Dan pak gubernur telah berkomitmen bukan cuma sampai pada periode yang lalu, tetapi ke depan pak gubernur menginginkan menghadirkan suasana dalam dunia pertanian itu petani yang sejahtera yang menggaris bawahi kita bukan hanya pada mendorong proses budidaya pertanian itu sendiri tetapi kondisi paling terakhir adalah pencapaian pertanian secara khusus petani itu pada posisi dikatakan sejahtera," jelasnya.
Ia mengatakan, pertanian di Sulut memiliki kontribusi dan menunjukan bawa psosisi yang sangat vital dibuktikan dnegan pertumbuhan ekonomi secara PDRB, pertanian menyumbang 21,07 persen.
"Dan tidak bisa disangkal memang, sekalipun kita menganalogi kondisi pertanian masih dalam semi tradisional menuju ke modern, tetapi fakta menujukan bahwa pertanian di Sulut menunjukan posisi yang sangat vital dan pembuktiannya pada pertumbuhan ekonomi tapi secara khusus PDRB, dari berbagai sector pertanian menunjukan kontribusi yang luar biasa yaitu 21,07 persen artinya bawa pertanian itu berpotensi yang sangat luar biasa, seklaipun memang dikatakan tadi bahwa era pandemic ini pembatasan jenis-jenis usaha, namun pertanian menunjukan eksistensi yang luar biasa," bebernya.
Sementara itu, Kapusdik Kementan RI Idha Widi Arsanti beraharap, pertanian di masa depan memiliki manajemen yang lebih baik lagi.
"Harapannya pertanian di masa depan tentu akan mulai mengarah kepada alsintan, manajemen yang lebih baik lagi, yang lebih efesien tentu saja dengan beberapa hal lain desain, jadi lebih mengarah kepada kebutuhan konsumen, namun hemat dan efesien dalam pembiayaan dan manajemen kerjanya. Sehingga kita bisa menyampaikan bahwa pertanian bisa lebih produktif," ujarnya..
Bahkan menurutnya, Kementrian pertanian juga mendorong anak-anak mudanya untuk kemudian mau bersama-sama dengan kementerian pertanian menggerakan eprtanian dan ekonomi di Indonesia.
"Sserta mendorong petani-petani muda disekitarnya untuk mau bergerak disektor pertanian," ucapnya.
Masih dalam forum diskusi virtual, Kepala Bank Indonesia Harbonas Hutabarat menyebutkan, bahwa BI mendukung secara penuh dan mendorong para milenial untuk berwirausaha termasuk dalam sektor pertanian.
"Kami mendukung kegiatan ini, mengingat BI senantiasa terus mendorong generasi muda milenial untuk dapat terus berkreasi dan berwirausaha termasuk dalam bidang pertanian dalam upaya meningkatkan sector produksi maupun menciptakan lapangan kerja baru sehingga memunculkan sumber-sumber ekonomi baru yang dapat mengatasi pengangguran," ucapnya.
Bahkan menurutnya, BI sendiri memiliki konsultan pertanian yang mendukung pemerintah Sulut dalam rangka pengembangan produk-produk holtikultura.
"Tterutama komunitas yang bis amengatasi ketahanan pangan terutama menstabilkan harga di Sulut. Besar harapan kami kegiatan ini dapat menumbuhkan minat berwira usaha bagi milenial di Sulut," ucapnya.
Hal yang sama disampaikan Kanwil BNI Faizal Isnaeni, di mana BNI juga mendukung penuh Pemprov Sulut dalam sektor pertanian dan juga untuk meningkatkan value bagi para petani.
"Pad aintinya pertanian ini sangat potensial, syukur Alhamdulillah Sulut ini diberkahi oleh tuhan dengan kekayaan alam salah satunya pertanian yang melimpah ruah. Kami BNI dalam hal ini adalah slaah satu stakeholder siap mendukung untuk menngkatkan pertanian khususnya di Provinsi Sulut," jelasnya.
Bahkan menurutnya, BNI memiliki program Milenial Smart Farming.
"Namun program ini semuanya didasari dari kementrian bahwa kita harus meningkatkan ketahanan pangan dan juga meningkatkan value bagi petani. Intinya BNI siap mensuport program pemerintah dalam hal ketahanan pangan kemudian juga meningkatkan value bagi petani khususnya dan untuk masyarakat pada umumnya di Provisi Sulut," ucapnya.
(Tribun Manado/Siti Nurjanah)