TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - "Dinosaurus itu punah karena dia tidak bisa beradaptasi dengan perubahan." Kalimat itu diutarakan Wali Kota Manado, Andrei Angouw saat membuka sambutannya usai mengukuhkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Manado di kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Kamis (17/06/2021).
Kata Andrei Angouw , perubahan menuntut semua mahluk hidup beradaptasi. Demikian pula layanan pemerintah di bidang pengelolaan keuangan.
Karena itu, AA bilang pihaknya segera menerapkan pelayanan transaksi non-tunai.
"Kita mulai dua-dua, pengeluaran maupun penerimaan. Secepatnya kita jalankan," kata AA.
Katanya, langkah percepatan elektronifikasi dan digitalisasi itu dimulai dari pembayaran kepada pihak ketiga.
"Tagihan, retribusi, penerimaan kita nontunaikan," jelas AA yang datang bersama wakilnya, Richard Sualang.
AA sendiri telah berkoordinasi dengan Bank Sulut Gorontalo (BSG) yang mengelola keuangan Pemkot Manado tentang virtual account (VA).
Nantinya, semua wajib pajak di Manado akan diberi VA. Sehingga mereka bisa langsung menyetor secara non-tunai via VA.
"Supaya rekapan pendapatan kita mudah dan tidak repot verifikasi, wajib pajak mana yang membayar," jelasnya.
AA yakin, dengan elektronifikasi dan digitalisasi, akan mendongkrak PAD Kota Manado. "Solo saja bisa naik 16 persen," ujar dia.
Hasil dari PAD itu, nantinya dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk pembangunan fasilitas publik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Arbonas Hutabarat mengungkapkan, TP2DD akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah.
"Transaksi elektronik berbasis digital memberikan efisiensi, kemudahan dan peningkatan pendapatan," ujar Arbonas.
Elektronifikasi dan digitalisasu bertujuan memperkuat efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan negara yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di pusat dan daerah.
Selain itu, meningkatkan kualitas pelayanan publik, baik kecepatan transaksi keuangan, dan transparansi, serta mencegah kebocoran pelayanan publik.
Tujuan lainnya, mempercepat integrasi ekonomi dan keuangan digital.
Pendataan dan pelaksanaan elektronifikasi dan digitalisasu akan mendorong berbagai Program pemerintah seperti
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Program Bantuan Sosial (Bansos), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Tujuan akhirnya, sehingga mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif dan berkelanjutan," kata Arbonas
Arbonas bilang, dengan tren tersebut pada tahun 2025 diharapkan ekosistem ekonomi dan keuangan dgital dapat berjalan.
Sistem itu nantinya mengingegrasikan pemda, industri, UMKM, pasar, pariwisata, transportasi, masyarakat, petani, nelayan dengan Sistem Pembayaran.
Sistem ini secara nasional akan membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digital.
Tentang Manado
Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km²
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua
Saat ini di Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang.