KKB di Papua

Identitas 3 Warga Kampung Niporolome yang Tewas di Tembak KKB, Salah Satunya Kepala Kampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021)

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini identitas 3 Warga Kampung Niporolome yang tewas ditembak mati oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Hari ini, kondis di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, makin mencekam.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membunuh 3 orang warga di Kampung Niporolome.

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah warga Kampung Niporolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua yang ditembak teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (4/6/2021). 

Ketiga korban tewas yakni, Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan) dan Nelius Kogoya.

Sedangkan tiga korban luka tembak yakni, Mandis Murib, Lesminus Murib dan Jelemina Wanimbo. Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, dua dari tiga jenazah korban sudah dievakuasi Raider 715 Gorontalo ke puskesmas. '

“Jenazah Nelius Kogoya dan Petena Murib sudah dievakuasi ke puskemas. Jenazah selanjutnya akan dibawa kembali ke kampung halamannya di Niporolome untuk dimakamkan secara adat,” katanya. 

Terlibat baku tembak sekitar pukul 05.30 WIT

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kian membabi buta.

Kondis di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, makin mencekam.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membunuh kepala kampung beserta keluarganya.

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah warga Kampung Niporolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua yang ditembak teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (4/6/2021). 

Ketiga korban tewas yakni, Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan) dan Nelius Kogoya.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan ada tiga orang yang tewas ditembak KKB.

Selain itu, tiga korban lain terluka.

"Ada 3 orang warga sipil yang meninggal dan 3 orang lainnya mengalami luka akibat terkena tembakan di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak," kata Kombes Iqbal dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).

Kondisi jatuhnya korban jiwa dan luka di Ilaga diketahui saat aparat melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Bandara Aminggaru Ilaga dini hari tadi.

Tim gabungan TNI-Polri sempat terlibat baku tembak sekitar pukul 05.30 WIT.

Kemudian, pada pukul 08.00 WIT, tim gabungan TNI-Polri yang dipimpin Kapolres Puncak kembali terlibat kontak tembak dengan kelompok teroris separatis (KTS) Papua.

Baku tembak berlangsung sekitar 3 jam.

Sekitar pukul 11.30 WIT, unit identifikasi melakukan olah TKP kasus pembakaran yang dilakukan KKB di Bandara Aminggaru. Sejumlah bangunan yang dibakar KKB di antaranya ATC Bandara Aminggaru Ilaga, pesawat rusak yang terparkir, 2 unit rumah warga sipil, dan 1 unit ekskavator.

"Selanjutnya tim yang dipimpin Kapolres Puncak kembali ke Mapolres Puncak dikarenakan adanya masyarakat sekitar 50 orang dengan tujuan meminta penjelasan, perlindungan karena adanya 3 orang warga sipil yang meninggal dan 3 orang lainnya terluka," ujar dia.

Pembakaran di sejumlah fasilitas di Bandara Aminggaru terjadi pada Kamis (3/6) malam.

Sebelumnya, bangunan Kantor Dinas Perhubungan yang juga merupakan kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) dan Kantor Airnav di Kabupaten Puncak-Ilaga Papua hingga rumah dinas dibakar oleh KKB Papua.

Peristiwa pembakaran kantor tersebut terjadi pada Kamis (3/6) sore sekitar 17.30 WIT.

Kapolda Papua Sebut 1.700 Warga Mengungsi

Masyarakat takut menjadi korban dari kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Memang ada 1.700 warga yang mengungsi di Ilaga, tapi menurut saya mereka bukan mengungsi, tetapi hanya mengamankan diri untuk sementara," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (3/6/2021).

Warga yang mengungsi itu berasal dari tiga distrik, yakni Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Mabugi.

Namun Fakhiri menyebut, sebagian pegungsi sudah mulai kembali ke kampungnya masing-masing.

"Mereka ini mengamankan diri dari gangguan KKB wilayah puncak. KKB biasa menjadikan perkampungan warga sebagai tempat untuk mengumpulkan logistik mereka," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapolda Papua Sebut 1.700 Warga Mengungsi ke Distrik Ilaga karena Takut KKB

Berita lainnya terkait KKB di Papua

Berita Terkini