TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua kini dikepung 4 pasukan elit TNI dan Polri
Sebanyak empat wilayah yakni Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Nduga di Provinsi Papua yang menjadi areal operasi KKB Papua yang terdiri dari 9 kelompok.
KKB Papua kerap membuat teror di kawasan tersebut bahkan hingga kini memakan ratusan korban dari anggota TNI dan Polri serta warga sipil.
TNI dan Polri pun sudah mengidentifikasi 9 kelompok KKB itu dan mengunci pergerakan kelompok yang kini diberi label teroris oleh pihak pemerintah tersebut.
Hingga kini ada 4 pasukan elite yang bergabung bersama Satgas Nemangkawi di Papua, untuk meneradam aksi dan teror dari KKB Papua.
Bahkan, hingga kini pergerakan KKB Papua sudah Terkurung di Puncak Papua oleh 4 Pasukan Elite Kunci 9 Kelompok KKB Papua, Polri Imbau Menyerah dan Ajak Dialog
Adapun 4 pasukan yang diutus yakni, pasukan setan atau yang kerap disebut sebagai Yonif 315 Garuda, kemudian Pasukan Macan Kumbang atau kerap disebut Yonif Mekanis 121 Macan Kumbang, dan terakhir adalah Yonif Raider Khusus , Selain Satgas Nemangkawi yang di pimpin Dua Jenderai yakni, Brigjen TNI Tri Budi Utomo, wadanjen Kopassus, dan Brigjen Pol Rocyke Harry Langie
Selain itu, ada Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam atau Yonif Raider 613/Raja Alam yang melakukan Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile Koops Pinang Sirih 2021 di Puncak Jaya Papua.
Dan akan bertugas di sekitaran wilayah Kabupaten Mimika, Asmat dan Mappi gantikan Yonif 756.
Meski mengklaim sudah membuat KKB Papua makin terdesak di Puncak, namun Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada 9 Kelompok KKB Papua itu untuk kembali ke pelukan NKRI.
Sebab, mereka adalah warga negara Indonesia dan berhak mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia.
Maka itu, Kabid Humas Polri Irjen Argo Yuwono, seperti dikutip Sripoku.com dari Tribunnews, Rabu (2/6/2021) menyatakan, bedasarkan arahan dari Presiden Jokowi, pihaknya mengutamakan dialog dan komunikasi dan merangkul mereka untuk kembali ke pelukan NKRI.
Sebab, Sejauh ini ada 4 kabupaten yang masih rawan adanya operasi 9 kelompok teroris KKB Papua.
Keempat kabupaten itu adalah Intan Jaya, Puncak, Nduga dan Mimika.
Maka itulah, Argo mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan kepala daerah di empat wilayah yang masih rawan tersebut.
Hal itu untuk mendengarkan aspirasi dari KKB Papua.
"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog." kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Menurut Argo dialog lebih dulu dilakukan dengan pemerintah setempat.
"Ada bapak bupati, para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB," ujarnya.
"Bupati ini kita ajak, kita ajak dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana. Apa yang dimau oleh masyarakat itu apa, terutama KKB," jelasnya.
Sebab, menurut Argo, hasil dialog ini, akan langsung sampaikan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan dicarikan solusi terbaik dalam penyelesaikan aksi-aksi teroris di Papua.
"Intinya bahwa para bupati itu kita ajak, kita dialog kita ajak ngomong untuk menyelesaikan masalah.
Jadi siapa tahu nanti dari kelompok yang ada di Papua sana bisa turun dan dia bergabung membangun Papua lebih baik," pungkasnya
Satgas Nemangkawi Terus Pantau Pergerakan KKB
Sementara itu, Satgas Nemangkawi terus melakukan pantuan terhadap aksi-aksi KKB Papua, tak hanya pergerakan mereka di hutan dan penggunungan Papua, tetapi pergerakan di sosial media dan terutama pihak-pihak yang snegaja menebas teror dan membuat resah.
"Menjaga NKRI menjadi harga mati. Kami terus memburu mereka (KKB) dengan segala resiko yang ada. Penegakan hukum di atas segala-galanya.
Papua harus hidup damai, sejahtera dan keluar dari ancaman serta teror yang terus menerus menakuti masyarakat di Papua," kata Kepala Operasi Nemangkawi Brigjen Pol, Roycke Harry Langie.
Menurut Rocky, KKB menyebarkan informasi palsu untuk melakukan provokasi supaya masyarakat di Papua tidak menerima kehadiran TNI dan Polri.
Hal ini sangat tidka baik, padahal niat tulus pemerintah sudah jelas untuk membuat Papua aman dan menjalankan pembangunandi Papua.
"Tim cyber kami terus memantau dan melakukan penangkapan kepada siapapun yang menyebarkan informasi sesat ke masyarakat. Ujaran kebencian yang menyebar hoax genosida ras Papua melalui media sosial selalu mereka lakukan. Ini yang kami antisipasi," ujar Rocky.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Terjepit di Puncak, 4 Pasukan Elite Kunci 9 Kelompok KKB Papua, Polri Imbau Menyerah dan Ajak Dialog