TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa waktu lalu seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditemukan tewas.
Gadis berinisial PR (22 tahun) ini ditemukan tak bernyawa di tempat kos.
Pendalaman terkait tewasnya mahasiswi tersebut pun terus dilakukan pihak kepolisian.
Baca juga: SOSOK Ganjar Pranowo, Kader PDIP yang Tak Diundang di Acara Partai, Disebut Ambisi Jadi Capres
Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 24 Mei 2021, Taurus Tak Perlu Khawatir, Capricorn Tutup Pintu Masa Lalu
Berdasarkan hasil forensik Rumah Sakit Moewardi Solo, penyebab kematian korban lantaran sakit.
Selain itu, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya luka-luka akibat penganiayaan di tubuh korban.
Fakta ini dibenarkan langsung oleh Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan.
"Saat dilakukan penyelidikan tidak ada yang mencurigakan."
"Sebelumnya sudah ngeluh sakit dengan orang tuanya," jelasnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/5/2021).
Ia juga membenarkan korban berkuliah di Universitas Sebelas Maret Solo (UNS)
"Kuliah di UNS, ngekos sendiri," jelasnya.
"Tidak ada tindak kejahatan atau bunuh diri, sakit karena kecapekan masuk angin," imbuhnya.
Saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.
"Sekarang dibawa ke keluarga, sudah menuju rumahnya di Bogor," jelasnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditemukan tewas di kamar kosnya, Jumat (21/5/2021) malam.
Gadis berinisial PR (22) warga Bogor, Jawa Barat menyewa kamar kos di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
PR merupakan mahasiswi UNS Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Ilmu Sejarah.
Menurut keterangan ibu kos, Anik, korban terakhir terlihat pada Kamis (20/5/2021).
Saat itu korban bertemu dengan Anik untuk membayar uang sewa kos.
"Dia masih pakai baju dan celana yang sama pas bayar kos," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/5/2021).
Korban pertama kali ditemukan oleh Anik, yang diminta orang tua korban untuk memeriksa kondisi korban di kamar kosnya.
"Dari sore kan orang tuanya nelepon ke suami saya, minta tolong suruh ngecek PR. Soalnya ditelpon-telepon orang tuanya enggak jawab," ujarnya.
Anik pun melihat kamar PR dalam kondisi pintu yang terkunci dan lampu yang menyala.
"Saya ketok-ketok (pintunya) sampai empat kali enggak nyahut, tapi lampu kamar menyala," jelasnya.
Anik menambahakan dirinya penasaran dengan kondisi kamar tak seperti biasanya.
"Biasanya pintu kamar kebuka kalau orangnya di dalam, tapi ini pintu terkunci dari dalam, terus saya inisiatif pakai kunci cadangan pas dibuka PR sudah tak bernyawa," jelasnya.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan baju dan celana lengkap, seperti yang terakhir Anik lihat.
"Laptop masih terbuka, handphone juga masih nyala dan sisa makanan ringan di sampingnya," jelasnya.
Setelah menemukan PR dalam keadaan tak sadarkan diri, dirinya langsung meminta tolong tetangga.
"Takut saya, langsung dari kepolisian kelurahan datang semua kesini," jelasnya.
Setelah penyelidikan dan olah TKP di kamar kosnya, Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo.
"Untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Mengeluh Sakit pada Orang Tuanya, Mahasiswi UNS Meninggal karena Masuk Angin dan Kelelahan