TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ikut merasakan guncangan gempa bumi tadi malam di Blitar.
Gempa yang terjadi di Blitar berkekuatan 6,2 skala richter dirasakan juga di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Gempa di Blitar Jatim Malam Ini Jumat 21 Mei 2021. (https://warning.bmkg.go.id/)
Saat itu Sandiaga Salahuddin Uno sedang berada di Golden Tulip Hotel, Kota Batu, Jawa Timur.
Diketahui gempa terjadi sebanyak dua kali.
Kejadian tersebut diungkapkan Sandiaga Uno terjadi pada sekira pukul 18.30 WIB, sesaat dirinya tiba di hotel yang terletak di Jalan Panderman Hills itu.
Dirinya yang berjalan kaki memasuki lobi bersama sejumlah rombongan, di antaranya Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, HM Sanusi dan Wahyu Hidayat; Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi serta sejumlah pimpinan daerah lainnya itu merasakan getaran.
Bersamaan dengan terdengarnya gemuruh, kaca yang mengelilingi bangunan hotel pun dilihatnya bergetar hebat.
Begitu juga dengan lampu gantung yang berayun berbarengan.
"Kami merasa bahwa itu terjadi gempa dan saya sudah berpengalaman beberapa kali menghadapi gempa, langkah apa yang harus diambil? kami langsung bergerak ke arah safe zone," ungkap Sandiaga Uno.
"Safe zone itu biasanya adalah di daerah yang ada rangka yang kuat dari gedung tersebut atau kalau misalnya tidak kita berlindung di bawah struktur yang kuat, nah itu kami lakukan," tambahnya.
Walau gempa berlangsung singkat, Sandiaga Uno mengaku tetap berada di area safe zone atau area evakuasi bersama rombongan selama tiga menit.
Foto kendaraan di Jl Veteran, Kota Blitar, sempat berhenti saat terjadi gempa bumi, Jumat (21/5/2021). (Istimewa)
Hal itu dilakukannya guna memastikan tidak adanya gempa susulan yang berpotensi merusak.
Dirasa tidak ada gempa susulan, mereka pun melanjutkan acara.
Tanpa sadar, gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil, yakni 5,2 skala richter kembali terjadi.
"Jadi kita menunggu sekitar tiga menit dan dari tiga menit tersebut saya pastikan kepada teman-teman bahwa pasti akan ada gempa susulan, tapi setelah tiga menit semuanya terasa sudah aman kita naik ke lantai dua untuk memulai makan malam," ungkap Sandiaga Uno.
"Pada saat makan malam itu terjadi gempa susulan, tapi sudah tidak terasa karena kami sudah berada di lantai dua, yang terasa itu di lantai dasar. Baru pas kita turun setelah satu jam setelah itu diberitahu bahwa ada gempa susulan yang kedua," paparnya.
Walau kembali terjadi gempa susulan, Sandiaga Uno mengaku Hotel Golden Tulip tetap berdiri kokoh.
Tidak ada kerusakan yang terjadi pada struktur maupun ornamen hotel imbas gempa bumi tersebut.
"Alhamdulillah di tempat kami, Hotel Golden Tulip dan sekarang di Jambu Luwuk, Kota Batu terlihat keadaan aman terkendali dan situasinya normal, terus kita pantau. Kita berdoa jangan sampai terjadi korban di gempa yang berpusat di Blitar Selatan," jelas Sandiaga Uno.
Pengalaman yang dirasakannya itu katanya menjadi bukti sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) kembali diuji.
Sebab, tak hanya pandemi covid-19 hingga melambatnya ekonomi, bencana alam ditegaskan Sandiaga Uno juga menjadi aspek yang diperhitungkan dalam era pariwisata baru.
Sektor pariwisata katanya harus memiliki prosedur baku dalam menghadapi bencana alam.
Sehingga langkah mitigas dapat segera dilakukan ketika terjadi bencana alam.
"Ini adalah juga tantangan kita, negara kita ini ada di ring of fires dan ada beberapa patahan-patahan besar, jadi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus memiliki prosedur yang baku untuk menghadapi gempa," ungkap Sandiaga Uno.
"Beruntung tadi semua tidak panik, hotel tempat kami berada saat itu juga menyarankan untuk menunggu di tempat yang aman sampai situasi kembali kondusif," tutupnya. (*)
Update dampak gempa bumi di Blitar
Info terbaru BPBD ada 77 bangunan rusak.
Hal tersebut berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar hingga Sabtu (22/5/2021) pukul 00.30 WIB.
BPBD mendata kerusakan bangunan terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar.
Antara lain di Bakung, Binangun, Doko, Gandusari, Garum, Kanigoro, Panggungrejo, Wates, Selopuro, Talun, dan Wlingi.
Petugas BPBD Kabupaten Blitar mengecek dinding rumah warga yang retak di Dusun Sumberrejo, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jumat malam (21/5/2021). (surya.co.id/samsul hadi)
Mayoritas bangunan rusak merupakan rumah milik warga.
Selain itu, juga ada bangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, puskesmas, dan kantor yang rusak akibat gempa bumi.
Kerusakan pada rumah warga paling banyak genteng rumah rontok dan dinding retak-retak.
Kerusakan rumah warga paling banyak terjadi di Kecamatan Panggungrejo ada sekitar 29 rumah.
"Itu data sementara yang sudah masuk ke BPBD Kabupaten Blitar. Kami masih terus mengupdate data kerusakan dampak gempa bumi," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Blitar, Nadek, Sabtu (22/5/2021).
Nadek mengatakan juga ada laporan satu korban luka di wilayah Kecamatan Wonotirto.
Satu korban luka itu tertimpa genteng di bagian kepala saat terjadi gempa bumi.
"Satu korban luka sudah dilakukan perawatan dan sudah pulang ke rumah," ujarnya. (*)
Cerita Warga Dampak Gempa di Blitar
Begini yang terjadi di sejumlah daerah sekitar Blitar saat gempa bumi 6.2 SR terjadi.
Berikut cerita warga dampak gempa bumi tersebut.
Ada warga yang menyebut warga tersebut lebih kencang daripada guncangan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Malang.
Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Blitar terasa sampai Sidoarjo, Jumat (21/5/2021) malam.
Beberapa warga mengaku merasakan getaran gempa bumi itu.
Riko, pemuda yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi di selatan Alun-alun Sidoarjo mengaku merasakan getaran itu. Tapi tidak terlalu parah.
"Pas mau pegang gelas, ada getaran tadi.
Tapi tidak tahu kalau itu gempa.
Baru setelah lihat handphone banyak yang mengunggah informasi ada gempa, saya baru nyadar," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Muhtadi, warga di kawasan Bluru Kidul.
Dia juga mengaku sempat merasakan sedikit getaran gempa.
Blitar, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah, Kendaraan Berhenti" width="700" height="393" width="320" height="180"/>
"Tapi tidak besar, hanya getaran kecil.
Jauh lebih besar pas kejadian gempa di Malang beberapa waktu lalu," kata dia.
Tak jauh beda yang disampaikan beberapa warga di sejumlah lokasi lain.
Seperti kawasan Gedangan, Buduran, dan beberapa kecamatan lain yang juga merasakan getaran akibat gempa malam ini.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter itu terjadi di pantai selatan Jawa dekat dengan Kabupaten Blitar.
Titik lokasi gempa tersebut berada di koordinat 8.63 LS,112.34 BT yang berjarak 57 Kilometer dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 Kilometer. (*)
Cerita Warga Trenggalek, Dampak Gempa Bumi Blitar
Gempa bumi yang berpusat di perairan sisi tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terasa kencang hingga Kabupaten Trenggalek, Jumat (21/5/2021) malam.
Di pusat kota, gempa terasa sekitar 1 menit dengan guncangan yang cukup kuat.
Guncangan gempa bahkan membuat atap bangunan berbahan seng bergetar hingga memunculkan suara.
Warga yang berada di dalam ruangan di pusat kota Trenggalek terlihat panik ketika gempa bumi berlangsung.
Salah satu warga, Khoirul Anam, mengatakan, gempa mulai terasa sekitar pukul 19.09 WIB.
Ia memilih untuk berlari keluar untuk mengantisipasi apabila guncangan gempa terus terjadi.
“Guncangannya cukup terasa.
Lebih kencang daripada guncangan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu,” kata dia.
Khoirul baru kembali ke dalam ruangan setelah guncangan gempa tak terasa.
“Gempa yang ini tadi terjadi sekali tapi cukup kencang.
Kalau waktu itu yang berpusat di Malang, terasa sampai dua kali, tapi lebih ringan guncangannya,” sambungnya.
Kurniawan, warga lain, pun menyampaikan hal yang sama.
Ia yang sedang nongkrong bersama rekan-rekannya sempat panik hingga berlari ke luar bangunan.
“Guncangannya terasa seperti ketika ada truk besar melintas di dekat kita,” tutur dia.
Hingga berita ini diunggah, belum ada laporan kerusakan di Kabupaten Trenggalek akibat gempa yang terjadi. (*)
Berita Terkait Gempa di Blitar
Sumber: