Sate Beracun

Ayah Nani Tersangka Pengirim Sate Beracun Ungkap Sifat Asli Anak Saat di Rumah,'Tak Menyangka'

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perempuan pelaku yang mengirim sate beracun sianida.

TRIBUNMANADO.CO.ID- Kasus sate beracun sempat menghebohkan dunia maya lantaran menewaskan seorang bocah yang tak tahu apa-apa.

Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku, dan berhasil menangkapnya tak lama kemudian.

Tersangka pelakunya ternyata seorang wanita cantik yang menyasar seorang polisi di Polres Yogyakarta.

Nani Aprilia Nurjaman (25) kini hanya bisa menyesali perbuatannya usai paket sate

Baca juga: Sosok Frank Alexander Hutapea, Putra Hotman Paris, Ikut Jejak Ayah, Punya Karir Lebih Mentereng

Sosok Nani Aprilliani Nurjaman pengirim sate sianida.(istimewa)

bercampur racun kirimannya menewaskan Naba bocah berusia 10 tahun anak driver ojek online.

Terlebih sang bocah tak berdosa itu merupakan korban salah sasaran,

sebab target utama Nani yakni Tomy seorang penyidik di kepolisian.

Belakangan terungkap jika Nani sempat pulang ke kampung halamannya di Dusun Sukaasih,

Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Baca juga: Nathalie Holscher Dicueki Putri Delina dan Rizky Febian, Tak Mau Peluk Sampai Buang Muka

Tersangka Pengiriman Sate Sianida NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) (Kolase Tribun Bogor/Kompas.com)

Ia pulang untuk bertemu kedua orangtuanya di rumah.

Maman, ayah Nani mengatakan, putrinya sempat pulang ke Majalengka pada awal puasa sekitar tanggal 13 April.

Menurut Maman, anak gadisnya itu memang rutin pulang setiap tahun.

"Baru ketemu awal puasa ini. Di rumah selama 3 hari lalu berangkat lagi.

Setiap tahun juga pulang," ucap Maman.

Setelah bertemu orangtuanya, Nani pun kembali ke Bantul, Yogyakarta.

Baca juga: Baim Wong Ditipu Mandor, Habis Rp 600 Juta Rumah Tak Kunjung Berdiri, Napas Lah Dulu

Suasana rumah NA di Majalengka. NA terlibat dalam kasus sate beracun yang menewaskan anak pengemudi ojol di Bantul. (TribunCirebon.com/Eki Y )

Pada Minggu 25 April 2021, Nani mengirim paket sate beracun yang menewaskan bocah 10 tahun.

Maman baru mengetahui kabar anaknya jadi pengirim sate beracun di media sosial.

Dengan perasaan terkejut, kabar itu pun baru Maman tahu kemarin siang.

"Pasti kaget, tak menyangka. Baru tadi siang ini tahu dari media sosial," ucap Maman lagi.

Maman menceritakan, putrinya tersebut sudah 10 tahun tinggal di Bantul, Yogyakarta untuk bekerja.

Sederet Fakta Pengakuan Nani Pengirim Sate Sianida, Dibisiki Sosok Ini buat Beli Racun (kolase Instagram)

Meski begitu, Maman bercerita Nani setiap tahun mudik ke Buniwangi dan berlebaran di sana.

"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul.

Setelah lulus SMP, pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," kata Maman.

Nani jadi pelaku pengirim sate beracun kalium sianida yang seharusnya

ditujukan kepada seorang polisi berpangkat Aiptu bernama Tomi.

Perempuan berusia 25 tahun tersebut memakai jasa Bandiman, driver ojol untuk mengirim sate ke Aiptu Tomi.

Singkat cerita, sate tersebut malah salah sasaran ke anak driver ojol berusia 10 tahun, Naba Faiz Prasetyo.

Setelah mengunsumsi sate tersebut, Naba Faiz Prasetyo meninggal dunia.

Kini, wanita bertubuh tinggi tersebut sudah diamankan di Polres Bantul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sementara itu, Maman sempat mengungkap sifat asli sang anak yang diketahuinya.

Nani diceritakan Maman sebagai pribadi yang pendiam.

Maman menyebut, sang putri jarang bercerita tentang kegiatannya maupun kisah asmaranya.

"Kelakuan di rumah pendiam, jarang cerita apapun, terutama asmara juga tidak," ujarnya Maman.

Meski Nani pendiam, Maman tahu betul sang putri merupakan sosok baik hati.

"Orangnya mah baik, tapi emang pendiam. Di rumah aja kemarin diam saja," sambungnya.

Terkait jerat hukum yang sudah menanti Nani, Maman hanya bisa pasrah.

Maman berharap, ada keringanan hukuman untuk sang putri.

Sakit Hati

Bukan untuk Naba (8), Nani nyatanya hendak mengirim sate sianida ke mantan gebetannya, Tomy.

Nani Aprilliani Nurjaman diduga sudah merencanakan

mengirimkan sate sianida kepada Tomy yang dikabarkan merupakan anggota polisi.

Diketahui Nani merupakan pegawai di sebuah salon.

Ia memiliki pelanggan, satu di antaranya T.

Nani pernah menjalin hubungan dengan T.

Hingga kemudian T menikah dengan orang lain, Nani merasa sakit hati.

Itu lah yang membuat Nani nekat mengirim sate yang dicampur KCN atau kalium sianida namun salah sasaran.

Dibisiki R

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka Nani Aprilliani mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R.

Sosok berinisial R tersebut seorang pria yang merupakan pelanggan salon tempat Nani bekerja.

Selama ini tersangka Nani dan R berteman baik.

Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.

Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.

Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati kepada Nani.

Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan.

Karena Nani mencintai pria lain, yaitu Tomy.

Kerap mendengar curhatan Nani, R pun akhirnya mengurai siasat licik.

Sosok R tersebut memberikan saran agar Nani mengirimkan makanan

yang sudah dibubuhi racun kepada Tomy melalui ojek online.

Hanya Ingin Bikin Tomy Diare

Lebih lanjut, Nani pun mengurai pengakuan mengejutkan kepada polisi.

Nani menyebut bahwa dirinya hanya ingin memberikan pelajaran saja kepada Tomy, alih-alih menewaskan sang mantan.

Ya, meski sakit hati, Nani hanya ingin membuat Tomy diare.

"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare.

Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja.

Tapi kan kita masih memastikan,"kata AKP Ngadi, Senin (03/05/2021).

Beli Racun Online

Mengenai racun sianida, Nani membelinya di e-commerce.

Nani membeli racun sianida sekitar bulan Maret 2021.

Awalnya, Nani memesan sodium sianida, namun barang yang diterimanya justru kalium sianida.

Dua racun jenis sianida itu nyatanya sama-sama mematikan.

Setelah pesanan datang, tersangka Nani kemudian mencampurkan racun tersebut ke bumbu sate ayam tersebut.

"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok.

Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan," lanjut AKP Ngadi.

Dari hasil pendalaman polisi, pelaku ini memesan KCN atau kalium sianida di toko daring sebanyak 250 gram.

"250 gram harganya Rp 224.000," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria menyampaikan kalium sianida jenis padat itu ditaburkan ke bumbu sate tersebut.

Menyesal telah Racuni Naba

Nani Aprilliani mengaku menyesal karena aksinya salah sasaran

dan menyebabkan orang lain yakni Naba Faiz Prasetya (10) anak dari Bandiman driver ojek online, meninggal.

"Iya adalah omongan sepintas seperti itu (menyesal),

cukup goyah ketika terjadi viral di media," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).

Nani mengakui, namun ia gelisah menyebabkan komunikasinya belum baik.

"Ini introvert banget (tersangka) tidak semudah yang anda bayangkan.

Jadi awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup," kata Burkan.

Saat ini, pihak kepolisian sedang memburu sosok R, teman Nani yang memberi saran untuk meracuni Tomy.

Ia menyebut saat ini pria berinisial R tersebut belum ditemukan lantaran ponselnya mati.

Ia pun menyebut kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus tersebut.

Namun demikian, pihaknya masih harus melakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.

"Pengakuan mbak NA (Nani) seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hpnya mati.

Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan," ujar AKP Ngadi.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jabar/Tribun Jogja)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sempat Pulang ke Majalengka Sebelum Kirim Sate Sianida, Ayah Ungkap Sikap Nani di Rumah

Berita lain terkait Sate Sianida

Berita Terkini