TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernikahan yang terpaut usia sangat jauh kembali terjadi.
Seorang pemuda berusia 28 tahun asal Garut, Jawa Barat, menikah dengan wanita berusia 53 tahun yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).
Mereka baru saling mengenal selama 26 hari setelah berkenalan lewat chat messenger di Facebook.
Namun pemuda dan PNS ini saling jatuh hati dan merasa saling cocok, hingga akhirnya sepakat menikah dengan mahar Rp 173.000.
Melansir Kompas.com, Senin (19/4/2021), pemuda itu ialah Cecep Bagja yang berprofesi sebagai tukang servis ponsel di kota asalnya.
Ia mantap menikahi Elisa (53), wanita kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur yang merupakan PNS di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan.
Keduanya menikah pada 1 Ramadhan 1442 Hijriah atau 13 April 2021.
Pernikahannya pun berlangsung secara sederhana di kediaman rumah Elisa yang berada di jalan Angkasa gang Mandor Beddu 6 Nunukan.
Selain mahar yang tidak memberatkan, pernikahan antara Cecep dan Elisa juga tidak disertai dengan barang seserahan.
Pasalnya, Elisa merasa sudah berkecukupan sehingga mengaku tidak membutuhkan harta.
Baginya, kesungguhan Cecep yang tidak ternilai oleh apapun.
Cerita perkenalan Cecep dan Elisa juga bak kisah novel.
Cecep sudah lama ingin memiliki istri untuk bisa bersantap sahur dan buka bersama di bulan Ramadhan.
Ia pun memiliki mimpi untuk beristri pada Ramadhan tahun 2021, tepat di usia 28 tahun.
Sementara Elisa merupakan seorang janda yang sudah setahun ditinggal suami.
Ia memiliki 3 cucu dari 2 anak laki laki yang kini berada di Samarinda dan menekuni pekerjaan masing masing.
Ada yang bekerja di batu bara dan juga sebagai hair stylis yang memiliki barber shop sendiri.
Semenjak menjanda, keseharian Elisa hanya di kamar mengetik tugas dan menulis buku untuk mengusir sepi.
Cerita mereka dimulai secara tidak sengaja, ketika Elisa mengirimi Cecep permintaan pertemanan di jejaring sosial Facebook pada 17 Maret 2021.
Lalu, keduanya pun lebih sering berkomunikasi melalui video call.
Sejak saat itulah, Cecep menaruh hati pada Elisa, sehingga berniat untuk mempersuntingnya.
Akan tetapi, niatnya itu sempat menjadi cemoohan tetangga, tapi itu tak menghalangi tekat bulatnya.
"Ini bukti keseriusan perasaan saya. Saya tidak ragu menikahi Bunda Elisa, karena memang kami cocok dan saling cinta," tegasnya Cecep seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (19/4/2021)
Kecocokan dengan Elisa dikatakan karena mereka memiliki nasib yang nyaris sama.
Elisa tinggal sendirian karena suaminya telah meninggal dan anak-anaknya bekerja di kota kelahirannya.
Pernikahan Cecep Bagja, pemuda berusia 28 tahun dengan Elisa, PNS berusia 53 tahun (KOMPAS.COM)
Sementara Cecep yang merupakan anak tunggal juga hanya tinggal berdua dengan ibunya dan tidak memiliki keluarga.
Meski jarak dari Garut, Jawa Barat ke Nunukan, Kalimantan Utara cukup jauh, pemuda ini tetap tidak patah semangat.
Sekali lagi, karena kebulatan tekat dan rasa cinta, tak menyurutkan langkahnya menempuh perjalanan darat, udara dan laut, demi bertemu dan menikahi Elisa.
"Bunda Elisa bagi saya adalah hadiah ulang tahun terindah dan mimpi yang terwujud," kata Cecep dengan wajah yang terlihat bahagia.
Cecep juga tak begitu menyoalkan perbedaan usia antara dia dan istrinya.
Baginya, usia hanyalah sebuah angka, bukan penghalang untuk mendapatkan kebahagiaan.
"Usia hanya tentang angka, hidup dan kebahagiaan tidak mengenal perbedaan usia. Kalau nyaman, saling pengertian, kenapa harus meributkan angka?" ujarnya.
"Kita saling cocok juga memiliki pandangan yang sama tentang apa itu menjalin hubungan suami istri. Kami yakin pilihan ini yang terbaik buat kami," katanya sambil tersipu.
Elisa juga membenarkan ucapan Cecep, ia mengaku tidak sembarangan dan asal memilih.
Jauh-jauh hari sebelum memantapkan sosok pendamping hidupnya, ia sudah melakukan tirakat.
Elisa berpuasa hajat selama dua bulan, dan sering bertanya pada para ahli agama.
"Mereka mengatakan, jodoh saya adalah orang jauh dan akan datang melamar saya lewat pintu depan. Tanda itu ada sama Aa Cecep, makanya hati saya tidak ragu meski usia kita terpaut 25 tahun. Ini bukan soal usia, tapi tentang bagaimana kita memaknai masa depan bersama," kata Elisa.
Elisa juga memaknai pertemuannya dengan Cecep adalah kuasa Tuhan.
"Saya ini orangnya paling malas main medsos. Tapi entah kenapa pada 17 Maret 2021 saya buka FB dan meminta pertemanan dengan Aa Cecep. Aa langsung terima dan sejak itu kami sering video call," katanya sambil melirik ke Cecep di sebelahnya.
Saat melangsungkan pernikahan, tidak banyak yang diminta Elisa dari Cecep.
Ia hanya ingin Cecep selalu di Kalimantan menemaninya dan memindahkan usaha servis HP milik Cecep di Garut ke Nunukan.
"Komitmen awal kan kita akan bersama terus. Keluarga juga mendukung, sekarang kami masih mencari lokasi yang pas untuk buka usaha. Kita akan selalu berdua pokoknya," katanya bersemangat.
Mengenai jumlah uang sebagai mahar pernikahan, Elisa mengatakan bahwa angka tersebut berdasarkan tanggal awal perkenalan mereka.
Yaitu pada tanggal 17 Maret 2021.
"Jadi kami kenalan itu dua hari sebelum hari ulang tahun Aa Cecep. Selain menjadi kado buat Aa Cecep, tentu menjadi kado paling istimewa dan paling berkesan buat saya," lanjut Elisa sambil memegang tangan Cecep dan menatapnya mesra. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Pemuda 28 Tahun Nikahi PNS 53 Tahun dengan Mahar Rp 173.000: Dia Hadiah Ultah Terindah