Nasional

Sosok Probosutedjo, Adik Soeharto yang Emosi Disebut Saudara Tiri, Eks Napi, Karir Dihalang Soeharto

Penulis: Frandi Piring
Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Probosutedjo (kanan), adik Soeharto yang enggan disebut saudara tiri Pak Soeharto. Pengusaha sukses.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Probosutedjo, adik tiri Presiden Soeharto dari Ibu Sukirah.

Kisah hidup Probosutedjo memang menjadi sorotan publik tanah air.

Bagaimana tidak, Probosutedjo sempat terjerat kasus hukum.

Adapun, pernyataan Probosutedjo yang mengklaim dirinya enggan disebut saudara tiri Pak Soeharto.

Probosutedjo dan Mantan Presiden Soeharto (Internet)

Bagaimana kisahnya?

Sosok Probosutedjo lahir di Kemusuk, Bantul pada 1 Mei 1930.

Sepanjang hidupnya, Probosutedjo dikenal sebagai seorang pengusaha ternama di Indonesia.

Ia adalah Direktur Utama PT. Menara Hutan Buana.

Probosutedjo juga merupakan pemilik Yayasan Menara Bhakti, Universitas Mercu Buana dan salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia.

Ketika Probosutedjo mendirikan Himpunan Pengusaha Pribumi, Soeharto sempat kesal hingga menghardiknya.

Soeharto kala itu menganggap sang adik "menyiram api dengan bensi" kepada pemerintahannya.

Probosutedjo juga dihardik Soeharto karena terlalu kritis terhadap para menteri.

Di zaman pemerintahan Soeharto, sang adik memang terkenal sebagai seorang yang frontal.

Ia tak takut untuk bersuara bila ada kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan pengusaha pribumi.

Almarhum juga disebut-sebut sebagai tokoh yang memperjuangkan hak rakyat agar hidup lebih sejahtera.

Kisah ini diungkap mendiang dalam sebuah buku berjudul "Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto".

Meski tak bisa terjun ke dunia politik, Probosutedjo menunjukkan keahlian lain dalam dunia pendidikan.

Mantan Presiden Soeharto, kakak Probosutedjo. (kompas.com)

Hal tersebut terbukti saat Probosutedjo menjalani hidup sebagai seorang guru di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Ia niat hijrah dari tanah Jawa untuk mendirikan sebuah sekolah hingga akhirnya menjadi kepala sekolahnya sendiri.

Kala itu almarhum juga rela sekolah yang ia bangun menjadi milik negara demi kepentingan rakyat.

Perhatiannya terhadap dunia pendidikan menjadi salah satu motivasi Probosutedjo dalam melahirkan perguruan tinggi yang kini dikenal Universitas Mercu Buana.

Selain sukses dalam dunia pendidikan, mendiang pun dikenal sebagai pengusaha sukses.

Kesuksesan itu didapat Probosutedjo lewat berbagai keberaniannya untuk bisa sukses di usia muda.

Kendati tak pernah terlihat dalam dunia politik, ternyata Probosutedjo pernah berniat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada awal 1990-an.

Akan tetapi keputusannya itu tak restui oleh Soeharto.

Almarhum juga tiga kali gagal menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri.

Padahal saat itu Menteri Dalam Negeri Rudini telah merestui keputusan Probosutedjo.

Namun tetap saja karena Soeharto sang penjegal utama tak merestui, akhirnya Probosutedjo gagal terus.

Dalam memoarnya, Probosutedjo mengungkap keputusan kakaknya yang seperti itu.

Bukan karena Soeharto takut dianggap nepotisme, tetapi figur militer seperti mantan Pangdam Jaya Surjadi Sudirja yang ia kehendaki.

Kasus Hukum Probosutedjo

Probosutedjo sempat terlibat beberapa kasus besar yang membuat dirinya harus mendekam di penjara.

Pada April 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara kepada Probosutedjo atas kasus dana reboisasi hutan tanaman industri (HTI) senilai Rp 100,931 miliar.

Probosutedjo langsung mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta, yang kemudian mengurangi masa hukumanya menjadi dua tahun.

Probosutedjo lalu mengajukan kasasi pada Juni 2004 dan hingga kini putusan kasasi tersebut belum keluar.

Majelis Hakim yang menangani kasasi Probosutedjo adalah Ketua Mahkamah Agung, Bagir Manan, Parman Suparman dan Usman Karim.

Oleh karena sudah setahun belum mengeluarkan putusan, maka Majelis Hakim ini pun kemudian digantikan Iskandar Kamil, Atja Sondjaya, Harifin A. Tumpa, Djoko Sarwoko dan Rehngena Purba sejak 31 Oktober 2005.

Pada 11 Oktober 2005, ia mengaku telah memberikan uang sebesar Rp 6 miliar kepada pengacaranya, Harini Wiyoso untuk menyuap Bagir Manan dan para anggota jaksa lainnya.

Pada 28 November 2005, Majelis Hakim tingkat kasasi Mahkamah Agung memutuskan untuk menghukum Probosutedjo empat tahun penjara serta denda sebesar Rp 30 juta subsider 3 bulan penjara.

Ia juga harus membayar kembali Rp 100,931 miliar sebagai pengganti uang yang dikorupsi tersebut.

Setelah menjalani dua pertiga masa hukumannya di Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin di Bandung, ia dibebaskan pada 12 Maret 2008.

Probosutedjo Enggan Disebut Saudara Tiri Presiden Soeharto

Probosutedjo adalah adik dari Presiden Republik Indonesia kedua. 

Meski kakak beradik, keduanya berbeda bapak. 

Probosutedjo pun enggan disebut saudara tiri. 

Hal ini disampaikan Probosutedjo dalam buku Memoar Romantika Probosutedjo yang ditulis oleh Alberthiene Endah pada tahun 2010.

"Saya bukan saudara tiri Mas Harto," jelas Probosutedjo.

"Mas Harto, atau Soeharto, Presiden RI ke-2, adalah saudara kandung saya. Anak yang terlahir dari rahim Ibu yang juga mengandung saya," kata Probosutedjo.

Probosutedjo dan Soeharto memiliki ibu yang sama, Raden Roro Sukirah yang merupakan anak dari pasangan Raden Ngabehi Atmosudiro dan Suminem.

Raden Ngabeni disebut-sebut sebagai keturunan pendiri Kemusuk, Wongosomenggolo.

Silsilah keluarga Probosutedjo berawal dari pernikahan Raden Roro Sukirah pada usia 16 tahun.

Raden Roro Sukirah menikah Panjang yang berganti nama menjadi Kertosudiro.

Dari pernikahan Raden Roro Sukirah dan Kertosudiro lahirlah Soeharto.

Pernikahannya tidak berlangsung lama dan akhirnya mereka bercerai.

Raden Roro Sukirah menikah lagi dengan  Purnomo yang kemudian berganti nama menjadi R. Atmoprawiro.

Dari pernikahan kedua ini,  Raden Roro Sukirah memiliki tujuh anak yang bernama Sukiyem, Sutjipto, Basirah, Suminah, Suprobo, Suwito, dan Noek Boesinah.

Anak keempat Raden Roro Sukirah, Suprobo yang berganti nama menjadi Probosutedjo.

Probosutedjo menikah dengan Ratmani Probosutedjo dan dikaruniai 6 orang anak.

Probosutedjo Meninggal Dunia

Adik Presiden Soeharto, Probosutedjo dikabarkan meninggal dunia di RSCM Jakarta, Senin (26/3/2018) pagi

Tribun Jabar melansi Tribunnews, Probosutedjo meninggal dunia di usia ke-87 tahun.

Jenazah Probosutedjo diterbangkan ke Yogyakarta dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Kemusuk, Bantul, D.I. Yogyakarta. 

(Tribunmanado.co.id/TribunJabar.id/Grid)

Tautan Saduran:

https://jabar.tribunnews.com/2018/03/26/perjalanan-hidup-probosutedjo-adik-soeharto-yang-dikenal-frontal-hingga-terlibat-sejumlah-kasus?page=all

https://www.grid.id/amp/04197986/probosutedjo-enggan-disebut-saudara-tiri-soeharto-silsilah-keluarga-membuktikan-?page=all

Berita Terkait Soeharto:

Berita Terkini