TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat Presiden Soeharto menjabat, banyak pejabat yang takut kepadanya, dan tunduk terhadap perintahnya.
Pun di kalangan militer, hal sama juga terjadi.
Namun ternyata tak semua seperti itu, ada juga pejabat TNI yang dulunya ABRI yang berani melawan.
Di antarnya adalah sosok Jendral TNI N Jusuf.
Baca juga: Sri Mulyani Beber Bobroknya Pemerintahan Presiden Soeharto, Banyak Aset Hilang
Saat Soeharto menjadi Presiden Kedua Republik Indonesia,
ternyata ada sosok jenderal TNI yang berani menggebrak meja di rumah Soeharto.
Soeharto sendiri menjadi Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun.
Soeharto saat itu menjadi presiden menggantikan Soekarno pada pertengahan era 60-an.
Baca juga: Ingat Yulianto Terapis Sukoharjo Bunuh 7 Warga? Kini Menunggu Mati, Kasasi Ditolak Meski Menangis
Saat Soeharto masih berkuasa, ada satu sosok jenderal TNI yang cukup fenomenal
dan bahkan berani menggebrak meja di rumah keluarga Cendana.
Sosok jenderal TNI yang memiliki popularitas cukup tinggi
di kalangan ABRI (sekarang TNI) itu bernama Jenderal M Jusuf.
Baca juga: Potret Aurel Pakai Hijab, Bikin Umi Gen Halilintar Melongo, Atta : Sayang Banget
Sosok Jenderal TNI M Jusuf ini diungkap oleh Prof Salim Haji Said, Ph
dalam bukunya yang berjudul 'Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto'.
Dalam buku tersebut dituliskan popularitas Jenderal M Jusuf saat itu sempat membuat Soeharto gusar.
Jenderal Muhammad Jusuf dilantik sebagai Menhankam/Pangab pada tahun 1978.
Banyak yang kaget atas pengangkatan ini lantaran
Jenderal M Jusuf sudah hampir 14 tahun tidak berkarier di militer.
Perlu diketahui, sejak 1965, Muhammad Jusuf sudah menjadi Menteri Perindustrian.
Namun, saat Soeharto yang berkuasa, Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima ABRI.
Menariknya, dalam perjalanannya sebagai Panglima ABRI,
Jenderal M Jusuf kerap meninjau langsung ke barak-barak tentara di berbagai daerah.
Tak heran jika Jenderal M Jusuf sangat dicintai prajuritnya.
Salim Said menyebut popularitas Jenderal M Jusuf menyaingi Soeharto kala itu.
Kabarnya, hal ini membuat Soeharto sempat ‘cemburu’ melihat popularitas jenderal dari Bugis itu.
Tak hanya dicintai prajuritnya, Jenderal M Jusuf juga dikenal tegas dan tak ada rasa takut.
Pada suatu waktu ada pertemuan di kediaman pribadi Presiden Soeharto, di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.
Pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.
"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali,
(bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab,
maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf
yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan.”
“Tiba-tiba, Jenderal Jusuf menggebrak meja dengan tangannya.
Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua.
Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden."
"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanunggulangan yang bahasa Jawa itu.
Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said.
Gebrakan meja Jenderal M Jusuf mengejutkan semua yang hadir.
Soeharto langsung membubarkan pertemuan yang baru
beberapa menit berlangsung di kediaman pribadinya itu.
Sejak itu, hubungan Jenderal M Jusuf dengan Soeharto dikabarkan mulai dingin.
Jenderal M Jusuf jarang mengikuti sidang kabinet yang dipimpin Soeharto di Bina Graha.
Jenderal M Jusuf kemudian digeser oleh Soeharto menjadi Kepala Badan Pemeriksa Keuangan.
Setelah itu, sang jenderal memilih pulang kampung ke Makassar dan mengurusi masalah agama.
Jenderal M Jusuf meninggal 8 September 2004.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sosok Jenderal TNI yang Berani Gebrak Meja di Rumah Soeharto, Popularitasnya Bikin Soeharto Gusar
Berita lain terkait Jendral TNI