Soeharto

KISAH Soeharto Bentengi Kekuasaan dengan 2.000 Pusaka dan 200 Paranormal, 31 Tahun Tak Tergoyahkan

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Taman Mini Indonesia Indah akan diambil alik oleh pemerintah, sebelumnya tempat wisata berada dalam pengelolaan Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto.

Di saat bersamaan, perusahaan asal Singapura, Mitora Pte Ktd yang menggugat perdata lima anak Soeharto malah ingin menyita Museum Purna Bhakti Pertiwi dan Puri Jati Ayu di Taman Mini Indonesia Indah.

Entah terkait atau tidak di antara kedua berita tersebut, yang jelas kini keluarga Cendana harus bersiap melepas proyek kebanggan Siti Hartinah alias Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto.

Apalagi, pembangunan salah satu proyek mercusuar ini sendiri menunjukkan betapa Soeharto begitu mencintai istrinya.

Pasangan Presiden Pak Soeharto san Ibu Tien (TribunJatim-Tribunnews.com)

Lihat saja bagaimana Soeharto menghadapi para penentang pembangunan TMII dengan keras, yang tak lain demi mewujudkan impian istri tercintanya.

Soeharto sendiri dipercaya kehilangan auranya setelah sang istri wafat apda 28 April 1996.

Bahkan, saat tampil di muka umum, ia tampak renta, tanpa cahaya.

Sesekali, matanya terkadang menerawang. Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi, meronggakan kekosongan dalam hidupnya.

Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.

Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon, masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.

Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden. Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.

Cara melibas lawan politiknya terkesan vulgar dan transparan. Padahal, sebelumnya, Soeharto dikenal pandai mengendalikan diri. Senyumnya menyembunyikan isi hatinya. 

Sebagai lelaki Jawa kebanyakan, ia berusaha menyerap budaya leluhurnya, menjadikannya pegangan dan pedoman hidup.

Puasa Senin-Kamis, ia lakoni sedari muda. Kaweruh jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan jargon, bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.

Lihat caranya menamakan surat sakti Supersemar. Begitu pun senyum mesemnya, yang mengingatkan pada pusaka Semar Mesem.

Halaman
12

Berita Terkini