Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - James Arthur Kojongian belum resmi dilengser dari posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut, meski sudah diketuk palu oleh DPRD Sulut.
DPRD masih menunggu keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk benar-benar melengserkan ipar Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu itu.
Meski begitu aktivitas James Arthur Kojongian sebagai pimpinan Dewan mulai terbatas.
Ia sering absen di kursi pimpinan rapat kala berlangsung Rapat Paripurna.
Belakangan, muncul baliho pimpinan DPRD tanpa gambar James Arthur Kojongian.
Baliho tersebut terletak di Perempatan Jalan Pusat Kota, Dekat Gereja GMIM Setrum Manado.
Baliho itu menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Edwin Silangen sebagai Komisaris Utama Bank SulutGo dan Revino Pepah sebagai Dirut Bank SulutGo.
erada di Perempatan Jalan Dekqr
Hanya ada 3 foto pimpinan dewan yang ada di baliho itu, tanpa James Arthur Kojongian.
Ketiganya yakni Ketua DPRD Fransiskus Silangen, Wakil Ketua DPRD Victor Mailangkay dan Billy Lombok.
JAK pun protes, meski hanya baliho namun harusnya ada penekanan aturan.
Pasalnya Kemendagri belum mengeluarkan putusan terkait pelengseran dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
"Harusnya tahu aturan," kata Ketua Harian Partai Golkar ini.
Soal baliho tersebut, JAK menyarankan agar mengonfirmasi ke Sekretariat DPRD.
Sebelumnya, JAK tersandung kasus pengadangan mobil oleh istrinya Mikhaela Elsiana Paruntu (MEP). Pengadangan itu berbalut dugaan perselingkuhan
Kasus berbalut isu perselingkuhan, ketika diadang istrinya, JAK di dalam mobil bersama gadis insial AS. Kemudian istrinya MEP mengadang mobil meminta JAK langsung turun dari mobil.
Sadar MEP merupakan istri sahnya. Berkali MEP memintq agar AS turun dari mobil. JAK dengan sadar menjalankan mobil dengan niat agar MEP menepi, tapi MEP tetap bersikukuh tidak ingin menepi.
MEP kemudian naik ke deksel. JAK menjalankan mobil sehinggabMEP bergelantungan di deksel mobil, dihantar sepanjang jalan.
Kondisi tersebut membuat MEP berteriak minta tolong sehingga masyarakat berhamburan keluar rumah. Warga ikut membantu mengadang mobil JAK.
Kronologi ini terungkap dari hasil penyelidikan Badan Kehormatan DPRD Sulut.
Badan Kehormatan menilai JAK melanggar kode etik, dan mencoreng kehormatan DPRD, sehingga mengeluarkan rekomendasi melengserkan JAK dari Pimpinan DPRD, dan memecatnya dari keanggotaan DPRD yang diserahkan ke Partai Golkar, tempat JAK bernaung
Nonton Bareng
James Arthur Kojongian akrab disebut JAK kembali menggiatkan aktivitas politik Partai Golkar Provinsi Sulut.
JAK yang sebelumnya dinonaktifkan sebagai Ketua Harian Golkar Sulut kini sudah aktif lagi dalam kepengurusan Partai berlambang beringin.
Kali ini, JAK bersama Pengurus Partai Golkar di Sulut mengadakan kegiatan nonton bareng film Habibie& Ainun di Bioskop Manado Town Square (Mantos) 3, Kamis (1/4/2021).
Partai Golkar ingin menyampaikan pesan agar masyarakat kembali menggairahkan perfilman nasional.
Kegiatan ini sekaligus Partai Golkar memperingati Hari Perfilman Nasional.
Partai Golkar pun memulai dengan mengadakan nonton bersama film nasional yang jatuh pada 30 Maret.
Perfilman nasional sempat terpuruk dampak dari Pandemi Covid 19. Masyarakat yang sebelumnya hobi menonton film di bioskop menghentikan sementara aktivitas tersebut.
Partai Golkar membuktikan sendiri penerapan protokol kesehatan Covid 19
Ketika masuk bioskop dicek suhu tubuhnya, cuci tangan maupun pakai hand sanitizer,wajib pakai masker, jarak kursi pun diatur memenuhi physical distancing, bahkan tidak diperkenankan mengonsumsi makanan ringan.
"Pemenuhan Protokol Covid 19 berjalan baik," ujar suami Michaela Elsiana Paruntu ini
JAK mengatakan, Pengurus Partai Golkar di 15 kabupaten kota dan masyrakat ambil bagian hadir di tengah masyarakat membantu dalam kegiatan sosial dan lain-lain.
Mengabadikan momen para Pengurus Golkar pun membentangkan spanduk bergambar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu.
Mereka juga menyertakan pesan di baliho bertuliskan Dukung Industri Perfilman Nasional. (ryo)