TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Muhammad Abdullah Syukri yang terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII periode 2021-2023
Abdullah Syukri terpilih dalam kongres PMII XX di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (25/3/2021)
Abdullah Syukri memperoleh 130 suara dari 242 suara dan pesaingnya Mohammad Syarif Hidayatullah mendapat 112 suara
Berikut rinciannya
- Zona Balikpapan 10 suara untuk Abdullah Syukri dan 15 suara untuk Syarif Hidayatullah
- Zona Samarinda 14 suara untuk Abdullah Syukri dan 14 suara untuk Syarif Hidayatullah
- Zona Batam 35 suara untuk Abdullah Syukri dan 15 Suara untuk Syarif Hidayatullah
- Zona Kendari 41 suara untuk Syarif Hidayatullah
- Zona Bekasi 45 suara untuk Abdullah Syukri dan 13 suara untuk Syarif Hidayatullah
- Zona Lombok Timur 26 suara untuk Abdullah Syukri dan 14 suara untuk Syarif Hidayatullah
Sebelumnya, putaran pertama hanya selisih satu suara yakni 64 dan 63 dengan Mohammad Syarif Hidayatullah.
Lantas siapa Abdullah Syukri?
Abdullah Syukri adalah putra sesepuh Pesantren Buntet Cirebon KH Hasasnuddin Kriyani.
Abdullah Syukri pernah mengaji di Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang hingga Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang pimpinan KH Maimoen Zubair.
Jejak organisasi Abdullah Syukri berawal menjadi Ketua Komisariat PMII Universitas Brawijaya, Malang.
Kemudian dia menjadi pengurus PMII Cabang Malang.
Saat terpilih, Abdullah Syukri menjabat Ketua Biro Beasiswa Bidang Hubungan Internasional PB PMII.
Dia juga menjadi inisiator pendirian Pengurus Cabang Internasional yakni Taiwan, Jerman dan Maroko.
Pria yang disapa Gus Abe ini melanjutkan kuliahnya ke luar negeri yakni Universitas Duisberg Essen, Jerman.
Pria lahir 29 tahun lalu di Cirebon ini mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Jerman untuk bidang ilmu politik dan pemerintahan.
Abdullah Syukri menjadi wakil Indonesia di Forum Perdamaian Dunia di Amerika Serikat dan Serbia.
Jejak Organisasi
- Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya periode 2009-2010.
- Ketua KPU FISIP Universitas Brawijaya
- Kongres Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya
- Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syakiroh 2 Buntet Pesantren Cirebon
- Pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren.
- Wakil Direktur Center for Indonesian Policy Analysis
- Indonesian Returning Expert di Korporasi Jerman untuk Kerjasama Internasional
- Tim Asistensi Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.
Kongres PMII, Jokowi: Banyak Organisasi Digilas Perubahan karena Tidak Beradaptasi
Presiden Joko Widodo menyebut, dunia telah berubah dengan sangat cepat. Perubahan mengakibatkan munculnya disrupsi di seluruh sektor kehidupan.
Oleh karena itu, ia mengingatkan organisasi kemasyarakatan agar mampu beradaptasi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/3/2021).
"Perubahan selalu tidak ramah bagi yang tidak siap berubah dan berhenti belajar.
Banyak organisasi, ini banyak, banyak organisasi harus rela digilas perubahan karena tidak sigap beradaptasi dengan perubahan," kata Jokowi.
Jokowi meminta kader PMII menjadi navigasi perubahan bangsa. Ia berharap PMII terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaptif, serta membuka diri terhadap hal baru.
Jokowi juga mewanti-wanti kader PMII untuk menguasai ilmu dan teknologi dalam menghadapi berbagai disrupsi.
"Buat kader-kader PMII menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ain, kewajiban setiap individu kader.
Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang ikut yang akan ikut menentukan maju atau mundurnya Indonesia di masa depan," ujar Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengajak para kader PMII berkontribusi membantu pemerintah dalam menghadapi krisis akibat pandemi.
Ia menyebut, berbagai kebijakan telah ditempuh pemerintah. Banyak program prioritas diluncurkan untuk menolong ekonomi rakyat agar tetap bisa bertahan.
Meski belum menunjukkan hasil yang maksimal, namun kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air telah menunjukkan perbaikan.
"Oleh sebab itu saya minta dukungan dan partisipasi para kader PMII yang menjadi bagian dari jihad kebangsaan ini, ikut berkontribusi ide, gagasan, dan bekerja nyata membantu dan menyelesaikan persoalan-persoalan besar bangsa," kata Jokowi. (Aldi Ponge/Tribun Manado/Kompas.com)
SUMBER SEBAGIAN: