TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini kabar kurang baik menimpa seluruh tim pebulutangkis Indonesia.
Dikabarkan tadi malam bawah seluruh tim Indonesia dikeluarkan dari turnamen All England.
Hal ini tentunya menjadi kabar mengejutkan bagi para pebulutangkisnya salah satunya Marcus Fernaldi Gideon yang adalah pasangan Kevin Sanjaya.
Baca juga: KABAR TERBARU Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, Tahun Ini Rencananya Istana Kepresidenan Dibangun
Baca juga: Edhy Prabowo Mengaku Tak Pernah Kekurangan Uang, Istri Sebut Dapat Nafkah 50 Juta Tiap Bulan
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 05.25 WIB, Seorang Pengendara Motor Tewas Usai Menabrak Truk di Tikungan
Foto : Pasangan Ganda Putra Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. (badmintonindonesia.org)
Tiga wakil Indonesia secara mengejutkan dinyatakan kalah walkover atau WO dalam turnamen bergengsi All England yang tengah berlangsung di Birmingham, Inggris.
Ketiga wakil Indonesia tersebut adalah Anthony Ginting,
pasangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto serta pasangan ganda Campuran Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.
Ungkapan kekecewaan pun datang dari para atlet bulutangkis.
Ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon, menuliskan dalam akun Instagramnya tentang penyebab kisruh di ajang All England.
“Malam ini kami sangat terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain bulutangkis Indonesia dan officials) harus ditarik dari All England karena penumpang dalam penerbangan yang sama dengan kami dinyatakan positif Covid-19,” tulis Marcus dalam bahasa Inggris di Instagram pribadinya.
Ia menyatakan, dalam kasus ini, Badminton World Federation (BWF) telah gagal menyelenggarakan turnamen All England.
“Sebelum terbang, kami seluruh tim Indonesia telah dites negatif dan kami telah kembali dites negatif pada saat kami tiba di hotel (di Inggris),” lanjutnya.
Menurutnya, jadwal pertandingan All England hari ini telah tertunda karena ada tujuh anggota tim dari negara lain yang dites positif Covid-19.
“Setelah mereka dites kembali, hasil tesnya (satu hari) kemudian dinyatakan negatif,” ujar Marcus.
Marcus menyatakan, mengapa tim Indonesia tidak mendapatkan keadilan.
Menurutnya, jika memang pemerintah Inggris memiliki aturan ketat dalam penanganan Covid-19,
mengapa BWF tidak menerapkan aturan sistem ‘bubble’ dalam turnamen ini,
dan mengapa mereka tidak dikarantina setelah tiba di Inggris.
“Kami sudah tidak memiliki kepercayaan lagi terhadap hasil tes yang mereka lakukan.
Karena seperti yang bisa kita lihat, semua tujuh kasus positif Covid-19 bisa berubah menjadi negatif hanya dalam satu hari (tes kedua dilakukan satu hari setelah tes pertama),” tulis Marcus.
Selain itu, di kolom komentar dia meminta pertanggungjawaban BWF sebagai pihak penyelenggara All England.
“Jangan mengadakan even (turnamen) jika (BWF) tidak bisa mengatur dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Foto : Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon Juara Ganda All England 2017. (Humas PBSI/Tribun Sport)
Kornologi Tim Indonesia Dikeluarkan dari Turnamen All England
Kabar mengejutkan datang dari kontingen Indonesia yang berlaga di ajang bergengsi All England 2021, Kamis (18/3/2021).
Seluruh perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang All England 2021,
kabar tersebut diunggah lewat instagram resmi PBSI, @badminton.ina.
Ajang All England 2021 telah bergulir di Birmingham Arena mulai, Rabu (17/3/2021) waktu setempat.
Ada enam wakil Indonesia yang bertanding di hari pertama,
meliputi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Jonatan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Namun dari keenam wakil yang dikirimkan Indonesia ke ajang All England 2021,
Fajar/Rian, Praveen/Melati, dan Ginting gagal mentas karena dinyatakan kalah WO.
Ketiga wakil Indonesia itu sudah melancarkan protes lewat Instagram kepada BWF selaku federasi bulutangkis dunia.
PBSI pun menjelaskan bagaimana kronoli seluruh tim Indonesia yang sudah bertandaing maupun belum dipaksa mundur dari All REngland 2021.
"Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan."
"Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu,
terdapat penumpang yang terkena Covid-19.
Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang,
dan dari mana asal orang yang positif tersebut," tulis keterangan PBSI
"Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris,
jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari."
"Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre,
terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu."
"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris."
"Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua."
Kondisi ini jelas merugikan dan membuat kecewa kontingen Indonesia.
The Minions dkk harus menjalani isolasi selama 10 hari di Inggris.
Setelah dipastikan mundur dan tak bisa melanjutkan perjalanan di All England,
Tim Indonesia juga harus menjalani isolasi mandiri terkait peristiwa tersebut.
(Tribunnews/Kompas TV)
Artikel telah tayang di Kompas.tv dengan judul Marcus Gideon: BWF Jangan Selenggarakan Turnamen Kalau Tidak Bisa Mengatur dan Bertanggung Jawab.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KRONOLOGI Tim Indonesia Dikeluarkan dari All England 2021, The Minions Cs Jalani Isolasi Mandiri.