Berita Minsel

Perluasan PPKM di Minsel Terkendala Anggaran, Dinkes Akui Sudah Serahkan Pemetaan ke Polres Minsel

Penulis: Rul Mantik
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu Posko PPKM Mikro yang dibangun Pemerintah Desa Tondei Dua, Kecamatan Motoling Barat. Pembangunan dan pengoperasian posko ini berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Motoling.

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), belum berjalan maksimal.

Ketiadaan anggaran untuk membiayai petugas Posko PPKM jadi kendala.

Koordinasi masih harus dilakukan untuk keberhasilan program pemerintah pusat ini.

Informasi dari Dinas Kesehatan Minsel, koordinasi pemberlakuan PPKM bukan di tangan mereka. Tugas mereka hanya melakukan pemetaan zonasi penyebaran Covid-19.

"Kalau pelaksanaan PPKM, baiknya tanya ke Polres, sebab mereka yang mengatur soal itu."

"Tapi, kami sudah lakukan pemetaan zonasi penyebaran Covid-19. Data itu sudah kami serahkan ke Polres Minsel," aku Yunike Panambunan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang juga sebagai anggota Gugus Tugas Covid-19 Minsel, Jumat (5/3/2021) sore.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Minsel, AKBP Norman Sitindaon, belum bisa diwawancarai soal PPKM. Saat Tribun Manado menyambangi Polres Minsel pada Jumat pekan lalu, Sitindaon sementara mengikuti video conference (vicon).

"Bapak (Kapolres, red) sementara ikut vicon. Tunggu saja di ruang tunggu," kata Niksen Liando, bagian Humas Polres Minsel.

Saat ditunggu cukup lama, acara tersebut belum selesai.

"Nanti, coba cari lagi kesempatan lain," katanya.

Hanya saja, menurut bagian Humas Polres Minsel, pembangunan pos PPKM di Minsel, masih terkendala anggaran.

"Program ini memang sudah seharusnya dilaksanakan. Akan disesuaikan dengan pemetaan zonasi. Namun, kalau dilaksanakan di semua desa, kami terkendala anggaran," ungkap Niksen.

Soal pasukan, menurutnya tidak masalah. Sebab, Polres Minsel memiliki personil yang cukup untuk melakukan penjagaan di pos-pos PPKM.

"Kalau jumlah pasukan pasti cukup. Tapi, yang harus dipikirkan soal anggaran konsumsi dan transpirtasi para petugas gabungan yang akan berjaga di pos. Sebab yang akan stand by di pos-pos jaga bukan hanya petugas kepolisian, namun ada dari pihak lain," terangnya.

Niksen pun mengarahkan untuk bertanya lebih detil kepada Kapolres Minsel.

Upaya menghubungi Sitindaon melalui WhatsApp, belum membuahkan hasil. Sampai berita ini ditulis pada Minggu (7/3/2021) pesan WA yang dikirim melalui Nomor 08229201xxxx, belum mendapat balasan.

Belum adanya anggaran yang jelas untuk pembiayaan pembuatan pos PPKM, tak menjadi kendala bagi beberapa desa. Terbukti, sudah ada desa yang membangun pos PPKM.

"Kami sudah membangun satu Posko PPKM Mikro. Sekarang sudah diaktifkan," kata Harold Mantik, Hukum Tua Desa Tondei Dua, Kecamatan Motoling Barat, Minggu (7/3/2021).

Dalam menjalankan posko, Pemerintah Desa Tondei Dua, katanya, melakukan koordinasi dengan Polsek dan Koramil Motoling.

"Jika ada suatu kejadian yang membutuhkan petugas, kami akan menghubungi Polsek dan Koramil. Koordinasi sudah sering kami lakukan," aku Harold. (rul)

Jumlah Harta Kekayaan AHY dan Moeldoko, Sama-sama Mengaku Ketum Demokrat

5 Arti Mimpi Mimisan, Ternyata Bisa Jadi Pertanda Baik Maupun Buruk, Ini Tafsiran Lengkapnya

Kunci Jawaban Soal Tema 8 SD Kelas 6 Halaman 125-127, Subtema 3 Pembelajaran 6 untuk Kelas 6 SD

Berita Terkini