Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Minggu 7 Maret 2021, Kisah Para Rasul 7:54 : Hati Yang Dikeraskan

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Renungan Harian

TRIBUNMANADO.CO.ID - Stefanus bersama 6 orang lainnya, terpilih mendampingi keduabelas rasul untuk melaksanakan pelayanan meja.

Mereka terkenal sebagai orang-orang baik yang dipilih dari seluruh jemaat.

Stefanus adalah orang yang penuh iman dan Roh Kudus, kasih karunia dan kuasa. Demikian juga dengan enam orang lainnya.

Firman Tuhan pun tersebar luas, sehingga para imam dan jemaat yang jadi percaya kepada Tuhan Yesus bertambah berlipat ganda.

Hal ini menimbulkan kecemburuan dan iri hati di kalangan orang Yahudi dari berbagai kalangan.

Ilustrasi renungan (internet)

Mereka menantang Stefanus bersoal jawab tentang Firman Tuhan, namun mereka tak sanggup mengalahkan hikmat dan Roh yang dimiliki Stefanus.

Lalu mereka menghasut banyak orang dan memfitnah Stefanus sehingga dia dihadapkan ke Mahkama Agama dan diadili.

Mereka kaget saat mengadili karena Stefanus tampak seperti seorang malaikat.

Namun karena hati sudah membatu, mereka tetap menghasut dan menyalahkan Stefanus dengan tuduhan palsu.

Stefanus pun membela diri dan menjelaskan dan menguraikan Firman Tuhan dengan baik, benar dan sangat tegas bahkan keras tanpa takut sedikitpun.

Di hadapan semua anggota Mahkamah Agama itu, dia menegur secara terbuka dan nyata-nyata dengan kebenaran firman Tuhan.

Merekapun tertusuk hatinya. Bukannya berobah dan bertobat, mereka malah menyambutnya dengan kertakan gigi.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. (ayat 54)

Stefanus tidak kompromi dengan dosa dan kejahatan. Dia menyampaikan Firman Tuhan tanpa takut dan gentar.

Dia tahu risiko yang akan dia tanggung. Pembunuhan mengancam dia, tapi tak pernah membuat dia mundur selangkahpun.

Dia tetap menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dengan berani dan menegur para pembesar agama.

Dia tidak memelintir sedikitpun Firman Tuhan untuk menyenangkan apalagi memuji para pemuka agama.

Dia tidak menyampaikan Firman Tuhan untuk memuji-muji hati para pembesar.

Dia tegas menegur yang salah dan meluruskan yang bengkok. Itulah sosok Stefanus yang mati karena firman Tuhan.

Sahabat Kristus, bagaimana dengan kita? Seperti Stefanus, kita sama-sama hamba Tuhan, hanya hidup di zaman yang berbeda.

Stefanus cs di zaman mula-mula, kita di zaman now. Namun, yang kita beritakan sama, yaitu firman.

Pusat pemberitaan dan pelayanan kita juga sama, yakni Tuhan Yesus. Juruselamat kita, Itu juga: sama.

Tapi, sudahkah kita seperti Stefanus yang berani menyampaikan firman tanpa takut dan gentar? Tanpa takut kehilangan nyawa?

Tanpa takut kehilangan, jabatan, pekerjaan, uang, kehormatan, kekayaan dan berbagai kesenangan dunia lainnya?

Atau kita menjadi bagian dari orang-orang yang berkompromi dengan dosa. Yang rela memelintir kebenaran firman Allah sesuai selera pemimpin atau diri kita.

Kita memberitakan firman "by order," sesuai permintaan dan keinginan dari kepentingan dan atau kekuasaan tertentu. Atau demi keegoisan dan keserakahan diri kita.

Sebagai hamba Kristus, takutlah hanya kepada Tuhan. Taatlah pada-Nya dan lakukanlah firman-Nya dengan baik dan benar.

Jangan justeru kita menggertakan gigi karena tegas dan kerasnya firman Tuhan.

Jangan marah apalagi benci jika kebenaran firman Tuhan menegur bahkan menghakimi kita dengan tegas. Sebab itu untuk keselamatan dan kebaikan kita.

Setiap keluarga Kristen, hendaknya rendah hati, menerima teguran firman Tuhan.

Bukan menolak atau memusuhi apalagi membunuh orang yang ditugaskan Allah menyampaikan firman Tuhan secara tegas bahkan keras kepada kita.

Sebab demikian seharusnya terjadi dan berlaku serta yang harus kita lakukan sebagai orang percaya sekaligus hamba Allah.

Sampaikanlah firman Tuhan dengan benar dan terang benderang, dan terimalah nasihat dan teguran firman Tuhan demi kebaikan dan keselamatan kita.

Jangan keraskan hati, tapi milikilah hati sebagai hamba dan tegaslah menyampaikan kebenaran firman Allah berlandaskan kasih Kristus, sehingga dari kehidupan kita, nama Tuhan Yesus dipuji dan dimuliakan.

Kita memang akan menderita. Tapi jangan takut, sebab Tuhan Yesus pasti beserta kita dan menolong kita beserta keluarga dalam segala hal. Amin

Doa: Tuhan Yesus, teguhkan hati kami menyampaikan kebenaran firman-Mu, dan karuniakan kerendahan hati bagi kami dalam segala hal. Amin. (Jackried Malusenseng)

Berita Terkini