TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan KH Wahid Hasyim I, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur pada kemarin Kamis.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan sepeda motor yang mengalami kecelakaan tunggal.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang pengedara motor tewas.
Baca juga: Masih Ingat Robby Abbas Muncikari yang Ungkap 100 Artis Terlibat Prostitusi? Gini Kabarnya Sekarang
Baca juga: Hasil Liga Italia Parma vs Inter Milan, Sanchez Pahlawan Kemenangan, Nerazzurri Unggul dari AC Milan
Baca juga: YUHUUU Selamat Ya! 5 Shio Bakal Mandi Rezeki hari ini Jumat 5 Maret 2021, Apa Itu Shiomu?
Foto: Unit Laka Lantas Polresta Samarinda saat melakukan olah TKP. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)
Kecelakaan lalu-lintas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur kembali terjadi.
Seperti yang terjadi pada dua pemuda di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Tepat di Jalan KH Wahid Hasyim I, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, pada Kamis (4/3/2021) pukul 00.06 WITA dua pemuda bernama Willyam Cherry (24), dan temannya Ebet (24) terlibat kecelakaan tunggal.
Willyam yang mengendarai motor jenis Yamaha MX King nopol KT 6873 IZ, dengan membonceng temannya Ebet, melaju dari arah M. Yamin ke arah Wahid Hasyim I.
Keduanya diketahui usai menenggak minuman keras (miras).
Di pertengahan perjalanan, keduanya oleng dan menabrak tiang besi baliho yang berdiri di tengah median jalan dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia ditempat, yaitu Willyam.
Ebet saat diwawancarai dengan kondisi setengah sadar menceritakan sebelum kejadian, bersama dengan Willyam akan pergi ke asrama temannya tersebut.
Dia dari kostnya di Jalan Merdeka 1 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
"Jadi sekitar jam 20.00 WITA, dia (Willyam) datang ke kost saya, langsung bilang kamu sombong.
Saya bilang mau mengurangi minum-minum (alkohol), saya takut masalah sama teman, baru disahutin sama dia, iya tapi kamu sombong," jelas Ebet, Kamis (4/3/2021) dinihari.
Usai percakapan tersebut, Willyam mengajak Ebet untuk menenggak minuman beralkohol.
"Barulah dia mengajak saya minum, dua botol anggur saja.
Masing-masing, saya bilang jangan minum di sini tidak enak sama teman-teman (kost)," tegasnya.
Namun, keduanya tetap minum, hingga akhirnya mabuk.
Setelah itu, Ebet diajak oleh Willyam ke asramanya di kawasan Jalan Wahid Hasyim II.
Dalam kondisi mabuk, keduanya tetap nekat mengendarai motor.
"Yang bonceng dia (Willyam), itu kami kondisi mabuk.
Dia yang bawa saya nggak kerasa dibawanya," ujar Ebet.
Membawa senjata tajam
Foto: Ilustrasi kecelakaan (Istimewa)
Selain di bawah pengaruh alkohol, kedua pemuda ini diketahui membawa senjata tajam jenis badik dan dua botol miras yang rencananya akan diminum kembali di asrama Willyam.
"Saya bingung, kalau begini (terlibat kecelakaan) siapa yang mau disalahkan, sudah saya bilang, jangan bawa badik, kalau lagi mabuk nanti masalah, tapi dia tetap bawa, itu untuk kupas bawang saja.
Nggak tahu mana badiknya," sebut Ebet.
"Jujur kami minum dua botol dia satu saya satu," imbuhnya.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) sendiri di tidak jauh dari sebuah bengkel dan tidak jauh dari persimpangan Jalan Pramuka.
Dari pemantauan dilapangan kedua pemuda ini mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, lalu menghantam median tengah jalan dan terpental hingga menghantam tiang besi reklame.
Keduanya tergeletak di aspal, satu orang mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia, yakni Willyam.
Sedangkan Ebet selamat dan mengalami luka ringan.
Warga yang melintas disekitar TKP terkejut, yang kemudian langsung berkerumun di lokasi.
Kurang lebih 30 menit, tubuh Willyam dievakuasi dengan menggunakan ambulance PMI Kota Samarinda, menuju kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.
Dan tak lama kemudian, Unit Laka Lantas Polresta Samarinda juga tiba di TKP guna melakukan olah TKP awal.
Serta membawa teman korban, yakni Ebet ke kantor Kepolisian untuk dimintai keterangan.
Terpisah Kasatlantas Polresta Samarinda Kompol Ramadhanil, melalui Kanit Lakalantas Polresta Samarinda Ipda Henny Medikawati menjelaskan.
Sebelum terjadinya kecelakaan tunggal, sepeda motor nopol KT 6873 IZ datang dari arah menuju arah simpang Lembuswana menuju arah Simpang Sempaja dan sedang berjalan di Jalan. M.Yamin.
Setibanya di TKP sepeda motor dikemudikan secara tidak wajar atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi.
"Sehingga oleng ke arah kanan atau ke arah median jalan" jelas Ipda Henny Medikawati, Kamis (4/3/2021) pagi
Karena jarak yang sudah dekat dan pengendara sepeda motor tidak dapat berhenti,
benturan dengan median jalan tak dapat terhindarkan.
"Dan terjadilah kecelakaan tunggal," tegas Ipda Henny Medikawati.
(tribunkaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kecelakaan Maut di Samarinda, Berboncengan Sepeda Motor Diduga Mabuk, Bawa Sajam, Satu Orang Tewas