TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Seperti diketahui Nurdin Abdullah ditangkap petugas KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan atau OTT di Makassar pada Sabtu (27/2/2021).
Selain Nurdin Abdullah (NA) KPK juga menetapkan Sekretaris Dinas PUTR Sulsel Edy Rahmat dan seorang kontraktor Agung Sucipto sebagai tersangka.
Nurdin adalah kader PDI Perjuangan yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Dengan begitu pimpinan PDIP angkat bicara.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto buka suara terkait ditangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah.
Ia menyampaikan, PDI Perjuangan akan menunggu keterangan lebih lanjut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal penangkapan tersebut.
"Kami ikuti proses hukum dan menunggu keterangan," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (1/3/2021).
Menurut Hasto, Nurdin Abdullah dikenal sebagai sosok yang baik dan dekat dengan petani.
"Sepengetahuan kami, beliau adalah orang yang baik."
"Sosok yang dekat dengan petani, betul-betul mendedikasikan diri bagi kepentingan masyarakat," ungkap dia.
Partainya masih menunggu penjelasan lengkap dari KPK soal penetapan tersangka Nurdin Abdullah.
"Partai tidak boleh intervensi hukum atas berbagai hal yang terkait dengan advokasi, kami akan menunggu keterangan lengkap dari KPK terlebih dahulu," lanjutnya.
Hasto mengatakan, ada masukan dari jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan agar Dewan Pimpinan Pusat mengadvokasi Nurdin.
"Masukan yang diberikan dari jajaran DPD agar partai melakukan advokasi (Nurdin Abdullah)."
"Tapi kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait hal tersebut," tegas Sekjen PDIP itu.
Ia mengaku terkejut atas penangkapan Nurdin Abdullah oleh KPK.
Sebab, Nurdin Abdullah dikenal sebagai sosok yang mempunyai rekam jejak baik.
"Kami sangat kaget atas kejadian (penangkapan Nurdin) tersebut."
"Beliau ini rekam jejaknya sangat baik, jadi apakah ada faktor X yang belum kami ketahui," kata Hasto.
Dirinya kembali menegaskan, partai akan menunggu keterangan dari KPK.
"Kami masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari KPK."
"Saya pikir itu sikap yang berada dalam koridor ketaatan kami pada proses hukum tanpa intervensi politik," imbuhnya.
Kata KPK
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dalam kasus proyek infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah diamankan sebagai penerima uang proyek sebesar Rp 2 miliar dari tersangka AS.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum KPK, Komjen Firli Bahuri.
"Dalam penyidikan ini kami menetapkan, saudara NA (Nurdin Abdullah) sebagai penerima uang proyek infrastruktur di sejumlah tempat di Sulawesi Selatan," kata Firli saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021).
Selain Nurdin, KPK juga turut menetapkan dua orang tersangka lainnya yaitu Edi Rahmat alias ER dan Agung Sucipto alias AS.
Nurdin Abdullah dan Edy dijerat sebagai penerima sementara Agung diduga penyuap.
"KPK menetapkan tiga orang tersangka, sebagai penerima NA dan ER, sebagai pemberi AS," ujarnya.
Nurdin Abdullah ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 27 Februari 2021 sampai dengan 18 Maret 2021.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen PDIP Sebut Nurdin Abdullah Sosok yang Dekat dengan Petani dan Punya Rekam Jejak Sangat Baik, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/01/sekjen-pdip-sebut-nurdin-abdullah-sosok-yang-dekat-dengan-petani-dan-punya-rekam-jejak-sangat-baik?page=all