Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Di balik pelaksanaan upacara persemayaman dan penghormatan terakhir, terhadap jenazah almarhum Dr SH Sarundajang menyisahkan hal unik, apa itu?
Sejumlah asisten, kepala perangkat daerah (KPD) dan jajaran, di lingkungan pemerintah Kota (Pemkot) Bitung hadir di seputaran kantor wali kota Bitung menggunakan pakaian adat.
Pada Kamis (19/2/2021), terpantau para pejabat yang berbaris memanjang di samping kirim kantor wali kota.
Laki-laki memakai pakaian adat Minahasa warna hitam, paporong dari Nusa Utara warna ungu dan putih.
Baca juga: Ini Pidato Pertama Andrei Angouw setelah Ditetapkan Sebagai Wali Kota Manado Terpilih
Baca juga: Bupati Bolmong Yasti Mokoagow Buka Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua
Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Hacker SMA yang Retas Database Kejaksaan Agung, Kejagung Maafkan Pelaku
Wanita memakai semi kebaya warna putih.
Penggunaan pakaian adat juga nampak dipergunakan oleh Ny Khouni Lomban Rawung Ketua TP PKK Kota Bitung
pakai pakaian adat warna hitam motif pohon kelapa
dan Ny dr Rinny Pangemanan Tinangon ketua Dharma wanita persatuan (DWP) kota Bitung pakai pakaian adat dengan motif ikan cakalang warna hitam.
Baca juga: Wacana Hukuman Mati Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggota yang Tertangkap Pakai Narkoba Mencuat
Baca juga: Kecelakaan Maut, Pemotor Tewas di Tempat, Polisi Cek Kondisi Korban, Warganet Geram Lihat Korban
Sementara Wali kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, Maurits Mantiri Wakil wali kota dan Audy Pangemanan sekda Kota pakai setelah jas.
“Iya, kami seluruh pejabat eselon 2 dan 3 pakai pakaian adat daerah dalam acara persemayaman,” kata seorang pejabat esalon 3, Jumat (19/2/2021).
Bagian protokol dan komunikasi pimpinan, membenarkan pemilihan tema pakaian yang di pakai jajaran pejabat di pemkot Bitung pakaian adat.
Baca juga: Peringatan Dini Wilayah Potensi Banjir, Waspada Pulau Jawa Berstatus Siaga, Ini Daftarnya
Baca juga: Promo Indomaret Terbaru 19 Februari 2021, Diskon Harga Minyak Goreng Susu Beras, Cek Katalog di Sini
“Sebagai penghormatan kepada almarhum pak Dr SH Sarundajang, yang juga sebagai tokoh adat baik dari Minahasa maupun Nusa utara dan adat lainnya,” kata Alber Sergius Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan setda Kota Bitung, Jumat (19/2).
Selain penggunaan pakaian adat, dalam prosesi penghormatan dan upacara persemayaman, terhadap Wali kota Bitung tahun 1986 – 2000 ada penampilan tarian kabasaran.
Pada upacara persemayaman juga di hadiri Grace Bethel Alva staff adminsitrasi (consular assistent) Konsulat Jendra Filipina di Manado, mewakili kepala kantor Manuel Ayap.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Wali kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban.