TRIBUNMANADO.CO.ID - Anies Baswedan memberi pendapatnya mengenai sanksi bagi warga yang menolak vaksinasi covid 19.
Menurut Gubernur DKI Jakarta ini berbicara soal sanksi nanti saja kalau vaksinnya sudah lebih banyak dari jumlah penduduk.
Saat ini Anies Baswedan enggan berbicara sanksi bagi warga yang menolak vaksinasi Covid-19, karena bukan waktu yang tepat.
Baca juga: Masih Ingat Lamaran Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue Kemarin? Kini Kabarnya Keduanya Sudah Putus
Baca juga: Sosok Rinada, Pernah Viral karena Foto Syur Berseragam PNS, Kini Ditangkap Polisi, Ini Kabar Barunya
Baca juga: PERINGATAN DINI Hari Ini Jumat 19 Februari 2021, BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem
Alasan Anies Baswedan mengatakan hal itu karena kata dia, dosis vaksin masih terbatas.
Belum sebanding dengan jumlah warga di ibu kota.
"Saat ini jumlah vaksinnya saja masih terbatas.
Jangankan yang mau dan tidak mau, wong vaksinnya saja terbatas," ucap Anies kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Ia mengatakan pembicaraan mengenai sanksi baru bisa didiskusikan jika ketersediaan dosis vaksin sudah memenuhi lebih dari kebutuhan.
Sehingga kata dia, untuk saat ini lebih baik memberikan vaksin kepada mereka yang mau menerimanya.
"Kita ngomong begitu kalau vaksinnya sudah lebih banyak dari jumlah penduduknya.
Sekarang vaksinnya masih sedikit kok yang mau aja yang divaksin, gampang kan," jelas dia.
"Ngobrolnya nanti kalau sudah vaksinnya lebih banyak dari pada jumlah penduduk," pungkas Anies. (*)
Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua Telah Dimulai
Pemerintah memastikan pasokan vaksin tercukupi untuk menyasar 21,5 juta lansia dan 17 juta petugas pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu dalam dialog virtual bertajuk 'Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar' Rabu (17/2/2021).
"Vaksin yang datang kita (Kemenkes) sudah hitung, sampai bulan Mei nanti diharapkan 38 juta penerima itu terpenuhi bagi lansia dan pelayanan publik," ujar dia.
Sebagai tahap awal, pihaknya bersama perusahaan farmasi BUMN PT.
Bio Farma akan mendistribusikan 7,5 juta dosis vaksin Covid-19.
"Dalam waktu dekat akan didistribusikan 18 juta vaksin.
Dengan tahap awal akan didistribusikan 7,5 juta vaksin pada akhir Februari.
Pada Maret minggu kedua ada tambahan lagi 11 juta vaksin," ungkap Maxi.
Ia mengatakan, pada tahap vaksinasi tahap kedua ini jenis vaksin yang digunakan masih sama dengan vaksin untuk tenaga kesehatan yakni vaksin asal Sinovac yang diproduksi Bio Farma.
"Kalau dosis pertama pakai Sinovac dosis kedua juga harus Sinovac, begitu juga jika vaksin AstraZeneca, nggak bisa dicampur-campur," kata Maxi.
Nantinya dalam pendistribusian vaksin, pemerintah mengajak serta pemilik rantai dingin swasta.
"Jadi kami meminta bantuan lewat PT.
Bio Farma untuk mengkoordinir perusahaan besar farmasi yang punya manajemen rantai dingin, selama bertahun-tahun telah mendistribusikan vaksin sampai ke fasilitas kesehatan.
Itu akan menjamin ketersediaan vaksin melalui distribusi yang baik," terang dia. (*)
Artikel ini telah tayang di:
Tribunnews.com dengan judul Sanksi Bagi Penolak Vaksin, Anies: Ngobrolnya Nanti Aja Kalau Jumlah Vaksin Udah Banyak,
Tribunnews.com dengan judul Kemenkes : 7,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tahap Kedua Didistribusikan Akhir Februari
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: