TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Nama Susi Pudjiastuti tetap menjadi perbincangan publik, meski tidak lagi menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Bahkan namanya sering dikait-kaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Terakhir Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.
Ia diketahui diserang netizen yang diduga para pendengung atau buzzer di akun twitter pribadi-nya @susipudjiastuti beberapa waktu lalu.
Adapun, serangan tersebut berkaitan dengan ajakannya untuk meng-unfollow akun twitter Permadi Arya alias Abu Janda.
Tak terpaku pada beberapa tokoh saja, ia menilai semua akun yang menyerukan ujaran kebencian harus dihapus dari pertemanan (unfollow).
Terlebih, organisasi besar seperti Muhammadiyah dan NU juga telah lebih dulu menyerukan untuk menghindari ujaran kebencian.
"Karena aku cuma main Twitter. I see (aku lihat) banyak Muhammadiyah sudah bicara, NU sudah komentar. Alissa Wahid juga komentar."
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ungkap alasan soal cuitannya yang diduga mengajak netizen untuk unfollow Twitter Abu Janda pada program Kamar Rosi di YouTube Kompas TV, Selasa (9/2/2021). (Tangkapan Layar Youtube Kompas TV)
"So I think, as a part of responsbility to the society to the community, I want to influence everybody to stop this kind of ugly thing in the media social.
• Penuhi Janji Setelah Berhasil Duduki Kursi Menteri, Sandiaga Uno Sumbangkan Gaji Pertamanya
• Polda Lampung Tangkap Mantan Istri Eks Vokalis Andika Kangen Band , Akibat Terlibat Narkoba
(Saya kira sebagai bagian dari tanggung jawab pada masyarakat, saya ingin mengajak semua orang untuk menghentikan hal-hal buruk di media sosial)" ungkap Susi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (10/2/2021).
Ia pun menyadari, ketika Muhammadiyah dan NU sudah turut serta ikut menanggapi, artinya ujaran kebencian di media sosial sudah berlebihan.
Untuk itu, ia ikut serta mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian.
Susi juga menegaskan, ajakan itu tidak tertuju pada satu tokoh atau orang tertentu saja.
Ia mengungkapkan, siapa pun mereka yang menyerukan ujaran kebencian, maka harus ditenggelamkan.
"Semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek harus ditenggelamkan, siapa saja," ungkap Susi.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpose sebagai model busana di Pelabuhan Cikidang, Pangandaran. Warga Pangandaran berharap bu Susi kembali jadi Menteri KKP (Komps.com)
Alasan kuat Susi, di masa pandemi Covid-19 ini, semua orang tengah disibukkan dengan sorotan yang membuat stres hingga depresi.
Untuk itu, daripada menanggapi ujaran kebencian, ia menyarankan lebih baik masyarakat langsung meng-unfollow akun yang berkomentar buruk.
Lebih lanjut, Susi mengaku heran dengan tuduhan netizen yang menyerangnya dengan berbagai alasan.
Terlebih, menuduhnya dengan sebutan kadrunwati hanya dari sepotong foto yang tersebar di media sosial.
Padahal, Presiden Jokowi telah mengingatkan untuk tidak memberi label pada suatu kelompok setelah Pilpres 2019 selesai.
"Mbok ya sudah, Pak Presiden Jokowi setelah Pilpres 2019 sudah bilang, tidak ada kampret, tidak ada cebong, tidak ada kadrun, sudah selesai."
"Kenapa orang harus membuat klasterisasi manusia?" ungkapnya.
Susi Pudjiastuti panen pujian stinggi langit hingga dijuluki bak ratu laut usai pakai baju yang didesain oleh Anne Avantie (Instagram @susipudjiastuti)
Sebelumnya diberitakan, Susi Pudjiastuti mengungkap alasan di balik penyerangan netizen kepadanya.
Serangan itu pun menjadi sorotan di media sosial Twitter hingga membuat mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah penasaran.
Melalui cuitannya, Febri Diansyah mempertanyakan alasan akhir-akhir ini Susi Pudjiastuti diserang oleh banyak netizen di media sosial.
"Beberapa hari ini tidak terlalu perhatikan Twitter. Tapi ada satu hal yang sering muncul dan bikin jadi pengen tahu sih."
Kenapa bu @susipudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir-akhir ini ya?" ungkap Febri Diansyah pada Rabu (3/2/2021) lalu.
Merespons pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti pun menjawab langsung rasa penasaran Febri Diansyah.
Ia mengungkapkan, alasannya diserang oleh netizen disebabkan mengajak meng-unfollow Permadi Arya.
"Karena ajak unfollow hate speech, karena polarisasi maka stigma identifikasipun diterapkan, dianggap tidak suka gol.
Hate speech maka saya diidentifikasi sebagai Kadrunwati.
Buktinya foto-foto dengan putri-putri cendana dibilang saya ikut trio kadal gurun, yang dengan Bu Mega mungkin disebut duet banteng," balas Susi menanggapi pertanyaan Febri Diansyah.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diserang hingga Dijuluki Kadrunwati oleh Netizen, Susi Pudjiastuti: Kenapa Manusia Diklasterisasi?, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/10/diserang-hingga-dijuluki-kadrunwati-oleh-netizen-susi-pudjiastuti-kenapa-manusia-diklasterisasi?page=all.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie