Senior AHY Paling Kejam di Akmil Heran Moeldoko Langgar Doktrin Taruna: Apalagi dari Panglima TNI

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AHY dan seniornya yang kejam saat masih menjadi Taruna Akmil Magelang. Seniornya ini kemudian membela AHY terkait isu Moeldoko hendak melakukan kudeta terhadap AHY.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pernah menjalani pendidikan Taruna di akademi militer atau Akmil Magelang. 

Ketua Umum Partai Demokrat ini pernah mendapat gemblengan dari abang asuhnya selama di Akademi Militer Magelang.

Mayor (purn) Muhammad Saleh adalah salah satu senior yang pernah menggembleng AHY.

Muhammad Saleh pun angkat bicara menyangkut peristiwa yang terjadi baru-baru ini di mana Moeldoko diisukan hendak melakukan kudeta ahy sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Isu Kudeta Partai Demokrat memang kini tengah hangat.

Hal itu diposting Saleh di akun YouTubenya MPS Sang Mayor Pemersatu. 


AHY dan Moeldoko (Tribunnews)

Bagi Saleh, sikap itu adalah hal yang aneh. Bahkan Saleh sampai terheran-heran. 

Sebab, kata Saleh, di Akmil ada doktrin bahwa sebaik-baik senior adalah yang mampu mewarnai juniornya. 

Hal itu lantaran ada doktrin lain menyebutkan bahwa taruna terbentuk dari asuhan seniornya sebanyak 80 persen, dan 20 persen lainnya dari asuhan pengasuh. 

Doktrin itulah yang dipegang teguh oleh Saleh selama menjalani pendidikan Taruna. 

"Maka saya sangat kaget jika ada senior dari lulusan AKABRI yang mengganggu juniornya," kata Saleh 

"Jujur saya sedih. melihat berita bahwa Pak Moeldoko sebagai senior jauh di atas kami, apalagi beliau dari panglima TNI, mau mengganggu juniornya. Sedih saya. otomatis saya tidak akan diam hal-hal begini" kata Saleh.

"Kalau saya merasa diri hebat, maka junior saya harus lebih hebat dari saya," ujar Saleh. 

Kekejaman Muhammad Saleh terhadap AHY di Akmil

Saleh juga menceritakan bagaimana ia mewarnai AHY selama di Akmil Magelang. 

AHY adalah junior dari Saleh. Saleh masuk Akmil tahun 1996 dan lulus tahun 1999, sedangkan AHY masuk Akmil tahun 1997 dan lulus tahun 2000. 

Saat AHY baru masuk Akmil, Saleh sudah berpangkat Sersan Mayor Taruna dan diberi jabatan Komandan Regu Batalyon Madya. 

Di regu itu ia membawahi 10 orang dan seingatnya salah satunya adalah AHY. 

Sebagai komandan regu, Saleh tidak mau ada juniornya yang memiliki nilai akademik jelek dan nilai jasmani jelek. '

"Setiap malam saya tunggui orang itu belajar," ujar Saleh. 

Jika ada yang jelek dan salah, ujar Saleh, akan ia hukum. "Kalau salah yang guling jungkir semua," kata Saleh. 

Jabatan Saleh teryata naik lagi menjadi komandan peleton. Artinya dia membawahi tiga regu. 

Berarti dia membawahi 3 komandan regu dan 30 orang anggota. 

Saleh tetap menjalankan dokrin yang sama. Ia tidak mau melihat nilai akademik dan jasmani yang jelek. 

Dia berani begitu karena Saleh juga cerdas dan tidak pernah nilainya jelek. 

Tak lama kemudian, sekitar dua bulan berikutnya, Saleh naik jabatan lagi menjadi komandan kompi. 

Artinya dia membawahi tiga peleton. Anak buahnya berarti ada tiga komandan peleton, sembilan komandan regu, dan 90 anggota taruna. 

Saat itu, Saleh mengingat masih ada AHY menjadi anak buahnya di dalam kompi yang ia pimpin. 

Saat menjadi komandan kompi, sikah Saleh lebih sadis lagi. 

Jika ada anak buahnya yang mengantuk  saat belajar, ia akan langsung menghukum taruna junior itu untuk berendam di kolam sampai basah kuyup.

Bahkan saat itu Saleh jadi dikenal sebagai senior yang kejam.

Tapi ia menyebut bahwa dirinya bukan kejam. 

"Saya tidak kejam. Seluruh junior saya bilang saya kejam. Saya tidak kejam, abang hanya ingin kalian jadi orang terbaik di negeri ini. Kalian harus lebih baik dari senior-senior," ujar Saleh. 

Berikutnya Saleh naik jabatan lagi jadi komandan batalion III resimen chandradimuka. 

Ketika itu AHY menjadi wakil komandan batalion I. 

Pada saat Saleh menjadi komandan batalion III resimen chandradimuka inilah dia melakukan suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Akmil. 

Semua itu berawal dari Saleh yang membaca bahwa pangkat Sersan Mayor Taruna itu lebih tinggi setengah klik daripada sersan kepala aktif. 

Dia menafsirkan artinya sersan kepala, sersan satu, sersan dua sampai prada, berarti di bawah pangkatnya. 

Berikutnya pada apel siang batalion, biasanya hanya taruna yang berbaris dari ujung ke ujung. 

Para pelatih yang tentara aktif itu biasanya istirahat dan hanya mengawasi. 

"Bagi saya tidak ada, seluruh pelatih dan tentara aktif saya suruh baris di ujung," kata Saleh. 

Akibatnya para tentara aktif pun menggerutu. 

Saleh mendengar keluhan itu dan menjelaskan bahwa ia komandan batalion dan pangkatnya lebih tinggi dari para pelatih berpangkat sersan kepala. 

Peristiwa itu pun jadi heboh dan membuat Saleh dimarahi seniornya yang sudah tentara aktif. 

Ia pun kemudian tidak pernah melakukan hal tersebut lagi dan peristiwa itu hanya satu kali terjadi di Akmil. 

Simak video pernyataan Saleh di bawah ini:

Siapa Mayor (purn) Muhammad Saleh

Sekadar diketahui, usai lulus Akmil tahun 1999, Saleh sempat menjalani dinas militer sampai akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2012.

Dalam sebuah video di akun YouTubenya, Saleh mengaku tidak memiliki kasus selama berdinas di TNI. 

Bahkan dia pernah disebut sebagai pelatih terbaik Raider. 

Alasan Saleh mengundurkan diri adalah karena ia ingin bersuara lebih leluasa untuk menyuarakan kebenaran tentang kekeliruan-kekeliruan dalam kebijakan politik.  

Salah satu pemicunya adalah ketika ia melihat isi sumber daya alam Indonesia diangkat oleh bangsa asing. 


Mayur (purn) Muhammad Saleh (YouTube MPS Sang Mayor Pemersatu)

Tapi ia harus diam melihat itu ketika masih berdinas di TNI lantaran itu merupakan kebijakan politik bangsa ini. 

Ia lalu mengundurkan diri pada Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Wakasad, Letjen TNI Budiman. 

Pengunduran dirinya  dipercepat karena ia ingin mengikuti Pilkada. 

Setelah keluar dari TNI, banyak orangnya kecewa, bahkan sang ayah dan ibunya pun ikut kecewa. 

Tapi Saleh yakin Allah punya rahasia yang besar tentang apa yang sedang ia jalani. 

Makanya ia tidak akan stress yang sedang ia jalani saat ini. 

Ia lalu pernah ditawari melatih tentara di Timor Leste dan di Papua Nugini karena ia dianggap sebagai pelatih raider terbaik di Indonesia. 

Setelah pensiun, Ia lalu bekerja di sejumlah perusahaan dan kini mendirikan organisasi bernama PETA. 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Senior AHY Paling Kejam di Akmil Heran Isu MOELDOKO kudeta ahy, Padahal Ada Doktrin Ini Saat Taruna

Berita Terkini