ODSK

ODSK Kolaborasi AARS Target 2 Tahun Pertama Tata Manado Jadi Berbeda

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) akan berkolaborasi dengan Andrei Angouw - Richard Sualang (AARS) menata Kota Manado. Olly mengatakan, hal ini merupakan bentuk sinergitas antara Pemprov Sulut dan Pemkot Manado.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pasangan Olly Dondokambey - Steven Kandouw (ODSK) akan berkolaborasi dengan Andrei Angouw - Richard Sualang (AARS) menata Kota Manado.

Olly mengatakan, hal ini merupakan bentuk sinergitas antara Pemprov Sulut dan Pemkot Manado.

Adapun AARS merupakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado terpilih.

Dua masalah utama Kota Manado saat ini yakni terkait sampah dan bankir

"Manado ini gampang banjir, lalu masalah sampah, kita bersihkan hal- hal seperti ini," kata Gubernur, beberapa waktu lalu, kala diwawancarai tribunmanado.co.id.

Kota Manado kata Olkly merulakan pintu gerbang Sulut maka harus dibenahi. 

"Pemerintahan dilantik, bersama wali kota manado benahi besar- bersaran," ujarnya.

Hasilnya nanti saat  Manado diguyur hujan, pemukiman warga tak lagi banjir

"Itu paling penting," ujarnya.

Selain itu soal sampah ditangani, Pemprov sudah siapkan TPA Mamitarang pengganti TPA Sumompo yang sudah penuh

"Manado kota pariwisata harus bersih," kata dia

Target Olly, 2 tahun pertama ini, Kota Manado harus betul- betul kelihatan beda.

Sampah Manado

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey turun tangan langsung menangani masalah sampah Kota Manado.

Dua langkah diambil Gubernur Olly. Menangani sampah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Adapun, masalah sampah ini satu di antaeanyabTempat Pembuangan Sampah (TPA) Sumompo over capacity sejak 2014 pascabanjir bandang Kota Manado. Pemkot Manado belum bisa menyediakan TPA pengganti

Pemkot berupaya membangun insenerator, yakni alat bakar sampah di sejumlah kecamatan namun hal itu belum jadi solusi.

Olly pun mencanangkan geralan bersih sampah Manado melibatkan jajaran Pemprov Sulut.

Gubernur langsung memberikan, solusi jangka pendek yakni mengalihkan semua sampah di Kota Manado ke TPA daerah tetangga.

“Kita koordinasi dengan Kabupaten Minahasa ada lokasi tempat pembuangan sampahnya masih belum maksimal dimanfaatkan. Untuk sementara sampah-sampah di Kota Manado kita angkut ke sana,” kata Olly Dondokambey, beberapa waktu lalu

Selain di Minahasa, Olly menyampaikan daerah pembuangan sampah bisanjuga dilakukan di Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung.

Pembuangan ke TPA Minahasa, Minut dan Bitung menurut Gubernur hanya sementara waktu saja.

Pemprov Sulut sudah menyiapkan solusi jangka panjang masalah samoah dengan dibangunnya TPA baru di Ilolilo, Desa Wori, Kecamatan Minut diberi nama Mamitarang, kepanjangan dari Manado, Minahasa, Minahasa Utara dan Bitung.

TPA Mamitarang memang akan menjadi lokasi pengolahan sampah daerah Manado, Minahasa, Minahsa Utara dan Bitung

Gubernur mengatakan, TPA regional Mamitarang akan selesai dibangun pada Desember 2021, dan direncanakan beroperasi 2022.

224 Miliar

TPA Iloilo atau Mamitarang, Desa Wori,  Minahasa Utara akan menjadi solusi masalah sampah Kota Manado, dan sekitarnya 

"Ini bukan tempat pembuangan sampah, tapi pengelolaan sampah yang akan diubah menjadi energi listrik," ungkap Gubernur Olly Dondokambey ketika meninjau Lokasi Pembangunan TPA, Senin (1/2/2021).

Adapun,  khususnya Kota Manado tengah mengalami masalah darurat sampah,  buntut sudah TPA Sumompo tak mampu lagi menampung sampah. 

TPA Iloilo pun akan menjadi lokasi baru pengolahan sampah. 

Olly mengatakan , tak ada kendala dalam pelaksanaan proyek, anggaran disiapkan dari APBN. Dana akan dikucurkan dalam dua tahap.

"Tahap pertama telah Rp124 miliar, tahap kedua juga Rp100-an miliar di tahun ini, dan ini adalah proyek multi year," tambah Gubernur Olly. 

Total sekitar Rp 224 Miliar dikucur membangun fasiltas tersebut

Adapun pembangunan TPA ini,  Pemprov Sulut menyiapkan lahan 12 hektare di Iloilo,  lokasi tanah negara eks Hak Guna Usaha (HGU)  perkebunan kelapa.

"Untuk tanah tak ada masalah, karena sudah dibebaskan yang sebelumnya adalah HGU," ungkapnya

Gubernur Olly menargetkan akhir tahun ini TPA ini sudah dapat beroperasi.

Tak sekadar mengelola sampah,  TPA ini diproyeksikan menghasilkan tenaga listrik 

Perhitungannya  dibutuhkan minimal 1.000 ton sampah per hari. 

Sampah ini akan dikumpulkan dari Kota Manado,  Minahasa Utara,  Bitung dan Minahasa. 

"Kalau Manado saja hanya 500 ton per hari, makanya sampah dari Minahasa, Minut dan Bitung akan dibuang di sini," kata Gubernur Olly.

Khusus proyek listrik dari sampah ini,  Gubernur mengatakan sudah banyak investor yang siap mengelola. (ryo)

Prabowo Subianto Kepada Kader Gerindra: Kita Ingin Berkuasa Jangan Turunkan Semangat

Promo Indomaret Hari Selasa 9 Februari 2021, Beli Minuman 2 Lebih Untung, Selengkap Cek Katalog Ini

Masih Ingat Diva Krisdayanti? Sempat Dikabarkan Akan Cerai Lagi, Kehidupannya Kini Makin Bahagia

Berita Terkini