Korban Longsor

Sudah 10 Hari Pencarian Korban Longsor, Tim SAR Temukan Jasad Bocah 8 Tahun dan Wanita Dewasa

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi korban longsor di Cimanggung, Sumedang.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Update terbaru bencana longsor yang terjadi di Sumedang.

Kabar terbaru pencarian korban longsor.

Kini tim SAR berhasil temukan dua korban.

Baca juga: Pertamina Sigap, Berikan Bantuan untuk Korban Gempa Majene dan Mamuju

Baca juga: VIRAL Video Kelakuan Usil Sang Istri, Pegang Kecoa Buat Takuti Suami hingga Lari Bersembunyi

Baca juga: Indonesia Urutan 19 Dunia Kasus Covid-19, Jawara di Asia Tenggara, dan Posisi 4 se Asia

Abraham Sihombing (8) ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor selama 10 hari di Perumahan Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (18/1/2021).

Jenazah bocah korban tanah longsor Cimanggung ini ditemukan dalam kondisi tubuh dipenuhi lumpur, kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Sawahdadap dan diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

"Pukul 09.20 WIB ditemukan satu korban yang teridentifikasi bernama Abraham Sihombing (8)," ujar Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah melalui pesan singkat.

Selain menemukan bocah malang itu, Tim SAR gabungan juga menemukan korban perempuan dewasa pada pukul 10.05 WIB yang hingga saat ini identitasnya belum bisa diketahui.

"Korban yang ini juga dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap untuk diidentifikasi," katanya.

Deden mengatakan, kedua korban ini ditemukan di titik bekas rumah yang terdampak longsoran pertama atau bagian atas di dekat mahkota longsor.

Dengan penemuan dua korban tersebut, kata Deden, hingga pukul 10.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat longsor besar ini mencapai 34 orang dan korban dalam pencarian tersisa 6 orang lagi.

Pada hari ke-10 ini pencarian korban difokuskan ke dekat mahkota longsor karena di sektor satu yakni rumah hajatan dan lapangan voli serta sektor dua atau Masjid An-Nur diprediksi sudah tidak ada lagi korban yang tertimbun.

"Di sektor bawah, satu dan dua sudah gak ada. Kita fokuskan naik ke atas, mendekati longsoran pertama karena dibawah sudah disisir dan tidak menemukan lagi korban," katanya.

Berikut 11 data korban longsor di Sumedang yang masih dalam pencarian Sebelumnya:

1. Arca, laki-laki (13), Cihanjuang

2. Alvaro, laki-laki (6), Cihanjuang

3. Guston, laki-laki (1), Cihanjuang

4. Dea Ayuni, perempuan (23), Cibitung

5. Neng Ida, perempuan (45), Cibitung

6. Neni, perempuan (-), Cihanjuang

7. Mensi Siagian, perempuan (38), Cihanjuang

8. M. Sihombing, laki-laki (60), Cihanjuang

9. Roida Tampubolon, perempuan (60), Cihanjuang

10. Abraham Sihombing, laki-laki (3), Cihanjuang

11. Tasya Sihombing, perempuan (12), Cihanjuang

UPDATE Tim SAR Gabungan Temukan Jenazah Jaka setelah Sepekan Tertimbun Longsor di Sumedang

Tim SAR gabungan menemukan sosok Jaka Sopandi (42) yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertimbun tanah longsor di Perumahan Pondok Daud, Jumat (15/1/2021) malam.

Jaka ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR gabungan setelah tertimbun longsor selama satu pekan di sektor satu atau bekas rumah hajatan di Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, sekitar pukul 22.16 WIB dengan kondisi jenazah dipenuhi lumpur.

"Pukul 22.16 WIB ditemukan satu korban berjenis kelamin laki-laki dalam keadaan meninggal dunia di sektor satu," ujar Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah melalui pesan singkat, Sabtu (16/1/2021).

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Jaka langsung dibawa Puskesmas Sawah Dadap untuk mendapat penanganan lebih lanjut dan jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Deden mengatakan, hingga pukul 10.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia akibat longsor tersebut sebanyak 25 orang, sedangkan korban yang masih dalam proses pencarian sebanyak 15 orang.

"Korban terakhir yang ditemukan Tim SAR gabungan yaitu bernama Jaka Sopandi (42)," kata Deden.

Baca juga: UPDATE Hari ke-5, Ada 3 Korban Longsor di Sumedang Ditemukan, 19 Orang Korban Masih Dicari

Hari ini tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian dengan membagi menjadi 4 sektor yaitu sektor satu, rumah hajatan dan Lapangan Voli, Sektor dua Gedung TK, sektor tiga belakang Masjid An-Nur, dan sektor empat rumah terdampak longsoran yang pertama.

DPR Desak Desain Ulang Tata Ruang

Sementara itu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang didesak untuk melakukan desain ulang tata ruang lokasi longsor di Perumahan Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Tb Ace Hasan Syadzily, lokasi longsor tersebut memang rawan bencana, tetapi lokasinya malah dijadikan perumahan.

"Saya kira, yang harus dilakukan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus mendesaign ulang atau mendesain kembali tata ruangnya," ujar Ace saat ditemui di Posko SAR Cimanggung, Jumat (15/1/2021).

Ace mengatakan, desain ulang tata ruang ini memang harus dilakukan agar pemerintah bisa betul-betul memperhatikan aspek analisis risiko bencana, terutama bencana longsor seperti yang sudah terjadi.

Menurutnya, upaya tersebut harus menjadi salah satu variabel dalam menentukan kelayakan apakah lokasi bukit di lokasi longsor itu layak dibangun perumahan atau tidak.

"Kita melihat memang ada yang salah, dari ekosistem lingkungan yang ada di lokasi bencana.

"Ini adalah daerah yang sangat rawan bencana, tetapi dipergunakan untuk pemukiman," katanya.

Atas hal tersebut, kata Ace, mau tidak mau, warga yang berada di sekitar longsor itu harus direlokasi dan kejadian ini harus menjadi perhatian bahwa analisis risiko bencana itu, mutlak harus menjadi bahan di dalam tata ruang.

"Kami minta pemerintah harus siap (merelokasi), kalau tidak, mereka mau tinggal dimana," ucap Ace.

Untuk itu, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk menyediakan anggaran pembangunan rumah bagi warga yang direlokasi setelah kejadian longsor tersebut.

"Oleh karena itu kami mendesak kepada Pemda dan nanti, kami juga akan minta kepada BNPB menyediakan anggaran untuk pembangunan rumahnya dari dana siap pakai," katanya.

Atas hal tersebut, kata Ace, pemerintah daerah harus segera menyediakan lahan untuk pembangunan rumah mereka di lokasi yang bebas dari kerawanan bencana.

Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari

Hingga hari ke-7 pencarian, sebanyak 16 korban tertimbun longsor di Perumahan Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, belum ditemukan, Jumat (15/1/2021).

Hingga pukul 21.00 WIB hasil pencarian tim SAR Gabungan terhadap korban longsor masih nihil.

Sehingga, jumlah korban meninggal dunia masih 24 orang dan jumlah korban dalam pencarian berjumlah 16 orang.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan, sesuai dengan SOP pencarian dan pertolongan, bahwa operasi SAR harus berlangsung selama 7 hari.

"Namun karena masih banyaknya korban dan banyaknya permintaan dari keluarga korban pencarian diperpanjang hingga 3 hari ke depan," ujar Deden melalui pesan singkat, Jumat (15/1/2021), malam.

Deden mengatakan, pencarian para korban ini akan terus diupayakan, meskipun banyak kendala seperti cuaca yang tidak menentu, tebalnya material longsor dan potensi longsor susulan yang masih tinggi.

"Karena walau bagaimanapun juga keselamatan tim menjadi yang paling utama, namun kita akan terus memberikan yang terbaik," katanya.

Hingga saat ini, kata Deden, dua unit excavator masih bekerja di lokasi longsor untuk memindahkan material longsor.

Rencananya pergerakan akan dihentikan pada pukul 23.00 WIB.

Deden mengatakan, alat yang digunakan pada pencarian hari ke-7 ini yaitu 4 unit Excavator, 7 unit Alkon, peralatan ekstrikasi, peralatan komunikasi, peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) bagi personel.

Adapun unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ini, yaitu Basarnas Bandung, PUPR, BPBD Pov Jabar dan Sumedang, TNI/Polri, Tim DVI Polda Jabar, PMI Provinsi Jabar, Dinkes Sumedang, Potensi SAR Jawa Barat dan Potensi SAR Jawa Tengah.

"Total kekuatan Personel dari unsur SAR yang sudah terdaftar di posko sejumlah 286 personel," ucap Deden.

Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Bandung, Iwan Ramdani, menambahkan, perpanjangan operasi SAR selama tiga hari itu sesuai intruksi dari Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang diterima melalui radiogram.

"Kita akan lihat efektivitasnya, dan kita akan berembuk dengan stakeholder, dan Incident Crisis. Nanti akan dirapatkan kembali," kata Iwan.

Bahkan, jika pencarian korban tertimbun longsor setelah tiga hari tak kunjung berhasil, maka akan dilakukan perpanjangan kembali dan hal ini akan dikonsultasikan ke Basarnas pusat. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jenazah Bocah 8 Tahun dan Wanita Dewasa Ditemukan Setelah 10 Hari Tertimbun Longsor Cimanggung, https://jabar.tribunnews.com/2021/01/18/jenazah-bocah-8-tahun-dan-wanita-dewasa-ditemukan-setelah-10-hari-tertimbun-longsor-cimanggung.

Berita Terkini