Berita Terkini

Coca-cola Bakal PHK 2.200 Pegawai di Seluruh Dunia Akibat Terdampak Pandemi Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Coca-cola

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 berdampak pada keberlangsungan dunia usaha yang berujung pada terganggunya hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan.

Kondisi ini mengakibatkan sebagian perusahaan mengalami penurunan pendapatan, kerugian, hingga penutupan usaha.

Tak heran, di masa pandemi faktanya banyak pekerja di-PHK, “dirumahkan”, pemutusan kontrak kerja sebelum berakhir, pemotongan upah, hingga memberlakukan prinsip no work no pay (tidak bekerja, tidak dibayar).   

Baca juga: Doa Akhir Tahun 2020, Lengkap dengan Terjemahan: Dengan menyebut asma Allah

Salah satunya Coca-cola yang terdampak akibat Pandemi Covid-19.

Coca-cola bakal melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) atas 2.200 pegawai mereka di seluruh dunia.

Dilansir dari CNBC, Jumat (18/12/2020) langkah tersebut diambil sebagai bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan yang dipercepat akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Di Amerika Serikat, Coke akan melakukan PHK atas 1.200 karyawan mereka.

Jumlah tersebut setara dengan 12 persen dari jumlah tenaga kerja Coca-cola di Negeri Paman Sam.

Untuk diketahui, hingga akhir 2019 jumlah tenaga kerja perusahaan yang berbasis di Atlanta tersebut mencapai 86.200 orang yang tersebar di seluruh dunia.

Namun demikian, pandemi telah menyebabkan pendapatan perusahaan merosot sementara di sisi lain terjadi peningkatan ongkos produksi.

Hampir separuh dari hasil penjualan Coca-cola biasanya didapatkan ketika konsumen melakukan kegiatan di luar rumah.

Sehingga pada kuartal III tahun ini, penjualan perusahaan merosot 9 persen.

Merespons hal tersebut, Coke memutuskan untuk mempercepat rencana perusahaan untuk restrukturisasi bisnis dan merampingkan portofolio mereka.

Baca juga: Ampuh Usir Nyamuk, Ini 7 Bahan Alami yang Bisa Anda Gunakan

Perusahaan telah berhenti memproduksi minuman dengan merek Tab dan Odwalla yang tidak memiliki rekor penjualan yang baik dan tak cukup berkembang.

Perusahaan pun berencana untuk membanun unit operasinal baru di level lokal dan regional.

unit operasional tersebut nantinya akan bekerja dengan lima tim marketing global yang dibagi berdasarkan beberapa kategori.

Salah satu rencanan reorganisasi tersebut termasuk PHK karyawan. Sebelumnya, pada Agustus lalu Coca-cola telah memberi tawaran kepada 4.000 pekerjanya di AS, Kanada, serta Puerto Rico untuk mengajukan surat pengunduran dini.

Secara keseluruhan, Coca-cola memproyeksi harus merogoh kocek sebesar 350 juta dollar As hingga 550 juta dollar AS untuk membayar pesangon.

Coca-Cola, Pepsi, dan Nestlé jadi Polutan Plastik Terbesar di Dunia Selama 3 Tahun Berturut-turut

Coca-Cola, PepsiCo, dan Nestlé dinobatkan sebagai polutan plastik terbesar di dunia selama tiga tahun berturut-turut.

Ketiga perusahaan tersebut disebut "tidak mengalami kemajuan" dalam mengurangi limbah plastik.

Dalam sebuah audit tahunan milik gerakan global Break Free From Plastic, Coca-Cola menduduki peringat pertama sebagai pencemar plastik di dunia.

Diketahui, audit tahunan tersebut mengidentifikasi jumlah terbesar produk plastik dari merek global yang ditemukan di sejumlah besar negara.

Aksi itu dilakukan oleh hampir 14.734 sukarelawan di seluruh dunia.

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Subuh Sendiri di Rumah, Lengkap dengan Tata Cara Serta Doa Qunut

Tahun ini, mereka mengumpulkan 346.494 sampah plastik.

63% di antaranya masih memiliki label merek.

Hasilnya, ditemukan bahwa botol minuman Coca-Cola paling sering ditemukan dan dibuang di pantai, sungai, taman, dan tempat sampah lainnya di 51 dari 55 negara yang disurvei.

Pengunjung memilih botol Coca-Cola yang sesuai dengan namanya di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Senin (10/8/2015). Coca-Cola mengkampanyekan "Share a Coke" yaitu pemuatan nama-nama populer di Indonesia dengan bertujuan untuk memberikan inspirasi kebahagiaan dan meningkatkan hubungan sosial dengan sesama. (TRIBUN/DANY PERMANA)

Sebanyak 13.834 produk plastik ditemukan berlabel merek Coca-Cola.

Sementara itu, sampah plastik merek PepsiCo ditemukan sebanyak 5.155 buah dan Nestlé sebanyak 8.633 buah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terimbas Pandemi, Coca-cola Bakal PHK 2.200 Pegawai di Seluruh Dunia"

Berita Terkini