Pilkada Minut

Peduli Kaum Difabel, Joune-Kevin Siap Wujudkan Pendidikan Inklusif di Minut

Penulis: Erlina Langi
Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JG-KWL saat menyapa salah satu anak difabel di Desa Buhias, Pulau Mantehage saat kunjungannya 28 November silam

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Dinobatkannya pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JG-KWL), sebagai Paslon paling peduli masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) bukan isapan jempol belaka.

Pasalnya Paslon dengan jargon harapan baru Minahasa Utara tersebut telah menyiapkan berbagai strategi untuk mewujudkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat Minut, tanpa pandang bulu termasuk kaum difabel

Joune Ganda saat diwawancarai Jumat (4/12/2020) mengatakan ia dan kevin akan berupaya mewujudkan pemerataan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk kaum difabel melalui pendidikan inklusif

"Di mana melalui pendidikan inklusif ini, saya dan Kevin akan menjamin hak pelayanan pendidikan terhadap kaum difabel sesuai amanat dalam undang undang," ujarnya.

Baca juga: Polda Sulut Gelar Apel Pergeseran Pasukan untuk Pengamanan Pilkada 2020

Baca juga: Wali Kota Manado Ucapkan Terima Kasih kepada Mendagri Tito Karnavian dan Ketua Umum TP PKK

Baca juga: Mendagri Melepas Duta Gerakan Sulut Bermasker, Berpesan Masyarakat Disiplin Gunakan Masker

Joune menjelaskan, pendidikan inklusif ini adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat,

di kelas reguler bersama-sama teman seusianya, tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung kegiatan belajar

"Di mana nantinya kami juga akan berupaya memberikan layanan pendidikan berdasarkan klasifikasi daya pikir, dan ini akan dimulai dari pendataan kaum difabel dimulai dari tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan," jelasnya.

Baca juga: Jelang Pencoblosan, Bupati Yasti Pesan Tiga Hal Ini

Nanti lanjut dia berdasarkan data tersebut baru kemudian diikuti dengan penyediaan infrastruktur berupa SLB,

di tiap kecamatan untuk memberikan layanan pendidikan pada kaum difabel.

"Ini merupakan salah satu program prioritas kami, sebab setiap orang berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas, sesuai amanah undang-undang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, demi kemajuan kita," tandasnya. (drp)

Baca juga: Kini WHO Kembali Perbarui Pedoman Pakai Masker, Berlaku Meskipun di Fasilitas Kesehatan

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

 

 
 

Berita Terkini