TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah lebih dari sepekan terhitung mulai tanggal 6 November hingga 17 November 2020
melakukan pengejaran terhadap Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) akhirnya membuahkan hasil.
2 orang yang masuk DPO Kelompok MIT berhasil dilumpuhkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Tinombala bertempat di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolana, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Masih Ingat Putra Musdalifah dan Nassar? Kini Berusia 7 Tahun dan Tampan, Disebut Mirip Fadel Islami
Baca juga: Kabar Terbaru Surya Paloh Dilarikan ke Rumah Sakit, Terpapar Virus, Nasdem Ungkap Kondisi Terkini
Baca juga: Pria Indonesia Ini Baru Saja Kaya Mendadak Setelah Jual Batu ke Kolektor Amerika, Dapat Rp 26 Miliar
foto : Satgas Tinombala Berhasil Lumpuhkan 2 Orang Kelompok MIT Poso
Kapendam XIII/Meredeka Kolonel Kav M Jailani dalam keterangannya mengatakan,
penyergapan tersebut dilakukan pada hari Selasa tanggal 17 November 2020 pukul 05.30 Wita
bertempat di Desa Bulano yang mengakibatkan 2 DPO meninggal dunia usai kontak tembak dengan anggota Satgas Tinombala.
"Benar, telah terjadi penyergapan terhadap 2 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur di wilayah Desa Bulano,
sebelumnya anggota satgas sudah memberikan kesempatan untuk menyerah namum kedua DPO tersebut melakukan
perlawanan dan mengakibatkan 2 DPO tersebut meninggal dunia usai kontak dengan anggota Satgas Tinombala di wilayah tersebut," ujar Kapendam.
Pengejaran bermula dari tanggal 7 November 2020 ketika Anggota Intel Satgas Tinombala melihat kedua DPO tersebut melintas
di persimpangan lampu merah Jl. Soekarno Hatta – Tombolututu Atas, sehingga terjadi kejar - kejaran dengan
anggota satgas tinombala namum sempat kehilangan jejak.
"Kemudian Anggota Satgas Tinombala melakukan penyisiran dan pengumpulan informasi terhadap beberapa saksi warga yang melihat kedua DPO tersebut," jelas Kapendam yang memiliki wilayah kerja mulai dari Prov Sulut, Prov Sulteng dan Prov Gorontalo.
Setelah beberapa hari melakukan pengejaran,
akhirnya pada hari Selasa tanggal 17 November 2020 Anggota Satgas Tinombala berhasil mengepung kedua DPO tersebut.
"Pada saat akan ditangkap kedua DPO melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua DPO kelompok MIT meninggal dunia di TKP," tutup Kolonel Kav M Jailani.
Di akhir keterangannya Pangdam sampaikan bahwa Kesuksesan Satgas Tinombala dalam melakukan penangkapan terhadap Kelompok MIT a.n. DPO Wahid dan DPO Aziz Arifin merupakan hasil dari sinergi kekuatan TNI dan Polri serta masyarakat.
Yang secara bersama-sama membangun kerjasama dan kepercayaan dengan mengesampingkan ego sektoral masing-masing kekutan satuan dalam rangka menyelesaikan permasalahan aksi-aksi kejahatan yang dilakukan oleh kelompok MIT.
foto : Satuan Tugas (Satgas) Tinombala menangkap dua orang masuk daftar pencarian orang kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolana, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (17/11/2020). (Kodam Merdeka)
Adapun barang bukti yang diamankan oleh Satgas Tinombala adalah sebagai berikut:
1) 2 (dua) jenazah DPO Pok MIT a.n Wahid @ Aziz @ Bojes dan Aziz Arifin @ Aziz.
2) 1 (satu) pucuk senjata Revolver.
3) 2 (dua) buah bom lontong
4) 20 (dua puluh) butir munisi 5,56
5) 4 (empat) butir munisi Revolver
6) 1 (satu) buah GPS
7) 1 (satu) buah Kompas
8) 2 (dua) buah senter kepala
9) 6 (enam) buah korek api
10) Kunci motor
11) Uang tunai Rp. 360.000,-
12) 1 (satu) renteng autan
13) 9 (sembilan) buah baterai
14) 3 (tiga) buah kopi
15) 2 (dua) pasang sepatu konobol
16) 2 (dua) buah tas selempang
17) 2 (dua) buah tas gendong
18) 1 (satu) buah terpal
19) 1 (satu) buah sisir dari jarum
20) 1 (satu) buah cermin
21) 2 (dua) buah sikat gigi
22) beberapa helai pakaian
Hingga sampai saat ini langkah - langkah dan tindakan yang dilakukan oleh Anggota Satgas tinombala yaitu melakukan olah TKP penangkapan di daerah Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parimo.
Mengantisipasi adanya pergerakan/pemunculan DPO lainnya dari Pok MIT yang dimungkinkan berada di sekitar wilayah TKP penangkapan dan membawa Jenazah ke RS Bhayangkara Palu guna dilakukan otopsi. (*)